Sto. Berardus

16 Januari

Berardus lahir di Carbio, Umbria, Italia. Ia adalah putera dari keluarga bangsawan Leopardi. Ia memutuskan untuk bergabung dengan Ordo Fransiskan dan diterima pada tahun 1213. Oleh Sto. Fransiskus, ia ditugaskan bersama Sto. Petrus, Sto. Odo, Sto. Adjutus, dan Sto Accursius untuk menyebarkan Injil kepada orang-orang Muslim. Berardus dan kawan-kawannya kemudian memutuskan untuk pergi ke Maroko. Dalam perjalanannya, mereka juga berkotbah di Italia, Aragon, Coimbra, Sevilla, dan terakhir di tempat tujuan awal mereka, Maroko. Di Maroko, pada awalnya mereka diterima baik oleh Sultan Miramolin, tetapi rakyat tidak menyukai mereka, sehingga mereka diusir. Tetapi mereka tetap kepada misi mereka dan kembali ke Maroko. Kali ini Sultan marah melihat kelakuan mereka dan mereka diminta untuk menyangkal iman mereka. Berardus berbalik meminta Sultan untuk meninggalkan imannya, sehingga mereka semua disiksa sampai mati dan menjadi martir Kristus. Kisah hidup mereka menginspirasi banyak misionaris Fransiskan, dan salah satunya adalah Sto. Antonius dari Padua. Berardus, O.F.M., meninggal dunia pada pada 16 Januari 1220 di Maroko. Pada tahun 1418, mereka semua dikanonisasi oleh Paus Sixtus IV.


dari sumber http://ofm.or.id/, http://www.newadvent.org/http://saints.sqpn.com/ dan http://www.indocell.net/yesaya/

Sto. Marsellus I

16 Januari

Paus Marsellus I adalah Paus ke-30 Gereja Katolik yang menjadi Paus pada tahun 308-309. Marsellus lahir di Roma, Italia. Ia adalah seorang Imam di Roma. Setelah Paus Sto. Marsellinus meninggal pada tahun 304, selama beberapa tahun Gereja tidak memiliki seorang pemimpin, hal ini disebabkan oleh penganiayaan umat Kristen oleh Kaisar Diokletian. Diakhir masa kekuasaan Diokletian, Gereja dapat memilih seorang pemimpin yang baru. Marsellus terpilih sebagai Paus menggantikan Paus Sto. Marsellinus, pada bulan Mei-Juni 308. Paus Marsellus dihadapkan pada banyak masalah akibat penganiayaan umat Kristen. Tindakan pertama yang dilakukan adalah membagi Gereja kedalam duapuluh lima paroki di bawah pimpinan seorang imam. Paus juga mendirikan sebuah makam baru di Novelloe. Paus Marsellus harus menghadapi para umat yang menyangkal iman mereka selama masa penganiayaan untuk dapat bertahan hidup. Paus Marsellus mewajibkan mereka untuk mengaku dosa terlebih dahulu sebelum dapat diterima kembali ke dalam pangkuan Gereja. Pada saat itu, ada sekelompok orang yang dinamakan Lapsi yang tidak mau mengaku dosa dan bertobat, sehingga Paus menolak menerima mereka kembali ke pangkuan Gereja. Orang-orang ini kemudian membuat kekacauan dan pada akhirnya Kaisar Maxentius mengasingkan Paus Marsellus. Paus Marsellus meninggal dunia pada tahun 309 dalam pengasingannya. Ia dianggap sebagai seorang martir karena ia meninggal dalam kondisi yang sangat buruk selama pengasingannya.


Sto. Joseph Vaz

16 Januari

Joseph Vaz lahir pada 21 April 1651 di Benaulim, Goa, India. Ia adalah putera dari Cristóvão Vaz and Maria de Miranda, sebuah keluarga dari kasta Brahmana. Joseph memperoleh pendidikan di Sancoale, dimana ia mempelajari bahasa Portugal, dan Benaulim, dimana ia mempelajari bahasa Latin. Joseph melanjutkan pendidikan retorika pada sebuah kolose Yesuit, dan kemudian belajar filsafat dan teologi di kolose St. Thomas Aquinas. Pada tahun 1676, Joseph ditahbiskan, dan menjadi seorang pengaku dan pengkotbah yang dikenal. Ketika Joseph mendengar keadaan umat Katolik di Ceylon, dibawah pemerintahan Belanda, Joseph berkeinginan untuk pergi ke tempat itu, tetapi ia ditugaskan untuk bermisi ke Kanara. Di Kanara, Joseph berkotbah, mendengarkan pengakuan dosa, mengunjungi orang sakit, membantu orang miskin, dan juga menebus budak-budak Kristen. Ketika kembali ke Goa, pada tahun 1684, Joseph memutuskan untuk bergabung dengan Kongregasi Oratorian. Tidak lama kemudian, Joseph ditunjuk sebagai superior. Pada tahun 1686, Joseph memperoleh izin untuk pergi bermisi menuju Ceylon. Joseph datang secara sembunyi-sembunyi, dan menyaksikan propaganda Kalvinisme yang terjadi. Joseph kemudian tinggal di desa Sillale, dan melayani umat Katolik di desa itu. Pada tahun 1690, Joseph berpindah ke Kerajaan Kandy, dimana ia menemui umat Katolik yang sudah setengah abad tidak mendapat pelayanan dan menjadikan tempat itu sebagai pusat misinya. Ketika Joseph hendak meminta izin kepada Raja untuk dapat pergi dengan bebas, ia mendapat tuduhan sebagai mata-mata Portugal, akibat hasutan dari para penganut Kalvinisme. Joseph dipenjara, tetapi ia masih dapat berkarya bagi umatnya, dan bahkan mempertobatkan banyak orang. Joseph mempelajari bahasa setempat di penjara. Dikisahkan ketika terjadi kekeringan, Raja meminta kepada para Biksu Budha, untuk berdoa meminta hujan, tetapi tidak terjadi. Ketika Raja meminta Joseph untuk melakukan hal yang sama, ia mendirikan altar dan berdoa. Hujan turun, tetapi altar yang digunakan oleh Joseph tetap kering. Joseph kemudian menjalin persahabatan dengan Raja, dan diizinkan untuk berkarya. Pada tahun 1699, beberapa imam Oratorian mulai berdatangan dan membantu karya Joseph. Terhadap karya-karyanya, Joseph memperoleh julukan sebagai Rasul dari Ceylon atau Rasul dari Sri Lanka. Ketika wilayah Ceylon hendak dijadikan Keuskupan, Joseph diminta untuk menjadi Uskup, tetapi ia tidak bersedia. Ketika misionaris-misionaris baru mulai berdatangan, kesehatan Joseph mulai menurun. Jospeh Vaz, C.O., meninggal dunia pada 16 Januari 1711 di Kandy, Sri Lanka. Pada 21 Januari 1995, ia dibeatifikasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II, dan pada 14 Januari 2015, ia dikanonisasi oleh Paus Fransiskus.


dari sumber:
http://www.newadvent.org/
http://www.catholic.org/
http://saints.sqpn.com/
http://www.josephnaikvaz.org/
http://en.wikipedia.org/

Kalender Orang Kudus