Sto. Yohanes Bosko

31 Januari

Giovanni Melchiorre Bosco lahir pada 16 Agustus 1815 di Bechi, Castelnuevo, Piedmont, Italia. Ia adalah putera dari Francesco Bosco dan V. Margherita Occhiena Bosco, dan sejak kecil ia sudah harus membantu ibunya dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Yohanes sempat belajar bermain sirkus dan melakukan pertunjukan. Atas bantuan Louis Guala, Yohanes kemudian bersekolah di seminari di Chieri pada tahun 1835, dan enam tahun kemudian ia ditahbiskan sebagai imam pada 5 Juli 1841. Kepeduliannya terhadap orang muda di masanya membuatnya berkarya ditengah mereka sebagai seorang guru. Dengan dibantu oleh ibunya, Yohanes Bosko memberikan pendidikan terutama dalam menghadapi revolusi industri yang sedang terjadi. Pada tahun 1868, jumlah muridnya sudah mencapai sekitar 800 orang, dan untuk memastikan karyanya terus berlanjut, ia mendirikan Kongregasi Sto. Fransiskus dari Sales atau dikenal dengan Kongregasi Salesian/ Societas Sancti Francisci Salesii, yang saat ini lebih dikenal dengan Salesian Don Bosco (S.D.B.) yang mendapat pengakuan pada tahun 1874. Beberapa orang murid pertamanya antara lain adalah Sto. Dominikus Savio, Bto. Mikael Rua, S.D.B., dan Giovanni Kardinal Cagliero, S.D.B. Yohanes Bosko bersahabat dengan Sto. Yoseph Cafasso dan Bto. Joseph Allamano. Pada 5 Agustus 1872, ia mendirikan Putri-putri Maria Penolong Umat Kristiani (F.M.A.) bersama dengan Sta. Maria Domenica Mazzarello. Yohanes Bosko, S.D.B. meninggal dunia pada 31 Januari 1888 di Torino, Italia. Pada 2 Juni 1929, ia dibeatifikasi, dan pada 1 April 1934, ia dikanonisasi oleh Paus Pius XI.


dari sumber:
http://www.imankatolik.or.id/
http://www.indocell.net/yesaya/
http://www.newadvent.org/
http://www.catholicculture.org/
http://saints.sqpn.com/
http://en.wikipedia.org/
http://www.st-yohanesbosco.org/

Sta. Yasinta Mareskoti

30 Januari

Hyacintha dari Mariscotti lahir pada tahun 1585 di dekat Viterbo, Italia. Ia adalah puteri dari Marc Antonio Mariscotti dan Ottavia Orsini. Yasinta dibaptis dengan nama Clarice. Ia memperoleh pendidikan pada biara Fransiskan, dan iapun bergabung dalam ordo ketiga Fransiskan setelah adiknya menikah, di biara Sto. Bernardine di Viterbo, dimana saudaranya sudah lebih dahulu bergabung. Pada masa ini, Yasinta masih hidup penuh dengan kemewahan duniawinya baik makanan, pakaian, atau barang-barang lainnya. Suatu ketika, Yasinta jatuh sakit, dan seorang imam hendak memberikan Komuni kepadanya.Terkejutlah imam tersebut akan pengakuan Yasinta itu dan menegurnya. Yasinta mengikuti kata-kata bapa pengakuanya dan menyingkirkan segala hal duniawi yang ia miliki. Yasinta melakukan pertobatan keras dengan hidup menderita, seperti berjalan tanpa alas kaki, dan tidur di atas papan. Yasinta juga berdevosi terhadap penderitaan Kristus dan dengan pertobatannya, menjadi teladan bagi biarawati-biarawati lain pada biaranya. Yasinta jga mendirikan kelompok Sacconi yang mendedikasikan karyanya bagi orang-orang lanjut usia dan orang miskin. Yasinta Mareskoti, O.F.S., meninggal dunia pada tahun 1640 di Viterbo. Pada 1 September 1726, ia dibeatifikasi oleh Paus Benediktus XIII dan pada 24 Mei 1807, ia dikanonisasi oleh Paus Pius VII.


dari sumber http://saints.sqpn.com/http://www.catholic.org/http://www.americancatholic.org/http://www.imankatolik.or.id/http://www.stigmataofstfrancis.org/, dan http://catatanseorangofs.wordpress.com/

Sta. Martina

30 Januari

Martina adalah puteri dari Konsul Romawi Kristen yang kaya. Setelah kematian kedua orangtuanya, Martina membagikan semua harta yang ia miliki kepada orang-orang miskin. Secara terbuka, ia menyatakan iman Kristennya, sehingga ia ditangkap pada masa penganiayaan Kaisar Alexander Severus. Kaisar memerintahkannya untuk memberikan persembahan kepada dewa-dewi Pagan, tetapi Martina menolaknya dan ia memilih mati daripada menghianati imannya. Dikisahkan, Martina disiksa dengan berbagai cara, tetapi tidak ada siksaan yang mampu menyakitinya. Pada akhirnya Martina menjadi martir setelah ia dipenggal. Martina meninggal dunia sebagai martir pada sekitar tahun 228. Relikuinya ditemukan pada 25 Oktober 1634 ketika Paus Urbanus IV akan mendirikan sebuah gereja.


dari sumber:
http://www.imankatolik.or.id/
http://www.indocell.net/yesaya/
http://saints.sqpn.com/
http://www.catholic.org/
http://www.catholicculture.org/
http://www.newadvent.org/

Bto. Bronislaus Markiewicz

30 Januari

Bronislaw Bonawentura Markiewicz lahir pada 13 Juli 1842 di Pruchnik, Galizia, Polandia. Ia adalah putera dari John Markiewicz dan Marianna Gryziecka. Bronislaus memperoleh pendidikan Kristen yang kuat dari keluarganya, dan pada saat ia bersekolah, ia juga memperoleh pengalaman terhadap gelombang anti-agama pada saat bersekolah di Przemysl. Bronislaus kemudian memutuskan untuk masuk seminari tinggi di Przemysl pada tahun 1863 dan pada 15 September 1867, ia ditahbiskan menjadi imam. Bronislaus berkarya di Paroki Harta dan melanjutkan pendidikan di Universitas Leopoli dan Cracow. Pada tahun 1875 ia menjadi pastor di Gac, kemudian pada tahun 1877 ia menjadi pastor di Blazowa, dan pada tahun 1882 ia menjadi pengajar teologi pastoral di seminari tinggi Przemysl. Bronislaus senang berkarya dengan mengajar iman kepada para tahanan, dan menghabiskan waktu dengan orang miskin, terutama orang muda. Bronislaus mengikuti panggilan hatinya dengan pergi ke Italia pada November 1885 dan bergabung dengan Kongregasi Salesian pada 25 Maret 1887. Ia sangat senang ketika ia dapat bertemu dan belajar langsung dari Sto. Yohanes Bosko. Bronislaus sempat menderita penyakit tuberculosis dan hampir meninggal pada tahun 1889. Pada 23 Maret 1892, ia kembali ke Polandia dan berkarya di Miejsce Piastowe, Przemysl. Ia membuka institut bagi anak-anak muda yang miskin maupun yatim-piatu. Pada tahun 1897, ia mendirikan dua kongregasi dengan spiritualitas Sto. Yohanes Bosko. Setelah memperoleh pengakuan dari Keuskupan setempat, ia menjadi direktu untuk serikat yang ia namakan "Kesederhanaan dan Bekerja". Kongregasi ini baru mendapatkan pengakuan pada tahun 1921 dan 1928 untuk kongregasi wanita. Kongregasi ini kemudian mengambil nama Kongregasi Santo Mikael Malaikat Agung/ Congregatio Sancti MichaĆ«lis Archangeli (C.S.M.A.). Pada tahun 1903, Bronislaus membuka rumah baru di Pawlikowice. Bronislaus Markiewicz, C.S.M.A., meninggal dunia pada 29 Januari 1912 di Miejsce Piastowe, Przemysl, Polandia. Pada 19 Juni 2005 ia dibeatifikasi oleh Paus Benediktus XVI, yang diwakili oleh Kardinal Jozef Glemp.


