Sto. Kuriakos Elias Chavara

3 Januari

Kuriakose Elias Chavara lahir pada 10 Februari 1805 di Kainakary, Kersala, India. Ia adalah putera dari Iko Chavara dan Mariam Thoppil, yang merupakan penganut Syro-Malabar. Setelah delapan hari, ia dibaptis sesuai tradisi setempat. Kuriakos memperoleh pendidikan di sekolah di desanya. Pada tahun 1818, ia memutuskan untuk mengikuti panggilannya menjadi imam dengan masuk seminari di Pallipuram. Ia ditahbiskan pada 29 November 1829 dan setelah itu ia ditugaskan untuk berpastoral di sebuah paroki sebelum ia kembali ke seminari untuk mengajar. Bersama dengan Malpan Thomas Porukara dan Malpan Thomas Palackal, Kuriakos mendirikan Kongregasi Karmelit Maria Imakulata/ Congregatio Fratrum Carmelitarum B.V. Mariæ Immaculatæ (C.M.I.) pada 11 Mei 1831. Kuriakos memimpin Kongregasi ini setelah kedua pendiri yang lain meninggal dunia, dan ia bersama dengan pengikutnya mengikrarkan kaul mereka pada 8 Desember 1855 dan iapun memilih nama Kuriakos Elias dari Keluarga Kudus. Satu hal yang diingat banyak orang dari Kuriakos adalah ketika ia menjadi Vikaris Jendral Gereja Syro-Malabar pada tahun 1861, ia berusaha menggagalkan kemungkinan terjadinya skisma oleh Thomas Rokos. Kuriakos juga mendirikan Kongregasi Bunda Karmel bersama dengan Leopold Berccaro, O.C.D., pada tahun 1866. Kuriakos Elias Chavara dari Keluarga Kudus, C.M.I., meninggal dunia pada 3 Januari 1871 di Koonammuva, India. Pada 8 Februari 1986, ia dibeatifikasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II, dan pada 23 November 2014, ia dikanonisasi oleh Paus Fransiskus.


Sto. Fulgensius

3 Januari

Fabius Claudius Gordianus Fulgensius lahir pada tahun 465 di Kartago. Pada masa mudanya, ia pernah menjabat dalam pemerintahan dan sempat menduduki jabatan wakil gubernur Byzacena, tetapi ia meninggalkan semua jabatan duniawinya dan memilih menjadi biarawan. Hal ini dipengruhi oleh tulisan-tulisan Sto. Agustinus. Pilihan hidupnya ini mendapat tentangan dari ibunya, tetapi Fulgensius tetap pada pendiriannya. Setelah menjadi imam, ia menjadi abbot, dan sempat melarikan diri dari biaranya pada tahun 499 menuju Sicca Veneria. Hal ini disebabkan serangan dari bangsa Numidian. Ketika kembali, ia diangkat sebagai Uskup Ruspe, Tunisia. Pada sekitar tahun 508, ia diasingkan oleh Raja Thrasamund, yang menganut ajaran sesat Arianisme. Bersama dengan 60 Uskup lainnya, Fulgensius diasingkan ke Sardinia. Disana mereka mendirikan sebuah biara dan melanjutkan karya-karya mereka. Pada tahun 515 ia kembali ke Kartago dan berdebat dengan penganut Arianisme. Fulgensius sangat meyakinkan, tetapi ia kemudian diasingkan kembali pada tahun 518. Pada tahun 523, Raja Thrasamund digantikan oleh Raja Hilderic, yang mengijinkan semua orang yang diasingkan untuk kembali. Fulgensius kembali ke Keuskupannya dan membangun kembali iman umatnya sampai dengan kematiannya pada 1 Januari 533.


Nama Yesus Yang Tersuci

3 Januari

"Yesus" dalam bahasa Ibrani berarti "Allah membebaskan". Pada waktu menyampaikan pewartaan, malaikat Gabriel menamakan Dia Yesus, yang menandaskan sekaligus Siapa Dia dan untuk apa Ia diutus. Karena tidak ada seorang pun dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri, maka Allah sendirilah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka dalam Yesus, Putera-Nya yang abadi yang telah menjadi manusia. Jadi, dalam Yesus Allah menyimpulkan seluruh karya keselamatan-Nya untuk umat manusia. Nama Yesus mengatakan bahwa Allah hadir dalam Pribadi Putera-Nya. Ia menjadi manusia supaya menebus semua orang dari dosa mereka secara definitif Yesus adalah nama ilahi, satu-satunya nama yang membawa keselamatan. Mulai sekarang semua orang dapat menyerukan nama-Nya, karena Yesus mempersatukan Diri dengan semua orang melalui penjelmaan-Nya menjadi manusia, sehingga di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan. Nama Yesus adalah inti doa Kristen. Doa-doa liturgi ditutup dengan rumus "demi [Yesus] Kristus, [Putera-Mu], Tuhan kami...". "Salam Maria" berpuncak pada "terpujilah buah tubuhmu: Yesus". Doa batin Gereja Timur, yang dinamakan doa Yesus, mengatakan: "Tuhan Yesus Kristus, Putera Allah, kasihanilah aku orang berdosa". Banyak orang Kristen meninggal, seperti santa Jeanne d'Arc, dengan perkataan "Yesus" di bibir mereka.


dari sumber Katekismus Gereja Katolik

Kalender Orang Kudus