Sto. Vinsensius Liem

24 November

Phạm Hiếu Liêm lahir pada tahun 1732 du Tra Lu, Tonkin, Vietnam. Ia adalah putera dari Antonio dan Monica Daeon de la Cruz, sebuah keluarga bangsawan di Tonkin. Ia dibaptis dan mengambil nama Vicente Liem de la Paz. Vinsensius kemudian dikirim untuk memperoleh pendidikan di Colegio de San Juan de Lateran, dan Universitas St. Tomas, Filipina. Setelah menyelesaikan pendidikannya, pada September 1753, Vinsensius memutuskan untuk bergabung dengan Odro Pengkotbah. Pada tahun 1758, ia ditahbiskan sebagai Imam, dan pada 3 Oktober 1758, ia melakukan perjalanan kembali ke Tonkin. Vinsensius bertugas mengajar di seminari dan berkotbah kepada orang-orang non-Kristen. Ketika terjadi penganiayaan terhadap umat Kristen, Vinsensius tetap melakukan pelayanan sampai pada 2 Oktober 1773, ketika ia ditangkap bersama asistennya. Vinsensius disiksa dan dipermalukan. Ia kemudian bertemu dengan seorang imam Dominikan lainnya, Sto. Jacinto Castanea. Di dalam penjara, mereka tidak hberhenti berkotbah dan menyebarkan Injil. Mereka diadili di hadapan Raja, dan dijatuhi hukuman mati. Vinsensius Liem, O.P., meninggal dunia pada 7 November 1773 di Vietnam. Pada 20 Mei 1906, ia dibeatifikasi oleh Paus Sto. Pius X, dan pada 19 Juni 1988, ia dikanonisasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II.


Kristus Raja Semesta Alam

Tahun C

Ketika Yesus bergantung di salib, pemimpin-pemimpin bangsa Yahudi mengejek-Nya, “Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia benar-benar Mesias, orang yang dipilih Allah!” Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya dan berkata, “Jika Engkau raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!” Ada juga tulisan di atas kepala-Nya, “Inilah Raja Orang Yahudi”. Salah seorang dari penjahat yang digantung itu menghujat Yesus, katanya, “Bukankah Engkau Kristus?” Selamatkanlah diri-Mu sendiri dan kami!” Tetapi penjahat yang seorang lagi menegur dia, katanya, “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah? Padahal engkau menerima hukuman yang sama! Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita. Tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.” Lalu ia berkata kepada Yesus, “Yesus, ingatlah akan daku, apabila Engkau datang sebagai Raja!” Kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama Aku di dalam Firdaus.”

Sto. Andreas Dung Lac

24 November

Tran An Dung lahir pada sekitar tahun 1795 di Bac-Ninh, Vietnam Utara. Ia adalah putera keluarga pagan yang miskin. Ketika ia berusia duabelas tahun, keluarganya berpindah ke Hanoi, dimana orangtuanya mendapatkan pekerjaan. Disana ia bertemu seorang katekis dan mendapat makanan dan tempat tinggal darinya. Ia juga memperoleh pelajaran mengenai iman Kristen selama tiga tahun, dan ia dibaptis di Vinh-Tri dengan nama baptis Andreas. Setelah mempelajari bahasa Mandarin dan Latin, Andreas menjadi seorang katekis, dan mengajarkan katekismus. Andreas terpilih untuk belajar teologi, dan pada 15 Maret 1823 ia ditahbiskan sebagai Imam. Sebagai pastor paroki di Ke-Dam ia terus menerus berhomili. Andreas sering berpuasa dan hidup sederhana, ia juga menjadi contoh baik bagi masyarakat, dan banyak orang ingin dibaptis. Pada 1835, Andreas ditangkap pada saat penganiayaan Kaisar Minh-Mang, yang juga mendapat julukan Kaisar Nero dari Vietnam, tetapi ia dibebaskan setelah anggota-anggota kongregasi yang ia layani membayar kebebasannya. Untuk menghindari penganiayaan, ia mengganti namanya menjadi Andreas Lac dan pindah ke daerah lain untuk melanjutkan karyanya. Tetapi pada 10 November 1839 ia ditangkap kembali, kali ini bersama Sto. Petrus Thi, seorang imam Vietnam lain yang sedang ia kunjungi sehingga ia dapat mengaku dosa. Sekali lagi Andreas dibebaskan bersama dengan Sto. Petrus Thi, dengan membayar uang. Kebebasan mereka hanya sementara. Mereka ditangkap kembali dan dibawa ke Hanoi, dimana mereka disiksa dengan kejam. Andreas Dung Lac meninggal dunia pada 21 Desember 1839 di Vietnam, sebagai martir setelah dipenggal. Pada 27 Mei 1900, ia dibeatifikasi oleh Paus Leo XIII, dan pada 19 Juni 1988, ia dikanonisasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II.


Sto. Ignasius Delgado

24 November

Ignacio Clemente Delgado Cebrian lahir pada 23 November 1761 di Villafeliche, Zaragoza, Spanyol. Ia adalah putera sebuah keluarga yang saleh. Ignasius bergabung dengan Ordo Dominikan, dan setelah ditahbiskan menjadi imam, ia dikirim menjadi misionaris ke Vietnam. Ignasius bertugas di Vietnam selama sekitar lima puluh tahun. Ia kemudian ditunjuk sebagai Vikaris Apostolik Koajutor Tonkin Timur pada 11 Februari 1794. Ignasius menjadi Vikaris Apostolik Tonkin Timur pada 2 Februari 1799. Pada saat terjadi penganiayaan terhadap umat Kristen, Ignasius ditangkap dan dimasukan kedalam kurungan. Ia dipertontonkan dan dipermalukan dihadapan publik, juga dihina dan dilecehkan. Ignasius dibiarkan begitu saja sampai dengan mati kelaparan. Ignasius Delgado, O.P., meninggal dunia pada 12 Juli 1838, di Nam Ðinh, Vietnam. Pada 27 Mei 1900, ia dibeatifikasi oleh Paus Leo XIII dan pada 19 Juni 1988 ia dikanonisasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II.


Sto. Dominikus An Kham

24 November

Dominic Kham Trong Pham lahir pada tahun 1780 di Nam Dinh, Vietnam. Ia adalah putera sebuah keluarga Kristen yang kaya di daerahnya. Ketika berusia sembilanbelas tahun, Dominikus menikah dengan seorang wanita Kristen, dan dikaruniai, 3 orang putera dan 3 orang puteri. Pada tahun 1799, Dominikus menjadi seorang Dominikan awam. Dominikus dikenal sebagai seorang hakim, yang membela orang-orang yang mendapat ketidakadilan. Ketika terjadi penganiayaan terhadap umat Kristen oleh Raja Tu Duc, Dominikus ikut ditangkap. Karena usianya yang sudah tua, Dominikus tidak disiksa seperti para tahanan yang lebih muda, tetapi Dominikus menolak untuk menyangkal imannnya. Pada akhirnya, Dominikus dijatuhi hukuman mati bersama dengan puteranya, Sto. Lukas Kham Trong Thin. Dominikus An Kham meninggal dunia sebagai martir pada tahun 1859. Pada 29 April 1951, ia dibeatifikasi oleh Paus Pius XII, dan pada 29 April 1951, ia dikanonisasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II.



dari sumber https://sites.google.com/site/vietnamesemartyrs/home, http://www.gcatholic.org/, dan http://www.op-stjoseph.org/

Kalender Orang Kudus