Bta. Arkanjela Girlani

29 Januari

Eleanor Girlani lahir pada tahun 1460 di Trino, Italia. Sejak kecil ia sudah hidup dalam kehidupan religius dan berencana menjadi biarawati Benediktin. Sewaktu akan berangkat menuju biara Benediktin di Rocca delle Donne, kereta kuda yang ia gunakan tidak mau bergerak sama sekali. Hal ini ia anggap sebagai tanda dari Tuhan. Ia kemudian bergabung menjadi biarawati Karmelit di biara di Parma pada 1478, bersama saudaranya, Maria dan Skolastika. Eleanor mengambil nama Arkanjela. Seiring berjalannya waktu, Arkanjela diangkat sebagai priorin biara di Parma. Kemudian ia menjadi priorin untuk biara baru di Mantua. Arkanjela dikenal karena devosinya kepada Tritunggal Mahakudus. Selain itu ia juga diberikan banyak karunia oleh Tuhan, diantaranya adalah melakukan mukjizat, melayang, dan ekstasi. Arkanjela Girlani O.Carm., meninggal dunia pada 25 Januari 1495 di Mantua, Italia. Pada 1 Oktober 1864, ia dibeatifikasi oleh Paus Sto. Piux X.


dari sumber http://www.catholic.org/http://saints.sqpn.com/http://karmelindonesia.org/, dan http://365rosaries.blogspot.com/

Sto. Josef Freinadementz

29 Januari

Joseph Freinadementz lahir pada 15 April 1852 di Abtei, Tylor, Italia. Ia putera dari keluarga petani yang saleh. Sejak kecil ia sudah ingin menjadi imam, dan iapun ditahbiskan pada 25 Juli 1875. Josef menjadi pastor paroki di paroki St. Martinus, dan kemidian ia bergabung dengan Serikat Sabda Allah (S.V.D.) dengan harapan dapat menjadi misionaris ke Cina. Untuk itu ia belajar bahasa Mandarin dan budaya Cina. Keinginannya terwujud ketika ia diutus sebagai misionaris negeri Tiongkok bersama rekannya P. Anzer. Pada tanggal 20 April 1879 mereka tiba di Hongkong dan diterima Uskup Hongkong, Mgr. Raymondi. Josef ditempatkan di Propinsi Shantung, dimana ia bekerja bersama bruder Antonio, seorang biarawan Fransiskan. Kemahirannya dalam berbahasa Mandarin sangat membantunya dalam beradaptasi. Pada masa penganiayaan Kristen, Josef sempat ditahan dan disiksa, tetapi karena kotbahnya, para penyiksannya melepaskannya. Josef terus berkarya di Cina walaupun pemerintah setempat mengusir semua orang asing di Cina. Ia juga menolak tawaran menjadi Uskup. Josef Freinadementz, S.V.D., meninggal dunia pada 28 Januari 1908 di Taikia, China karena sakit. Pada 19 Oktober 1975, ia dibeatifikasi oleh Paus Bto. Paulus VI dan pada 5 Oktober 2003, ia dikanonisasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II.


dari sumber http://www.imankatolik.or.id/http://www.indocell.net/yesaya/http://www.catholic.org/, dan http://saints.sqpn.com/

Sto. Petrus Nolaskus

28 Januari

Pierre Nolasque lahir pada tahun 1182 di Mas-des-Saintes-Puelles, Languedoc, Perancis. Ia adalah putera dari keluarga bangsawan dan saleh. Petrus mewarisi harta ayahnya ketika berusia limabelas tahun, karena ayahnya meninggal. Ia membagikan harta-hartanya kepada orang-orang miskin, kemudian ia pergi ke Barcelona untuk menghindari ajaran sesat Albigensia. Ia kemudian ikut dalam perang melawan ajaran sesat Albigensia di selatan Perancis. Petrus kemudian menjadi pengajar Raja James dari Aragon dan menetap di Barcelona. Ia bersahabat dengan Sto. Raymundus dari Penafort dan bersama dengan Sto. Raymundus dan Raja James, mereka mendirikan Ordo Mercedarians yang bertujuan menyelamatkan umat Kristen yang menjadi tahanan bangsa Moors pada tahun 1218. Ordo ini mendapat pengakuan dari Paus Gregorius IX pada tahun 1230. Kebanyakan anggota dari ordo ini adalah awam, termasuk Petrus. Petrus dua kali pergi ke Africa sebagai seorang tahanan, dan di Granada dan Valencia, ia berhasil membebaskan 400 tahanan pada tahun 1249. Petrus dikisahkan juga ia berhasil mempertobatkan para pemimpin bangsa Moors. Setelah itu Petrus pensiun dan memusatkan kehidupannya pada doa. Petrus Nolaskus meninggal dunia pada 25 Desember 1258. Pada 30 September 1628, ia dikanonisasi oleh Paus Urbanus VIII.


dari sumber:
http://www.imankatolik.or.id/
http://www.catholic.org/
http://saints.sqpn.com/
http://www.newadvent.org/
http://en.wikipedia.org/

Sto. Tomas Aquino

28 Januari

Thomas Aquinas lahir pada sekitar tahun 1225 di Aquino, Lombardi, Naples, Italia. Ia adalah putera Pangeran Landolph dan Theodora. Tomas memperoleh pendidikan dari para biarawan Benediktin di Monte Cassino sejak berusia lima tahun. Kemudian Tomas belajar di Universitas Naples. Tomas kemudian bergabung menjadi biarawan Dominikan pada tahun 1244. Keluarganya menentang keras keputusan Tomas karena mereka lebih memilih Tomas menjadi biarawan Benediktin. Segala usaha dilakukan oleh keluarganya, termasuk mengirim seorang wanita untuk meyakinkan Tomas, tetapi gagal. Pada akhirnya keluarganya menculiknya dan mengurungnya selama lebih dari satu tahun. Ketika saudara perempuannya mencoba meyakinkannya, Tomas malah membuatnya berbalik arah dan berkeinginan besar menjadi biarawati. Akhirnya keluarganya menerima dan Tomas dibebaskan dan kembali bergabung dengan Ordonya pada tahun 1245. Setelah itu Tomas belajar di Paris dibawah Sto. Albertus Agung, dan kemudian menemani Sto. Albertus menuju Cologne, Jerman. Ia ditahbiskan pada tahun 1250 dan ia kembali ke Paris untuk mengajar di Universitas Paris. Di Paris ia bersahabat baik dengan Raja Sto. Louis. Karya-karya Tomas sangat terkenal bahkan masih dicari sampai saat ini. Karya-karya pada bidang teologi yang terkenal adalah Summa Theologica dan Summa Contra Gentiles. Sementara dalam Liturgi, Tomas membuat madah yang masih digunakan sampai saat ini, diantaranya adalah Pange Lingua, Lauda Sion Salvatorem, dan Adoro Te devote. Pada tahun 1261, ia diundang Paus Urbanus IV untuk mengajar di Roma, tetapi hal ini ditolak oleh Tomas. Paus Klement IV kemudian juga menawarinya jabatan Uskup Agung Naples, dan ia juga menolaknya. Pada tanggal 6 Desember 1273, Tomas memperoleh pengelihatan yang memuji karya-karyanya. Tomas diperintahkan Paus Bt. Gregorius X untuk menghadiri Konsili Lyon II. Karena bekerja terlalu keras, kesehatannya menurun. Tomas Aquino, O.P., meninggal dalam perjalanan menuju Konsili Lyon II pada 7 Maret 1274 di sebuah biara Sistersian di Fossa Nuova. Pada 18 Juli 1323, ia dikanonisasi oleh Paus Yohanes XXII. Pada tahun 1567, ia dinyatakan sebagai Pujangga Gereja oleh Paus Sto. Pius V.

dari sumber:
http://www.imankatolik.or.id/
http://www.indocell.net/yesaya/
http://www.catholic.org/
http://saints.sqpn.com/
http://en.wikipedia.org/

Minggu Biasa III

Tahun C

Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu, supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar. Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Sementara itu Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia. Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."


dari sumber Alkitab Deuterokanonika, LAI-LBI

Sto. Titus

26 Januari

Titus pada awalnya adalah seorang kafir, tetapi kemudian ia menjadi Kristen setelah menjadi murid Sto. Paulus. Oleh Sto. Paulus, ia sering mengirim Titus dalam beberapa misi, dan Sto. Paulus beberapa kali menyebutkan namanya dalam suratnya. Yang paling dikenal adalah Surat Sto. Paulus kepada Titus. Titus sempat pergi ke Korintus, dimana ia mendamaikan umat Kristen dengan Sto. Paulus. Titus kemudian ditahbiskan sebagai Uskup pertama Kreta. Titus meninggal dunia sekitar tahun 96 di Goryna, Kreta.


