Minggu Biasa IV

Tahun B

Pada awal karya-Nya, Yesus beserta murid-murid-Nya tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar. Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Pada waktu itu, di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau, yakni Yang Kudus dari Allah." Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!" Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya. Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya. "Apa ini? Suatu ajaran baru? Guru ini berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun Ia perintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya." Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Yesus ke segala penjuru di seluruh daerah Galilea.

Gelasius II

29 Januari

Paus Gelasius II adalah Paus ke-161 Gereja Katolik yang menjadi Paus pada tahun 1118-1119. Nama aslinya adalah Giovanni Caetani atau sering disebut juga Yohanes (John atau Giovanni) dari Gaeta. Yohanes lahir pada sekitar tahun 1058 di Gaeta. Ia lahir dari keluarga bangsawan. Yohanes kemudian masuk biara Benediktin di Monte Cassino. Ia kemudian dibawa ke Roma oleh Paus B. Urbanus II untuk menjadi penasehat Tahta Suci. Saat itu ia adalah seorang diakon dan iapun diangkat sebagai kardinal diakon. Kardinal Yohanes sempat menjadi kepercayaan Paus Paskalis II, dan pada saat kematian Paus Paskalis II, ia terpilih sebagai Paus dan mengambil nama Gelasius II. Setelah terpilih, Paus Gelasius II mendapat serangan dari Cencius III Frangipani, karena Kaisar tidak menyetujui pemilihannya sebagai Paus. Paus Gelasius II ditahan, tetapi kemudian umat Roma memaksa dan berhasil membebaskannya. Paus Gelasius II kemudian pergi ke Gaeta dan pada 9 Maret 1118 ia ditahbiskan sebagai Imam dan kemudian sebagai Uskup, karena pada saat itu ia masih diakon. Kaisar Henry V memilih Uskup Agung Braga, Maurice Bourdin sebagai anti-paus Gregorius VIII. Henry V dan Gregorius VIII diekskomunikasi oleh Paus Gelasius II. Pada Juli 1118, Paus Gelasius II kembali mencoba memasuki kota Roma, tetapi ia mendapat perlawanan dari Frangipani, sehingga harus mengungsi ke Perancis. Paus Gelasius II meninggal pada 29 Januari 1119 di Cluny Perancis.


St. Gildas

29 Januari

Gildas lahir sekitar tahun 516 diperkirakan di Clydeside, Skotlandia. Ia lahir dari keluarga bangsawan Inggris. Ayahnya adalah Cau atau Nau. Saudaranya Huel atau Cuel dibunuh oleh Raja Arthur dan sepertinya Gildas memaafkan Raja Arthur atas masalah ini. Gildas dikirim ke Wales untuk memperoleh pendidikan dibawah St. Illtut. Ia bersahabat dengan St. Samson dari York dan St. Petrus Aurelian. Ia menjadi guru dari St. Finnian dari Clonard, St. Kenneth dari Wales, dan B. Bieuzy dari Britanny. Ia kemudian pindah ke Irlandia untuk belajar dan juga ditahbiskan sebagai seorang Imam. Ia sempat tinggal sebentar di Armagh, sebelum pergi ke utara Inggris untuk menyebarkan Injil. Ia kemudian kembali ke Irlandia memperkuat iman umat disana dan juga mendirikan gereja dan biara. Gildas kemudian melakukan peziarahan menuju Roma, dan saat ia kembali ia menjadi seorang pertapa di Pulau Rhuys, yang menarik banyak pengikut sehingga menjadi sebuah biara. Gildas sempat kemabli ke Inggris untuk berkotbah sebelum ia pensiun dan menghabiskan sisa hidupnya di Pulau Houat. Gildas meninggal sekitar tahun 570. Karyanya yang sangat dikenal adalah De excidio Britannae liber querulus (Kehancuran Britania).


dari sumber http://saints.sqpn.com/http://www.imankatolik.or.id/http://www.indocell.net/yesaya/http://www.newadvent.org/, dan http://www.catholicnewsagency.com/

Kalender Orang Kudus