Bto. Pierre Georges Frassati

4 Juli

Pier Giorgio Frassati lahir pada 6 April 1901 di Torino, Italia. Ia adalah putera dari Alfredo Frassati, seorang politisi yang juga pendiri surat kabar Italia, La Stampa, dan Adelaide Ametis, seorang pelukis. Adiknya, Lusiana Frassati menuliskan kisah hidupnya. Tindakan kasihnya sudah terlihat sejak kecil, seperti diceritakan Lusiana. Ketika seorang ibu mengetuk pintu rumahnya dan memohon untuk diberikan sepatu untuk anaknya. Pierre langsung memberikan sepatunya untuk anak ibu tersebut. Pierre menyelesaikan pendidikannya dalam teknik pertambangan. Ia selalu mendermakan setiap uang yang ia miliki kepada orang-orang yang lebih membutuhkan dari padanya. Ia bahkan rela berlari atau naik kereta kelas tiga dan menyumbangkan uang yang ia miliki kepada orang miskin. Pada tahun 1922, ia bergabung dengan Ordo Ketiga Dominikan dan mengambil nama Girolamo. Pierre juga aktif dalam berbagai kelompok-kelompok katolik, baik kelompok doa, maupun politik. Pierre bahkan secara terbuka menyatakan dirinya sebagai anti-fasisme dan pernah ikut berdemonstrasi dan ditangkap polisi. Pierre membantu berdirinya surat kabar Katolik, Momento, yang didasarkan dari ensiklik Paus Leo XIII, Rerum Novarum. Ditengah aktivitasnya, Pierre memiliki hobi memanjat tebing. Pierre Georges Frassati T.O.S.D., meninggal dunia pada 4 Juli 1925 di Turin, Italia, akibat penyakit poliomyelitis, yang ia derita karena tertular dari orang sakit yang ia rawat. Disaat keluarganya mengharapkan kedatangan dari kerabat keluarga dan teman-teman Giorgio, mereka dikejutkan dengan ribuan penduduk Torino yang pernah ditolong dan mengenal Pierre selama tujuh tahun pelayanannya, yang bahkan mereka tidak tahu bahwa Pierre adalah orang kaya. Para penduduk Torino mendesak Uskup Agung Torino untuk memulai proses kanonisasinya. Jenazahnya Frassati tidak mengalami kerusakan. Pada 20 Mei 1990, ia dibeatifikasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II.


dari sumber http://saints.sqpn.com/http://www.catholic.org/http://savior.org/http://famvin.org/, dan
Mgr. Suharyo, Ignatius. The Catholic Way. Kanisius. 2009.

Bta. Maria Crocifissa Curcio

4 Juli

Rosa Curcio lahir pada 30 Januari 1877 di Ispica, Noto, Sicilia, Italia. Ia adalah puteri dari Salvatore Curcio dan Concetta Franzo. Ia memperoleh pendidikan hanya sampai kelas enam sekolah dasar. Rosa kemudian belajar sendiri pada sebuah perpustakaan keluarga. Setelah membaca kisah hidup Sta. Teresa dari Avila, ia tertarik untuk hidup religius. Pada tahun 1890, walaupun keluarganya menolak, Rosa yang berusia tigabelas tahun bergabung dengan Ordo Ketiga Karmel yang baru didirikan kembali di Ispica.Bersama beberapa tertiaris lainnya, Rosa mencoba untuk hidup dalam sebuah komunitas. Rosa kemudian dikirim ke Modica untuk mengurus Carmela Polara, yang mengurus pembantu gadis-gadis muda yang yatim-piatu dan miskin. Pada 17 Mei 1925, Rosa pergi ke Roma untuk menghadiri kanonisasi Sta. Teresa dari Kanak-Kanak Yesus. Setelah itu ia mengunjungi Santa Marinella dan sangat ingin berkarya membantu orang orang miskin ditempat itu. Rosa memperoleh izin dari Uskup Porto Santa Rufina, dan mulai tinggal di Santa Marinella pada Juli 1925. Rosa mulai mendirikan Kongregasi Misionaris Karmelit Biarawati St. Teresa dari Kanak-Kanak Yesus. Kongregasi ini diakui Gereja pada tahun 1930, dengan tujuan utama membawa jiwa-jiwa kepada Allah. Kongregasi ini berkarya dengan memberi makan orang miskin, mengajar anak-anak, dan membantu keluarga-keluarga. Pada tahun 1947, Maria mengirimkan misionaris-misionarisnya untuk berkarya di Brazil. Ia sendiri memiliki keinginan besar untuk menjadi misionaris, tetapi kesehatanya yang buruk menghalanginya. Maria Crocifissa Curcio meninggal dunia pada 4 Juli 1957 di Santa Marinella, Italia. Pada 13 November 2005, ia dibeatifikasi oleh Paus Benediktus XVI, yang diwakili oleh Kardinal Jose Saraiva Martins.