Sto. Timotius

26 Januari

Timotius lahir di Lystra, Asia Kecil. Ia adalah putera dari seorang Yunani, dan Eunice, seorang Yahudi. Bersama ibu dan neneknya, Lois, mereka bertobat dan menjadi pengikut Kristus ketika Sto. Paulus menyebarkan Injil di Lystra. Saat Sto. Paulus kembali ke Lystra, tujuh tahun setelah Timotius menjadi murid Kristus, Timotius bergabung dengan Sto. Paulus dan menjadi sahabat baiknya. Namanya beberapa kali disebutkan dalam pembukaan surat-surat Sto. Paulus. Ia kemudian diutus ke Tesalonika untuk melaporkan kondisi umat Kristen disana dan memberikan mereka semangat dalam menghadapi penganiayaan. Ia kemudian melaporkan hasil kunjungannya kepada Sto. Paulus di Korintus, sehingga munculah Surat Pertama Kepada Jemaat di Tesalonika. Ia kemudian mendampingi Sto. Paulus dalam perjalanan menuju Makedonia dan Achacia. Oleh Sto. Paulus, Timotius ditahbiskan sebagai Uskup Efesus. Pada tahun 97, Timotius  meninggal dunia sebagai martir setelah menolak untuk memberikan persembahan kepada Kaisar dan dirajam.


dari sumber:
http://www.imankatolik.or.id/
http://www.indocell.net/yesaya/
http://www.catholic.org/
http://saints.sqpn.com/

Bertobatnya Sto. Paulus

25 Januari

Sekali peristiwa Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”

Sto. Fransiskus dari Sales

24 Januari

Fransiskus lahir pada 21 Agustus 1567 di kastil ChĆ¢teau de Thorens, Savoy. Ia adalah putera keluarga bangsawan di Savoy yang kaya. Fransiskus diberikan pendidikan di La Roche dan Annecy, Perancis, kemudian dilanjutkan di Kolose de Clermont, Paris pada usia duabelas tahun. Fransiskus kemudian menyelesaikan pendidikan hukum dan teologi di Universitas Padua, Italia, sehingga keinginan ayahnya supaya ia menjadi seorang pengacara dan politisi dapat terlaksana. Setelah kembali ke Savoy, Fransiskus menjadi pengacara untuk beberapa saat tetapi kemudian ia mendapatkan panggilan dari Tuhan. Dikisahkan juga bahwa ia mendapat pesan "Tinggalkan semuanya dan ikutilah Aku". Fransiskus kemudian memutuskan untuk menjadi seorang imam, tetapi keputusannya ini ditentang keras oleh keluarganya. Pada 18 Desember 1593, ia ditahbiskan sebagai seorang Imam. Kemudian ia ditugaskan di Keuskupan Jenewa, Swiss, yang pada saat itu menjadi pendukung gerakan protestan, Kalvinist. Ia berkarya di daerah Chablais sebagai seorang pengkotbah, penulis, dan pembimbing spiritual. Ia membawa banyak orang disana bertobat dan kembali kepada pangkuan Gereja Katolik melalui penjelasannya yang mudah dan jelas mengenai ajaran Gereja Katolik, dan juga pamflet, tulisan, dan buletin yang ia sebarkan di kota. Ia juga memberikan pesan melalui bahasa tubuh kepada penderita tuna rungu. Pada tahun 1602, Fransiskus ditahbiskan sebagai Uskup Jenewa. Ia pergi dan menyebarkan Injil di Savoy. Ia bersahabat dengan Sto. Vinsensius de Paulo. Pada suatu ketika ia bertemu dengan Sta. Yohanna Fransiska de Chantal, yang bersama dengannya mendirikan Serikat Visitasi. Fransiskus dari Sales meninggal pada 28 Desember 1622 di Lyon. Pada tahun 1662 ia dibeatifikasi, dan pada 19 April 1665, ia dikanonisasi oleh Paus Alexander VII. Pada tahun 1887, ia dinyatakan sebagai Pujangga Gereja oleh Paus Bto. Pius IX.


dari sumber:
http://www.imankatolik.or.id/
http://www.indocell.net/yesaya/
http://www.catholic.org/
http://en.wikipedia.org/
http://saints.sqpn.com/

Bta. Yosepha Maria dari Beniganim

23 Januari

Yosepha Teresa lahir pada 9 Januari 1625 di Beniganim, Valencia, Spanyol. Ia adalah puteri dari keluarga miskin dan semakin miskin lagi ketika ayahnya meninggal ketika ia masih kecil. Yosepha kemudian memasuki biara Agustinian di kotanya dan menjadi biarawati. Ia mengambil nama Yosepha Maria dari St. Agnes. Ia lebih dikenal oleh sesama biarawati dengan Muder Agnes atau Madre Inez dalam bahasa Spanyol. Muder Agnes juga melakukan kehidupan kontemplasi. Meskipun ia tidak memperoleh pendidikan yang cukup, Muder Agnes diberikan talenta oleh Tuhan untuk dapat mengerti tentang Teologi dan juga kemampuan konseling terhadap sesama. Oleh karena kemampuannya ini, nasehatnya menjadi sesuatu yang penting dan sangat berpengaruh bagi orang-orang Spanyol. Yosepha Maria dari Beniganim, O.S.A., meninggal dunia pada 21 Januari 1692 di Beniganim, Valencia, Spanyol. Pada 26 Februari 1888, ia dibeatifikasi oleh Paus Leo XIII.


Sta. Emerensiana

23 Januari

Emerensiana adalah saudara angkat dari Sta. Agnes. Setelah Sta. Agnes menjadi martir, Emerensiana pergi ke makamnya dan mendoakannya. Pada saat itu, datanglah orang-orang Pagan. Emerensiana mengakui dirinya sebagai seorang Kristen dan hubungannya dengan Sta. Agnes. Ia dilempari batu hingga meninggal sebagai martir Kristus, walaupun pada saat itu ia masih dalam masa katekumen. Emerensiana meninggal dunia pada sekitar tahun 304.


dari sumber:
http://www.imankatolik.or.id/
http://saints.sqpn.com/
http://catholic.org/
http://www.newadvent.org/

Sto. Vinsensius dari Saragossa

22 Januari

Vinsensius lahir di Huesca, Aragon. Ia adalah diakon dari Uskup Sto. Valerius dari Saragossa. Pada masa penganiayaan umat Kristen oleh Kaisar Diocletian, ia ditangkap bersama dengan Sto. Valerius oleh Dacian, gubernur di daerah itu. Sto. Valerius dibuang, tetapi Vinsensius tetap ditahan untuk disiksa. Ia diminta untuk membakar Kitab Suci, tetapi ia menolaknya, sehingga ia disiksa dengan diikat dan dipanggang, sebelum akhirnya ia dilemparkan ke dalam penjara. Penjaga penjara bahkan bertobat dan mengikuti Kristus karenanya. Vinsensius tetap hidup sampai dengan beberapa orang Kristen diperbolehkan untuk mengunjunginya dan merawatnya. Vinsensius meninggal dunia pada tahun 304 di Valencia, Spanyol.


dari sumber:
http://www.catholic.org/
http://www.indocell.net/yesaya/
http://saints.sqpn.com/

Bta. Laura Vicuna

22 Januari

Laura Vicuna lahir pada 5 April 1891 di Santiago, Chili. Ia adalah puteri dari Jose Domingo Vicuna, seorang tentara, dan Mercedes Pino. Pada tahun 1891, terjadi perang sipil di Chili dan keluarga Vicuna terpaksa meninggalkan Chili karena dicari untuk ditangkap. Pada tahun 1894, setelah kelahiran adiknya, Julia Amanda, Laura kehilangan ayahnya yang meninggal dunia. Setelah ayahnya meninggal, ibunya membawa kedua anaknya pergi ke Argentina. Disana ibunya bertemu dengan Manuel Mora, yang kemudian menjanjikan untuk membiayai kehidupan keluarganya. Laura kemudian di sekolahkan pada sekolah yang dikelola oleh biarawati Salesian atau lebih dikenal dengan Putri Maria Penolong Umat Kristiani. Laura kemudian ingin sekali menjadi biarawati Salesian. Hal ini mendapat tentangan dari Manuel Mora, yang bahkan memukulnya. Kehidupan Manuel Mora dan yang jauh dari Tuhan membawa ibunya ikut menjauhi Tuhan. Laura dengan sepenuh hati berdoa kepada Tuhan dan mempersembahkan hidupnya kepada Tuhan demi keselamatan ibunya. Pada 8 Desember 1901, Laura diizinkan untuk bergabung dengan Solidaritas Anak-anak Maria oleh Uskup. Pada akhir 1903, Laura sakit keras dan pulang ke rumahnya disana ia mendapat kekerasan dari ayahnya. Laura Vicuna meninggal dunia pada 22 Januari 1904 di Junin de los Andes, Neuquen, Argentina. Sebelum meninggal, ia memberitahukan ibunya bahwa ia mempersembahkan nywanya bagi keselamatan ibunya. Sejak saat itu ibunya bertobat dan kembali kepada Tuhan. Pada 3 September 1988, Laura Vicuna dibeatifikasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II.


