Sto. Laurensius dari Brindisi

21 Juli

Julius Caesar de Rossi. lahir pada 22 Juli 1559 di Brindisi, Naples, Italia. Ia adalah putera dari Guglielmo de Rossi dan Elisabetta Masella. Julis dididik oleh para biarawan Fransiskan Konventual, sampai dengan orangtuanya meninggal dunia, ketika ia berusia duabelas tahun, ia kemudian diasuh oleh pamannya. Julius pindah ke Venesia dan bersekolah di kolose St. Markus. Pada tahun 1575, Julius bergabung dengan Ordo Fransiskan Kapusin, dan memperoleh nama Laurensius. Ia kemudian belajar filsafat dan teologi di Universitas Padua. Kemampuannya menguasai beragam bahasa seperti Perancis, Jerman, Spanyol, Bohemia, Ibrani, dan Yunani membuatnya dapat mempelajari Kitab Suci dalam bahasa aslinya. Dimasa Diakonatnya, ia sudah mulai berkotbah di Venice. Laurensius ditahbiskan sebagai imam ketika berusia duapuluh tiga tahun, dan mulai berkotbah di Italia Utara. Laurensius ditunjuk sebagai Definitor bagi ordonya di Roma. Paus Klement VIII kemudian menugaskannya menyebarkan Injil kepada orang-orang Yahudi, dan karena kemampuannya berbahasa Yahudi, Laurensius banyak meyakinkan orang-orang Yahudi dan mempertobatkan mereka. Disaat yang sama, Laurensius mendapat tugas dari ordonya untuk mendirikan biara di Jerman dan Austria bersama dengan Bto. Benediktus dari Urbino. Ajaran sesat Protestanisme sedikit mempersulit usahanya, tetapi Laurensius berhasil mendirikan biara di Vienna, Praha, Graz. Pada tahun 1601, Laurensius diminta Kaisar Rudolf II untuk menjadi Imam bagi para pasukan Kristen yang akan mengahadapi pasukan Turki di Hungaria. Dikisahkan bahwa ia memimpin pasukan merebut kota Székesfehérvár, dimana pasukannya hanya membawa Rosario dan berhasil mengalahkan pasukan Turki. Pada tahun 1602, Laurensius ditunjuk sebagai Vikaris Jendral Ordo Fransiskan Kapusin, yang pada saat itu jabatan ini setingkat dengan Superior Jendral. Laurensius mengundurkan diri pada tahun 1605, dan tidak bersedia dipilih kembali sebagai Vikaris Jendral. Ia kemudian ditugaskan Paus pergi ke Jerman, untuk melawan ajaran sesat yang berkembang dengan menggunakan hasil Konsili Trente. Oleh Kaisar Rudolf II, ia diminta ke Spanyol, untuk membujuk Raja Philip II untuk bergabung dalam Aliansi Liga Katolik. Usahanya berhasil, kemudian Laurensius ditunjuk sebagai Nuncio bagi Maximillian dari Bohemia. Pada saat yang sama, Laurensius menjadi Provinsia; Kapusin provinsi Tyrol dan Bavaria. Ia juga menjadi pembimbing spiritual pasukan Bavaria. Atas permintaan umat di Naples, untuk menghadap Raja Philip III, Laurensius pergi menuju Lisbon. Laurensius berhasil menemui Raja Philip III, dan menyampaikan protes rakyat Naples atas perlakuakan guburnur yang kejam. Setelah itu Laurensius kelelahan dan kondisinya menurun drastis. Laurensius dari Brindisi, O.F.M.Cap., meninggal dunia pada 22 Juli 1619, di Lisbon, Portugal. Pada 1 Juni 1783, ia dibeatifikasi oleh Paus Pius VI, dan pada 8 Desember 1881, ia dikanonisasi oleh Paus Leo XIII. Pada tahun 1956, kumpulan homili, surat, dan tulisannya dikumpulkan oleh Ordo Kapusin, dan pada tahun 1959, ia dinyatakan sebagai Pujangga Gereja oleh Paus Sto. Yohanes XXIII.


Minggu Biasa XVI

Tahun C

Dalam perjalanan ke Yerusalem, Yesus dan murid-murid-Nya tiba di sebuah kampung. Seorang wanita bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Wanita itu mempunyai seorang saudara bernama Maria. Maria itu duduk di dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya. Tetapi Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata, “Tuhan, tidakkah Tuhan peduli bahwa saudariku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” Tetapi Tuhan menjawabnya, “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”
 
 

Kalender Orang Kudus