dari sumber http://www.carmelites.ie/, http://www.vatican.va/, http://saints.sqpn.com/, dan http://www.gcatholic.org/

Sta. Elisabet dari Portugal

4 Juli

Isabel lahir pada tahun 1271 di Aragon, Spanyol. Ia adalah puteri Pedro III, Raja Aragon, dan Constantia, cucu Kaisar Frederick II. Elisabet masih memiliki hubungan kerabat dengan Sta. Elisabet dari Hungaria. Kesalehannya ia tunjukan dengan merayakan Misa setiap hari, dan melakukan tindakan-tindakan pertobatan. Ketika Elisabet berusia duabelas tahun, ia dinikahkan dengan Diniz, Raja Portugal. Dari pernikahan keduanya dikaruniai seorang puteri, Constantia, dan seorang putera, Affonso. Raja Diniz dikenal sebagai seorang yang baik, adil, dan juga sebagai seorang penyair. Tetapi dibalik itu semua, ia juga memiliki moral yang buruk dengan sering berselingkuh. Ia bahkan memiliki anak dari luar pernikahannya. Dengan sifat suaminya yang seperti itu, Elisabet tetap setia kepada suaminya bahkan ia merawat juga anak-anak suaminya dari luar pernikahan mereka. Raja Diniz juga seorang pencemburu dan dikisahkan ia sempat terhasut atas sebuah fitnah terhadap Elisabet dengan seseorang, dan ketika Raja hendak menghukum orang yang difitnah bersama Elisabet dengan kejam, Tuhan masih melindungi orang itu dan menghukum si penyebar fitnah. Pada tahun 1323, Affonso, puteranya menyatakan perang melawan Raja Diniz, karena masalah anak-anak Raja diluar pernikahan. Elisabet berhasil menghindarkan pertumpahan yang dapat terjadi dengan turun langsung ke tengah pertempuran untuk mendamaikan anak dan suaminya. Elisabet banyak berkarya di tengah orang miskin. Ia mendirikan biara, rumah penginapan, rumah penampungan, dan juga rumah sakit. Pada tahun 1325, Raja Diniz meninggal dunia, dan sepeninggalan Raja, Elisabet memberikan harta yang ia miliki kepada orang miskin. Ia juga memilih tinggal di sebuah biara Klaris di Coimbra yang ia dirikan, dan menerima jubah tertiaris. Pada tahun 1336, Elisabet kembali menjadi pembawa damai bagi negara dan keluarganya dengan menghindarkan peperangan antara Affonso IV, Raja Portugal dengan Raja Castile. Ini merupakan hal terakhir yang dilakukan Elisabet dalam hidupnya. Elisabet dari Portugal meninggal dunia pada 4 Juli 1336 di Estremoz, Portugal. Pada 25 Mei 1625, ia dikanonisasi oleh Paus Urbanus VIII.


dari sumber:
http://www.imankatolik.or.id/
http://www.catholic.org/
http://www.newadvent.org/
http://www.marypages.com/
http://www.americancatholic.org/
http://saints.sqpn.com/
http://ofm.or.id/

Kalender Orang Kudus