Sto. Vinsensius Pallotti

22 Januari

Vincenzo Pallotti lahir pada 21 April 1795 di Roma, Italia. Ia adalah putera dari keluarga bangsawan Italia. Sejak kecil, ia sudah diperkenalkan dengan kehidupan religius oleh kedua orangtuanya. Ia kemudian menjadi seorang imam dan mengajar teologi. Ia sangat berhasil dalam mengumpulkan dana bagi orang-orang miskin. Ia juga mendirikan kelompok pekerja, sekolah pertanian, asosiasi pinjaman, panti-asuhan, dan rumah bagi anak perempuan. Ia memiliki mimpi besar agar semua orang non-Katolik mengenal Kristus, terutama orang-orang Muslim. Ia kemudian mendirikan Serikat Kerasulan Katolik/ Societas Apostolatus Catholici/ Pallotines (S.A.C.) yang bergerak dalam karya kemasyarakatan pada tahun 1845. Vinsensius Palloti, S.A.C., meningggal dunia pada 18 Januari 1850 di Roma, Italia, karena sakit kedinginan, yang kemungkinan besar ia alami karena memberikan mantelnya kepada pengemis ditengah malam yang dingin. Pada 22 Januari 1950, Ia dibeatifikasi oleh Paus Pius XII dan pada 20 Januari 1963, ia dikanonisasi oleh Paus Sto. Yohanes XXIII.


dari sumber http://www.catholic.org/, http://www.gcatholic.com/http://www.imankatolik.or.id/, dan http://saints.sqpn.com/

Sto. Anastasius dari Persia

21 Januari

Magundat lahir di Persia. Ia adalah prajurit Raja Persia, Khusrow II, yang pada tahun 614 menaklukan Yerusalem dan membawa Salib Suci ke Persia. Magundat sangat tekesan dengan kekuatan Salib itu ditambah devosi-devosi yang dilakukan oleh umat Kristen kepada Salib Suci. Ia kemudian meninggalkan dinas ketentaraannya kemudian bertobat dan dibaptis, dan mengganti namanya menjadi Anastasius. Anastasius kemudian pergi ke Yerusalem dan menjadi biarawan selama tujuh tahun. Ia kemudian kembali ke Persia untuk mempertobatkan orang-orang Persia. Ia ditangkap oleh Raja Khursow, dan ia dijanjikan untut tetap dihormati jika ia mau menghianati imannya. Anastasius menolak dan akhirnya ia dipenggal bersama dengan sekitar 70 umat Kristen lainnya. Anastasius meninggal dunia sebagai martir pada 22 Januari 628, di Persia. 


dari sumber:
http://www.catholic.org/
http://saints.sqpn.com/
http://www.imankatolik.or.id/
http://www.indocell.net/yesaya/

Sta. Agnes

21 Januari

Agnes adalah saudara angkat dari Sta. Emerensiana. Ketika ia berusia tigabelas tahun, ia disukai oleh putera gubernur, Symphronius. Agnes menolaknya dengan alasan ia sudah mencintai orang lain, yakni Yesus Kristus. Karena ditolak, ia melaporkan Agnes kepada ayahnya, dan kemudian Agnes dibawa ke kuil Minerva (Athena) dan dipaksa untuk memberikan persembahan. Agnes kembali menolak dan memilih mati daripada menghianati pasangan hidupnya. Agnes kemudian dibawa untuk dibakar. Banyak orang meminta Agnes untuk menyelamatkan hidupnya, tetapi Agnes tetap pada imannya. Ketika api dinyalakan, Agnes sama sekali tidak terbakar. Karena itu sebuah pedang menghunus lehernya, sehingga Agnes menjadi martir Kristus. Agnes digambarkan membawa domba dan sebuah tradisi dilakukan pada pesta peringatannya, dengan memberkati dua domba pada gerejanya di Roma. Bulu kedua domba ini nantinya akan dicukur dan digunakan untuk membuat pallium yang akan digunakan oleh Paus dan Uskup-Uskup Agung.


Sto. Sebastianus

20 Januari

Sebastianus adalah putera dari keluarga Romawi yang kaya. Dikisahkan ia lahir di Narbonne, Galia, tetapi ada juga yang mengatakan ia lahir di Milan, Italia, tetapi yang pasti, ia tumbuh dan besar di Milan. Ia kemudian menjadi perwira pasukan Romawi, bahkan ia menjadi orang yang sangat disukai Kaisar Diocletian. Dikisahkan bahwa Sebastianus menjadi perwira untuk dapat berinteraksi secara luas dengan umat Kristen yang lain. Sebastianus mengunjungi mereka dipenjara dan menghibur mereka. Sebastianus juga dikisahkan menyembuhkan istri saudaranya dengan membuat Tanda Salib padanya. Pada suatu ketika, identitasnya sebagai seorang Kristen diketahui dan ia ditangkap. Ia dipaksa untuk mengingkari imannya, tetapi ia menolak. Sebastianus kemudian diikat pada sebuah pohon dan dipanah oleh regu pemanah. Sebastianus pada saat itu sudah diyakini meninggal dunia oleh para pemanah, dan seorang janda bernama Sta. Irene hendak menguburkannya, sebelum ia menyadari bahwa Sebastianus masih hidup. Sta. Irene merawatnya hingga ia pulih, dan kemudian ia menyuruh Sebastianus untuk pergi menjauh dari Kaisar Diocletian. Sebastianus tidak mengikuti kata-kata Sta. Irene, kemudian ia berkotbah dihadapan Kaisar Diocletian, yang pada saat itu terkejut mengetahui bahwa Sebastianus masuh hidup. Kaisar kemudian memerintahkan menangkapnya dan memukulinya hingga meninggal sebagai seorang martir. Sebastianus meninggal dunia pada sekitar tahun 288 di Roma.


dari sumber:
http://www.imankatolik.or.id/
http://www.catholicculture.org/
http://www.indocell.net/yesaya/
http://www.catholic.org/
http://saints.sqpn.com/

Bto. Angelo Paoli

20 Januari

Francesco Angelo Paoli lahir pada 1 September 1642 di Argigliano, Tuscany, Italia. Ia adalah putera dari Angelo Paoli dan Santa Morelli. Angelo memberikan perhatian yang lebih kepada orang-orang miskin. Ketika masih muda, Angelo mengajarkan ajaran Katolik kepada orang-orang miskin di Argigliano. Pada tahun 1660, Angelo memutuskan untuk bergabung dengan Ordo Karmel. Ia mengikrarkan kaul pertamanya pada 18 Desember 1661, dan selama enam tahun kemudian ia belajar sampai ditahbiskan sebagai imam. Angelo ditugaskan di Pisa, kemudian ia dipindahkan ke Cupoli, Monte Catino, dan Fivizzano. Angelo memiliki devosi kepada Jalan Salib dengan membawa kayu salib ke bukit di Fivizzano, dan setelah dipindahkan ke Roma, ia melanjutkan dengan membawa kayu salib ke Coliseum. Pada tahun 1687, Angelo dipindahkan ke Biara St. Martin di Roma untuk bertugas sebagai pembimbing novis. Disaat yang sama, Angelo juga merawat orang-orang sakit dan miskin di dua rumah sakit di Roma. Dikisahkan juga, Angelo menolak gelar Kardinal yang ditawarkan oleh Paus Innosensius XII dan Paus Klement XI. Angelo dikisahkan juga memiliki karunia untuk mengetahui kejadian di masa depan. Angelo Paoli, O.Carm., meninggal dunia pada 20 Januari 1720, di Roma, Italia. Pada 18 April 2010, ia dibeatifikasi oleh Paus Benediktus XVI, yang diwakili oleh Kardinal Agostino Vallini.


Sto. Fabianus

20 Januari

Paus Fabianus adalah Paus ke-20 Gereja Katolik yang menjadi Paus pada tahun 236-250. Dikisahkan bahwa pada mulanya Fabianus adalah seorang petani. Pada saat kematian Paus Sto. Anterus, banyak umat berkumpul, termasuk Fabianus dan para pekerja dari peternakannya. Pada saat itulah, seekor merpati turun dan hinggap di atas kepala Fabianus. Para rohaniwan dan umat mengaggap kejadian ini sebagai pilihan Roh Kudus, dan menunjuk Fabianus sebagai Paus. Hal pertama yang dilakukan oleh Paus Fabianus adalah mengatur ulang karya pastoral di Roma, dengan menunjuk tujuh diakon. Ia juga memperindah, memperbesar pemakaman dan juga mendirikan sebuah gereja diatas pemakaman Sto. Kallistus. Paus Fabianus memerintahkan dibuat lukisan untuk menghiasi kubah-kubah. Paus Fabianus mulai mengumpulkan kisah hidup para martir. Paus Fabianus mengirim Sto. Dionisius dari Paris dan misionaris lainnya ke Galia. Ia juga mengutuk ajaran sesat Privatus di Afrika. Pada saat Kaisar Decius berkuasa, terjadi penganiayaan umat Kristen kembali. Paus Fabianus ditangkap dan dimasukan ke penjara. Ia menjadi martir ditangan para penangkpanya. Paus Fabianus meninggal dunia pada tahun 250 dan dimakamkan di pemakaman St. Kallistus.


Minggu Biasa II

Tahun C

Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur." Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba." Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu merekapun membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu?dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya?ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang." Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.


dari sumber Alkitab Deuterokanonika, LAI-LBI

Bto. Ignasius de Azevedo

19 Januari

Inacio de Azevedo lahir pada tahun 1526 di Oporto, Portugal. Ia bergabung dengan Serikat Yesus di Coimbra pada 28 Desember 1548 dan ditahbiskan sebagai imam pada tahun 1553. Ia kemudian ditugaskan ke Braga untuk mendirikan Kolose Sto. Paulus. Pada tahun 1565, ia pergi ke Roma setelah ditunjuk sebagai prokurator untuk India dan Brazil. Oleh Sto. Fransiskus Borgia, Ignasius ditugaskan untuk mengunjungi Brazil dengan tugas mengevaluasi misi Yesuit di Brazil. Setelah dua tahun di Brazil, Ignasius kembali dan dalam perjalanannya, ia mencari rekan-rekannya, di provinsial Spanyol dan Portugal, untuk bermisi ke Brazil.  Sebanya 49 Yesuit berhasil ia kumpulkan di Val de Rosal, Portugal. Pada 5 Juni 1570, mereka berangkat menggunakan dua kapal menuju Madeira dan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Santa Cruz de la Palma. Dua hari perjalanan dari Madeira, kapal mereka di bajak oleh para bajak laut, yang adalah para Huguenot atau sebutan bagi para penganut Kalvinis di Perancis. Ignasius yang sedang memegang lukisan Bunda Maria menerima tebasan dari Jacques Sourie. Sebanyak tigapuluh sembilan Yesuit lainnya ikut dibunuh dan tubuh mereka dibuang ke laut. Ignasius de Azevedo, S.J., meninggal dunia pada 15 Juli 1570 di Palma, Kepulauan Canary. Pada 15 Mei 1854, ia dan ketigapuluh sembilan martir lainnya dibeatifikasi oleh Paus Bto. Pius IX.


Sto. Kanut IV

19 Januari

Kanud lahir pada sekitar tahun 1042 di Denmark. Ia adalah putera dari Raja Svend II Estridsen. Kanut menjadi Raja Denmark menggantikan saudaranya, Harold III, pada sekitar tahun 1080. Setelah menjadi Raja, Kanut kemudian menikah dengan Adela dari Flanders. Dari pernikahannya, mereka dikaruniai seorang putera, Bto. Karolus yang Baik, dan dua orang puteri kembar, Caecilia dan Ingerid. Kanut memiliki perhatian kepada Gereja di kerajaannya. Ia banyak memberikan sumbangan terhadap kebutuhan Gereja, seperti memberi bantuan dalam pendirian Katedral Lund. Kanut juga memperhatikan kebahagiaan rakyatnya. Kanut memiliki keinginan untuk merebut kembali Inggris, seperti yang pernah dilakukan oleh pendahulunya. Rencana penyerangan sudah dipersiapkan, tetapi Kanut dikhianati oleh saudaranya, Olaf. Kanut mengungsi ke Pulau Funen. Ketika ia berdoa di depan altar gereja St. Alban, ia dan para pengikutnya dibunuh oleh para pemberontak. Kanut IV meninggal dunia pada 10 Juli 1086 di Pulau Funen, Denmark. Pada 19 April 1101, ia dikanonisasi oleh Paus Paskalis II.


dari sumber:
http://www.newadvent.org/
http://saints.sqpn.com/
http://www.britannica.com/
http://da.wikipedia.org/
http://en.wikipedia.org/
http://imankatolik.or.id/

Sto Stefanus Pongracz

19 Januari

Stefan Pongracz lahir pada tahun 1583 di Transylvania, Hungaria. Ia adalah putera dari sebuah keluarga bangsawan. Ia bergabung dengan novisiat Serikat Yesus di Brno pada tahun 1602. Ia belajar di Graz dan ditahbiskan sebagai seorang imam pada tahun 1615. Ia ditugaskan di Humenne selama empat tahun sebelum kemudian dipindahkan ke Kosice, Slovakia. Disini ia bertemu dengan Sto. Melkhior Grodec, yang juga seorang Yesuit. Dikota ini, mereka melayani umat Katolik ditengah kebencian para penganut Protestanisme Kalvinis. Ketika Gabriel Bethlen, yang adalah seorang pangeran Transylvania, dan juga penganut Kalvinis menguasai kota, Melkhior ditangkap bersama Sto. Melkhior dan Sto. Marek Krizin. Ketiganya disiksa dan dipaksa untuk menganut Protestanisme, tetapi mereka menolaknya, sehingga mereka dibunuh. Stefanus Pongracz, S.J., meninggal dunia pada 7 September 1619 di Kosice, Slovakia. Pada 15 Januari 1905, ketiganya dibeatifikasi oleh Paus Sto. Pius X, dan pada 2 Juli 1995, mereka dikanonisasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II.


Sto. Melkhior Grodec

19 Januari

Melichar Grodziecky lahir pada tahun 1584 di Cieszyn, Selesia, Polandia. Ia adalah putera dari sebuah keluarga bangsawan. Ia belajar di kolose Yesuit di Vienna, dan memasuki masa novisiat pada tahun 1603. Ia belajar di Praha dan ditahbiskan sebagai seorang imam pada tahun 1614. Ia ditugaskan di Praha sebelum kemudian dipindahkan ke Kosice, Slovakia. Disini ia bertemu dengan Sto. Stefanus Pongracz, yang juga seorang Yesuit. Dikota ini, mereka melayani umat Katolik ditengah kebencian para penganut Protestanisme Kalvinis. Ketika Gabriel Bethlen, yang adalah seorang pangeran Transylvania, dan juga penganut Kalvinis menguasai kota, Melkhior ditangkap bersama Sto. Stefanus dan Sto. Marek Krizin. Ketiganya disiksa dan dipaksa untuk menganut Protestanisme, tetapi mereka menolaknya, sehingga mereka dibunuh. Melkhior Grodec, S.J., meninggal dunia pada 7 September 1619 di Kosice, Slovakia. Pada 15 Januari 1905, ketiganya dibeatifikasi oleh Paus Sto. Pius X, dan pada 2 Juli 1995, mereka dikanonisasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II.


Bto. William Saultemoche

19 Januari

William Saultemoche lahir pada tahun 1557 di St.Germain-l’Herm. Ia bergabung dengan Yesuit sebagai seorang Bruder pada tahun 1579 di Verdun. Ia bertugas sebagai pengangkut barang di Pont-a-Mousson, dan juga dikenal karena kesederhanaan, ketaatan, dan juga karakternya yang lemah lembut. Ia kemudian terpilih untuk menemani Bto. Yakobus Sales dalam misi ke Aubenas. Ketegangan di kota itu antara Katolik dan Kalvinis sangat mencekam. Keduanya ditangkap oleh Huguenot, sebutan untuk orang-orang Kalvinist di Perancis, ketika sedang berdoa. Ia dibunuh dan menjadi martir Kristus setelah ia ditusuk dengan pedang. William Saultemoche, S.J., meninggal dinia pada 7 Februiari 1593 di Perancis. Pada 6 Juni 1926, ia dibeatifikasi oleh Paus Pius XI.


dari sumber http://www.jesuit.org.sg/http://www.sjweb.info/, dan http://saints.sqpn.com/

Bto. Yakobus Sales

19 Januari

Jacques Sales  lahir pada 21 Maret 1556 di Lezoux, Perancis. Ia bersekolah di sekolah Yesuit di Billom dan pada akhir masa sekolahnya, ia sudah merasakan panggilan Tuhan untuk menjadi seorang Yesuit. Ia tidak menjawab panggilan itu, karena ia merasa bahwa keluarganya lebih membutuhkan dia, karena ia adalah putera satu-satunya. Ketika ia melanjutkan studi di Kolose Clermont, panggilannya semakin kuat dan akhirnya ia diizinkan oleh ayahnya untuk kemudian ia mengikuti masa novisiat di Verdun pada tahun 1573. Ia kemudian menjadi guru Teologi di Pont-Ć -Mousson pada tahun 1585. Ia ingin menjadi misionaris di Amerika, China, atau Jepang. Tetapi karena konflik antara Katolik dan Kalvinist, ia dilarang pergi oleh superiornya dengan alasan Perancis adalah tanah misi. Pater Yakobus kemudian berkarya melawan pemikiran-pemikiran sesat kaum Kalvinist. Pada tahun 1593, ia dikirim bersama Bruder Bto. William Saultemoche, menuju sebuah kota bernama Aubenas. Di sana Pater Yakobus menjelaskan mengenai iman Katolik, tetapi pertikaian antara Katolik dengan Kalvinist sangat kacau. Pada 6 Februari 1593, mereka ditangkap oleh Huguenot atau sebutan bagi kaum Kalvinist Perancis, ketika mereka sedang berdoa. Mereka dibawa ke markas besar Huguenot dan ditanyai dengan harapan mereka akan menyangkal iman Katolik. Sampai para Huguenot frustrasi dan memutuskan bahwa Yakobus harus mati. Yakobus dibawa ke sebuah lapangan dan diberikan kesempatan terakhir untuk mengingkari kehadiran nyata Kristus dan Sakramen Mahakudus. Yakobus tetap pada imannya dan menolak pemikiran mereka. Seketika itu juga, ia ditembak dari belakang, kemudian Bruder Bto. Saultemoche dibunuh dengan ditusuk oleh sebilah pedang. Yakobus Sales, S.J., meninggal dunia pada 7 Februari 1693 di Perancis. Pada 6 Juni 1926, ia dibeatifikasi oleh Paus Pius XI.


dari sumber http://www.sjweb.info/http://www.jesuit.org.sg/, dan http://saints.sqpn.com/

Bto. Yakobus Bonnaud

19 Januari

Jacques Jules Bonnaud lahir pada 27 Oktober 1740 di Cap-HaĆÆtien (Cap-FranƧais), Nord, Haiti. Sejak kecil, ia sudah di bawa ke Perancis. Yakobus memperoleh pendidikan di Kolose La Fleche, sebuah sekolah yang dijalankan oleh Serikat Yesus. Yakobus bergabung dengan Serikat Yesus pada 20 Desember 1758. Ia ditugaskan untuk mengajar selama dua tahun di Quimper, Brittany. Yakobus masuk seminari St. Firmin dan kemudian melanjutkan ke Flanders, untuk memperoleh pendidikan teologi dan hukum Gereja, ketika Serikat Yesus diusir dari Perancis. Setelah ditahbiskan, Yakobus ditugaskan di Paris dimana ia membuat beberapa karya ilmiah. Yakobus kemudian dipindahkan ke Lyon pada tahun 1788, dan ditunjuk sebagai Vikaris Jendral. Dalam suratnya, Yakobus mengingatkan kepada seluruh umat beriman akan terjadinya penganiayaan. Yakobus menentang keras Revolusi Perancis, dan berusaha membela hak Gereja. Pada 10 Agustus 1792, ia ditangkap dan ditahan pada sebuah biara Karmel. Pada 2 September 1792, tempat ia ditahan diserang, dan Yakobus ikut dibunuh pada penyerangan itu. Yakobus Bonnaud, S.J., meninggal dunia pada 2 September 1792 di HĆ“tel des Carmes, Paris, Perancis. Pada 17 Oktober 1926, ia dibeatifikasi oleh Paus Pius XI.


dari sumber http://www.jesuit.org.sg/http://fr.wikipedia.org/, dan http://newsaints.faithweb.com/

Sto. Abakus

19 Januari

Abakus adalah putera dari Sto. Marius dan Sta. Martha, dan juga saudara dari Sto. Audifax. Keluarga ini berasal dari Persia dan masih termasuk keluarga bangsawan. Suatu ketika mereka pergi ke Roma untuk berziarah ke makam para martir, mereka mendapati penganiayaan terhadap umat Kristen sedang dilakukan oleh Kaisar Aurelian. Tanpa takut, mereka menjual semua harta mereka dan membantu para umat Kristen, terutama yang berada di penjara. Atas tindakan mereka, mereka semua ditangkap dan menjadi martir secara bersamaan pada tahun 270.


dari sumber:
http://www.indocell.net/yesaya/
http://www.imankatolik.or.id/
http://saints.sqpn.com/

Sto. Audifax

19 Januari

Audifax adalah putera dari Sto. Marius dan Sta. Martha, dan juga saudara dari Sto. Abakus. Keluarga ini berasal dari Persia dan masih termasuk keluarga bangsawan. Suatu ketika mereka pergi ke Roma untuk berziarah ke makam para martir, mereka mendapati penganiayaan terhadap umat Kristen sedang dilakukan oleh Kaisar Aurelian. Tanpa takut, mereka menjual semua harta mereka dan membantu para umat Kristen, terutama yang berada di penjara. Atas tindakan mereka, mereka semua ditangkap dan menjadi martir secara bersamaan pada tahun 270.


dari sumber:
http://www.indocell.net/yesaya/
http://www.imankatolik.or.id/
http://saints.sqpn.com/

Sta. Martha dari Persia

19 Januari

Martha adalah isteri dari Sto. Marius, dan ibu dari Sto. Audifax dan Sto. Abakus. Keluarga ini berasal dari Persia dan masih termasuk keluarga bangsawan. Suatu ketika mereka pergi ke Roma untuk berziarah ke makam para martir, mereka mendapati penganiayaan terhadap umat Kristen sedang dilakukan oleh Kaisar Aurelian. Tanpa takut, mereka menjual semua harta mereka dan membantu para umat Kristen, terutama yang berada di penjara. Atas tindakan mereka, mereka semua ditangkap dan menjadi martir secara bersamaan pada tahun 270.


dari sumber:
http://www.indocell.net/yesaya/
http://www.imankatolik.or.id/
http://saints.sqpn.com/

Sto. Marius

19 Januari

Marius adalah suami dari Sta. Martha, dan ayah dari Sto. Audifax dan Sto. Abakus. Keluarga ini berasal dari Persia dan masih termasuk keluarga bangsawan. Suatu ketika mereka pergi ke Roma untuk berziarah ke makam para martir, mereka mendapati penganiayaan terhadap umat Kristen sedang dilakukan oleh Kaisar Aurelian. Tanpa takut, mereka menjual semua harta mereka dan membantu para umat Kristen, terutama yang berada di penjara. Atas tindakan mereka, mereka semua ditangkap dan menjadi martir secara bersamaan pada tahun 270.


dari sumber:
http://www.indocell.net/yesaya/
http://www.imankatolik.or.id/
http://saints.sqpn.com/

Sta. Margareta dari Hongaria

18 Januari
Margaret lahir pada tahun 1242 di Hungaria. Ia adalah puteri dari Raja Bela IV dan Maria Laskaris. Ia merupakan saudara dari Sta. Kunigunda, dan Bta. Yolanda dari Polandia. Ia adalah cucu dari Kaisar Byzantium, dan juga keponakan dari Sta. Elisabeth dari Hungaria. Pada saat bangsa Hungaria terbebas dari bangsa Tartars, orangtuanya berjanji untuk mempersembahkan anaknya kepada Tuhan. Setelah Margaret berusia tiga tahun, ia dikirim  ke biara Dominikan oleh orangtuanya untuk menepati janjinya kepada Tuhan. Bta. Helen dari Hungaria bertugas sebagai pembimbing novisnya. Pada usia duabelas tahun, ia dipindahkan menuju biara yang didirikan orangtuanya di pulau Danube. Pada suatu ketika, ayahnya mengatur pernikahannya dengan Raja Ottokar II dari Bohemia, tetapi ia menolaknya. Pada usia delapan belas tahun, ia mengucapkan kaul dan menjadi biarawati. Ia dikenal karena bermatiraga dengan sangat keras dan juga kebaikannya. Margareta dari Hongaria, meninggal dunia oada 18 Januari 1271 di Budapest. Pada 28 Juli 28 Juli 1789 ia dibeatifikasi oleh Paus Pius VI, dan pada 19 November 1943 ia dikanonisasi oleh Paus Pius XII. 


dari sumber http://www.imankatolik.or.id/http://www.catholic.org/, dan http://saints.sqpn.com/

Sta. Priska

18 Januari

Prisca dikenal juga dengan nama Prisilla adalah puteri dari sebuah keluarga bangsawan Kristen. Pada masa penganiayaan umat Kristen oleh Kaisar Klaudius, orangtuanya tidak menunjukan iman mereka, sehingga mereka tidak dicurigai sebagai seorang Kristen. Berbeda dengan orangtuanya, Priska menunjukan keimanannya kepada Kristus, sehingga ia ditangkap. Priska diperintahkan untuk memberikan persembahan kepada dewa Apollo, tetapi ia menolaknya, sehingga ia disiksa. Kaisar kemudian memerintahkan agar ia dibawa ke penjara dengan harapan Priska akan mengingkari imannya kepada Kristus. Usaha ini tidak berhasil menggoyahkan iman Priska, sehingga Kaisar melemparkannya ke hadapan singa-singa. Priska berdiri tanpa rasa takut, dan dikisahkan, para singa itu menghampiri Priska dan menjilat kakinya. Pada akhirnya Kaisar Klaudius memerintahkan untuk memenggal kepala Priska, dan ia menjadi martir Kristus. Priska meninggal dunia pada sekitar tahun 275 di Roma, Italia. Ia dimakamkan di pemakaman St. Prisilla di Via Salaria, Roma, Italia.


Sto. Antonius

17 Januari

Antonius lahir pada tahun 251 di Coma, Heracleopolis Magna, Fayum, Mesir. Ia adalah putera sebuah keluarga kaya, dan ketika Antonius berusia duapuluh tahun, ia kehilangan kedua orangtuanya, dan mewarisi harta mereka, juga memiliki kewajiban mengasuh adik perempuannya. Setelah adiknya menyelesaikan pendidikannya, dan mengikuti kata-kata Injil mengenai perkataan Yesus untuk menjual semua harta dan membagikannya kepada orang miskin, Antonius menjual semua harta yang ia miliki dan membagikan uangnya kepada orang-orang miskin yang lebih membutuhkan dari pada dia. Kemudian Antonius pergi ke gurun dan menjadi seorang pertapa disana. Antonius banyak menyembuhkan orang secara ajaib, sehingga banyak yang mau menjadi muridnya, dan ikut bertapa bersama dirinya. Antonius kemudian mendirikan dua buah biara di Nile, satu di Pispis dan satu di Arsinoe. Pada tahun 311, ia pergi ke Alexandria untuk melawan Arianisme dan juga menenangkan para korban penganiayaan umat Kristen oleh Kaisar Maximinus. Kemungkinan pada saat ini ia bersahabat dengan Sto. Athanasius, dan juga Sto. Athanasius memberikan jubahnya kepadanya. Pada suatu ketika, ia juga bertemu kembali dengan adiknya yang pada saat itu sudah menjadi seorang biarawati Antonius kemudian tinggal di sebuah gua di gunung Colzim. Banyak orang mencontoh hidupnya dengan mengikuti kehidupan monastiknya. Pada 342, ia mengunjungi Sto. Paulus Pertapa dan ia juga memakamkan Sto. Paulus Pertapa ketika meninggal. Antonius juga memberikan jubah yang diberikan Sto. Athanasius untuk menutupi tubuh Sto. Paulus Pertapa yang sudah meninggal. Antonius meninggal dunia pada tahun 356, di gunung Colzim. Kisah hidupnya dituliskan oleh St. Athanasius dari Alexandria.


dari sumber:
http://www.newadvent.org/
http://www.catholicculture.org/
http://www.imankatolik.or.id/
http://saints.sqpn.com/
http://www.indocell.net/yesaya/

Sto. Berardus

16 Januari

Berardus lahir di Carbio, Umbria, Italia. Ia adalah putera dari keluarga bangsawan Leopardi. Ia memutuskan untuk bergabung dengan Ordo Fransiskan dan diterima pada tahun 1213. Oleh Sto. Fransiskus, ia ditugaskan bersama Sto. Petrus, Sto. Odo, Sto. Adjutus, dan Sto Accursius untuk menyebarkan Injil kepada orang-orang Muslim. Berardus dan kawan-kawannya kemudian memutuskan untuk pergi ke Maroko. Dalam perjalanannya, mereka juga berkotbah di Italia, Aragon, Coimbra, Sevilla, dan terakhir di tempat tujuan awal mereka, Maroko. Di Maroko, pada awalnya mereka diterima baik oleh Sultan Miramolin, tetapi rakyat tidak menyukai mereka, sehingga mereka diusir. Tetapi mereka tetap kepada misi mereka dan kembali ke Maroko. Kali ini Sultan marah melihat kelakuan mereka dan mereka diminta untuk menyangkal iman mereka. Berardus berbalik meminta Sultan untuk meninggalkan imannya, sehingga mereka semua disiksa sampai mati dan menjadi martir Kristus. Kisah hidup mereka menginspirasi banyak misionaris Fransiskan, dan salah satunya adalah Sto. Antonius dari Padua. Berardus, O.F.M., meninggal dunia pada pada 16 Januari 1220 di Maroko. Pada tahun 1418, mereka semua dikanonisasi oleh Paus Sixtus IV.


dari sumber http://ofm.or.id/, http://www.newadvent.org/http://saints.sqpn.com/ dan http://www.indocell.net/yesaya/

Sto. Marsellus I

16 Januari

Paus Marsellus I adalah Paus ke-30 Gereja Katolik yang menjadi Paus pada tahun 308-309. Marsellus lahir di Roma, Italia. Ia adalah seorang Imam di Roma. Setelah Paus Sto. Marsellinus meninggal pada tahun 304, selama beberapa tahun Gereja tidak memiliki seorang pemimpin, hal ini disebabkan oleh penganiayaan umat Kristen oleh Kaisar Diokletian. Diakhir masa kekuasaan Diokletian, Gereja dapat memilih seorang pemimpin yang baru. Marsellus terpilih sebagai Paus menggantikan Paus Sto. Marsellinus, pada bulan Mei-Juni 308. Paus Marsellus dihadapkan pada banyak masalah akibat penganiayaan umat Kristen. Tindakan pertama yang dilakukan adalah membagi Gereja kedalam duapuluh lima paroki di bawah pimpinan seorang imam. Paus juga mendirikan sebuah makam baru di Novelloe. Paus Marsellus harus menghadapi para umat yang menyangkal iman mereka selama masa penganiayaan untuk dapat bertahan hidup. Paus Marsellus mewajibkan mereka untuk mengaku dosa terlebih dahulu sebelum dapat diterima kembali ke dalam pangkuan Gereja. Pada saat itu, ada sekelompok orang yang dinamakan Lapsi yang tidak mau mengaku dosa dan bertobat, sehingga Paus menolak menerima mereka kembali ke pangkuan Gereja. Orang-orang ini kemudian membuat kekacauan dan pada akhirnya Kaisar Maxentius mengasingkan Paus Marsellus. Paus Marsellus meninggal dunia pada tahun 309 dalam pengasingannya. Ia dianggap sebagai seorang martir karena ia meninggal dalam kondisi yang sangat buruk selama pengasingannya.


Sto. Joseph Vaz

16 Januari

Joseph Vaz lahir pada 21 April 1651 di Benaulim, Goa, India. Ia adalah putera dari CristĆ³vĆ£o Vaz and Maria de Miranda, sebuah keluarga dari kasta Brahmana. Joseph memperoleh pendidikan di Sancoale, dimana ia mempelajari bahasa Portugal, dan Benaulim, dimana ia mempelajari bahasa Latin. Joseph melanjutkan pendidikan retorika pada sebuah kolose Yesuit, dan kemudian belajar filsafat dan teologi di kolose St. Thomas Aquinas. Pada tahun 1676, Joseph ditahbiskan, dan menjadi seorang pengaku dan pengkotbah yang dikenal. Ketika Joseph mendengar keadaan umat Katolik di Ceylon, dibawah pemerintahan Belanda, Joseph berkeinginan untuk pergi ke tempat itu, tetapi ia ditugaskan untuk bermisi ke Kanara. Di Kanara, Joseph berkotbah, mendengarkan pengakuan dosa, mengunjungi orang sakit, membantu orang miskin, dan juga menebus budak-budak Kristen. Ketika kembali ke Goa, pada tahun 1684, Joseph memutuskan untuk bergabung dengan Kongregasi Oratorian. Tidak lama kemudian, Joseph ditunjuk sebagai superior. Pada tahun 1686, Joseph memperoleh izin untuk pergi bermisi menuju Ceylon. Joseph datang secara sembunyi-sembunyi, dan menyaksikan propaganda Kalvinisme yang terjadi. Joseph kemudian tinggal di desa Sillale, dan melayani umat Katolik di desa itu. Pada tahun 1690, Joseph berpindah ke Kerajaan Kandy, dimana ia menemui umat Katolik yang sudah setengah abad tidak mendapat pelayanan dan menjadikan tempat itu sebagai pusat misinya. Ketika Joseph hendak meminta izin kepada Raja untuk dapat pergi dengan bebas, ia mendapat tuduhan sebagai mata-mata Portugal, akibat hasutan dari para penganut Kalvinisme. Joseph dipenjara, tetapi ia masih dapat berkarya bagi umatnya, dan bahkan mempertobatkan banyak orang. Joseph mempelajari bahasa setempat di penjara. Dikisahkan ketika terjadi kekeringan, Raja meminta kepada para Biksu Budha, untuk berdoa meminta hujan, tetapi tidak terjadi. Ketika Raja meminta Joseph untuk melakukan hal yang sama, ia mendirikan altar dan berdoa. Hujan turun, tetapi altar yang digunakan oleh Joseph tetap kering. Joseph kemudian menjalin persahabatan dengan Raja, dan diizinkan untuk berkarya. Pada tahun 1699, beberapa imam Oratorian mulai berdatangan dan membantu karya Joseph. Terhadap karya-karyanya, Joseph memperoleh julukan sebagai Rasul dari Ceylon atau Rasul dari Sri Lanka. Ketika wilayah Ceylon hendak dijadikan Keuskupan, Joseph diminta untuk menjadi Uskup, tetapi ia tidak bersedia. Ketika misionaris-misionaris baru mulai berdatangan, kesehatan Joseph mulai menurun. Jospeh Vaz, C.O., meninggal dunia pada 16 Januari 1711 di Kandy, Sri Lanka. Pada 21 Januari 1995, ia dibeatifikasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II, dan pada 14 Januari 2015, ia dikanonisasi oleh Paus Fransiskus.


dari sumber:
http://www.newadvent.org/
http://www.catholic.org/
http://saints.sqpn.com/
http://www.josephnaikvaz.org/
http://en.wikipedia.org/

Sto. Fransiskus Fernandez de Capillas

15 Januari

Francisco FernĆ”dez de Capillas lahir pada 18 Agustus 1607 di BaquerĆ­n de Campos, Palencia, Spanyol. Ia memutuskan untuk bergabung dengan Ordo Pengkotbah pada usia tujuhbelas tahun. Pada tahun 1631, Fransiskus dikirim ke Filipina setelah ditahbiskan sebagai Diakon. Fransiskus tiba di Manila pada awal tahun 1632, dan pada tahun 1633, ia ditahbiskan sebagai Imam. Fransiskus melayani umat di Filipina sekitar sepuluh tahun lamanya. Pada tahun 1642, Fransiskus memilih untuk mendampingi Pastor Francisco Diaz del Rincon ke Cina. Fransiskus mempelajari bahasa penduduk setempat dan mulai melayani di daerah Fujian. Fransiskus banyak mempertobatkan para penduduk dan bahkan berhasil mendirikan Ordo Ketiga St. Dominikus. Ditengah keberhasilan itu, beberapa penduduk merasa tidak senang dengan keberhasilan Fransiskus, selain itu, bangsa Tartar mulai menguasai Cina dan mengadakan perlawanan dengan umat Kristen. Fransiskus ditangkap, disiksa, dan dibunuh sebagai martir dengan dipenggal. Fransiskus Fernandez de Capillas, O.P., meninggal dunia pada 15 Januari 1648 di Fu'An, Fujian, Cina. Pada 2 Mei 1909, ia dibeatifikasi oleh Paus Sto. Pius X, dan pada 1 Oktober 2000, ia dikanonisasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II. Sto. Fransiskus Fernandez de Capillas juga dinyatakan sebagai martir pertama Cina.


dari sumber http://www.vatican.va/, http://dominicansingapore.wordpress.com/, http://www.op-stjoseph.org/, http://saints.sqpn.com/, http://www.catholic.org/, http://www.gcatholic.org/, dan http://en.wikipedia.org/

Sto. Paulus Pertapa

15 Januari

Paulus lahir pada sekitar tahun 229 di Thebes, Mesir. Ia adalah putera dari sebuah Keluarga Kristen yang kaya. Orangtuanya mengajarkan kepada Paulus bagaimana mencintai Tuhan dan sujud menyembah kepada-Nya dengan segenap hati. Paulus kehilangan kedua orangtuanya ketika berusia limabelas tahun. Beberapa tahun kemudian, pada tahun 250, Kaisar Trajan Decius melancarkan penganiayaan terhadap umat Kristen. Hal ini dimanfaatkan baik oleh keluarga Paulus yang mengincar hartanya, terutama saudara iparnya. Paulus melarikan diri ke gurun Thebaid dan Tuhan memberikan jalan lain kepada Paulus untuk menjadi seorang pertapa. Paulus tinggal pada sebuah gua dan makan buah-buahan. Dikisahkan, ada seekor burung yang membawakannya roti setiap hari. Diakhir hidupnya, Paulus dikunjungi oleh Sto. Antonius, yang dikisahkan mengunjungi Paulus setelah mendapat petunjuk dari Tuhan. Paulus meninggal dunia pada tanggal 15 Januari 342. Sto. Antonius menyelimuti tubuhnya dengan jubah yang diberikan Sto. Athanasius kepadanya, lalu memakamkannya.


dari sumber:
http://saints.sqpn.com/
http://www.imankatolik.or.id/
http://www.catholic.org/
http://www.newadvent.org/
http://www.americancatholic.org/
http://www.indocell.net/yesaya/

Sto. Plasidus

15 Januari

Plasidus adalah putera dari Tertulus, seorang senator dan juga patrician. Ia menjadi murid dari Sto. Benediktus bersama dengan Sto. Maurus yang dikisahkan menyelamatkannya ketika ia tenggelam di danau. Plasidius menemani Sto. Benediktus ke Monte Casino pada tahun 529, dimana dikisahkan tempat itu diberikan oleh Tertulus, ayahnya. Banyak legenda yang menceritakan tentang kehidupan Plasidus, tetapi beberapa diantaranya keliru karena adanya kebingungan dengan Sto. Plasidius dari Sisilia, yang merupakan orang yang berbeda. Sama seperti Sto. Maurus, kisah hidup Plasidius dikenal melalui dialog yang ditulis oleh Paus Sto. Gregorius Agung.


dari sumber http://www.newadvent.org/http://www.catholic.org/http://saints.sqpn.com/, dan http://www.imankatolik.or.id/

Sto. Maurus

15 Januari

Maurus lahir pada tahun 512 di Roma, Italia. Ia adalah putera dari Equitius, seorang bangsawan yang juga senator. Pada saat Maurus berusia duabelas tahun, ia diserahkan ayahnya kepada Sto. Benediktus untuk menjadi muridnya. Bersama dengan Sto. Plasidus, mereka menjadi murid dari Sto. Benediktus. Dikisahkan bahwa Maurus menyelamatkan Sto. Plasidus ketika ia tenggelam di danau. Ia kemudian menjadi diakon dan juga biarawan Benediktin. Ia mengikuti Sto. Benediktus dari Subiaco, sampai dengan Monte Casino pada tahun 528. Ia kemudian mendirikan biara di Glanfeuil dan menjadi abbas pada tahun 543. Banyak cerita mengenai mukjizat yang ia lakukan. Maurus O.S.B., meninggal dunia pada 15 Januari 584.


dari sumber http://www.newadvent.org/http://saints.sqpn.com/http://www.catholic.org/, dan http://www.imankatolik.or.id/

Kalender Orang Kudus