Bta. Delfina

26 September

Delphine Glandieves lahir pada sekitar tahun 1284 di Provence, Perancis. Ia adalah puteri dari keluarga bangsawan Puimichel. Sejak masih kecil, Delfina kehilangan kedua orangtuanya dan diasuh oleh bibinya, abdis biara St. Catherine di Sorbo. Ketika berusia enambelas tahun, ia menikah dengan Sto. Elzear. Keduanya mempraktekan hidup dengan mempertahankan keperawanan mereka. Keduanya bergabung dengan Ordo Ketiga St. Fransiskus. Ketika Sto. Elzear bertugas di istana Kerajaan Naples, Delfina ikut bersamanya dan bersahabat dengan Ratu Sanchia. Setelah kematian Sto. Elzear, Delfina terus tinggal di istana Naples mendapingi Ratu Sanchia. Ketika Raja Robert, suami Ratu Sanchia meninggal dunia, Ratu memilih menjadi biarawati Klaris, dan Delfina ikut menemaninya sampai kematian Ratu Sanchia. Delfina menjual semua hartanya dan membagikannya kepada orang miskin. Setelah itu ia pergi mengasingkan diri dari Naples ke Cabrieres, kemudian ke Apt, dimana Sto. Elzear dimakamkan. Delfina meninggal dunia pada 26 November 1360 di Apt, Perancis. Pada tahun 1694, ia dibeatifikasi oleh Paus Innosensius XII.


Sto. Elzear

26 September

Elzear dari Sabran lahir pada tahun 1285 di kastil Saint-Jean de Robians, Provence, Perancis. Ia adalah putera keluarga bangsawan Sabran, dan pangeran Ariano. Elzear memperoleh pendidikan dari pamannya, William dari Sabran, abbas biara St. Victor di Marseilles, Perancis. Ketika berusia enambelas tahun, Elzeat menikahi Bta. Delfina Glandieves, yang juga dikisahkan atas permintaan Charles II dari Naples. Elzear mengikuti cara hidup Bta. Delfina yang tetap mempertahankan keperawanan mereka. Ketika berusia duapuluh tiga tahun, Elzear mewarisi tugas-tugas ayahnya. Elzear benayk membantu orang-orang miskin dan sakit di sekitarnya. Bersama Bta. Delfina, mereka bergabung dengan Ordo Ketiga St. Fransiskus. Elzear juga dikisahkan beberapa kali menyembuhkan orang-orang yang sakit Lepra. Elzear kemudian betugas di istana Raja Robert dari Naples, sebagai pengajar bagi Charles, putera Robert. Elzear kemudian mendapat tigas sebagai duta besar untuk menjodohkan Charles dengan Marie dari Valois. Dalam melaksanakan tugasnya, Elzear jatuh sakit. Elzear meninggal dunia pada 27 September 1323 di Paris, Perancis. Pada tahun 1369, ia dikanonisasi oleh putera baptisnya, Paus Urbanus V.


Bto. Gaspar Stanggassinger

26 September

Gaspar Stanggassinger lahir pada 1871 di Berchtesgaden, Jerman. Ia adalah putera seorang peternak, anak ke-dua dari 16 bersaudara. Sejak muda ia sudah memiliki keinginan untuk menjadi seorang imam. Ketika ia berusia sepuluh tahun ia pergi ke Freising untuk melanjutkan sekolahnya. Ia mendapati pelajaran-pelajaran yang sulit, sementara itu, ayahnya memintanya untuk meninggalkan sekolah jika ia tidak lulus ujian. Pada tahun-tahun berikutnya, ia mulai mengumpulkan kelompok anak laki-laki disekitarnya selama liburan untuk mendorong mereka dalam kehidupan Kristiani, untuk membangun sebuah komunitas diantara mereka dan untuk mengisi waktu luang mereka. Setiap hari kelompok ini pegi merayakan Misa, berjalan kaki atau pergi berziarah. Suatu ketika, ia mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan seorang anak laki-laki yang dalam bahaya ketika memanjat gunung. Gaspar masuk seminari di Keuskupan Munich dan Freising pada tahun 1890 dan mulai belajar teologi. Setelah kunjungan ke biara Redemptoris, ia terinspirasi untuk mengikuti panggilan sebagai misionaris. Meskipun ditentang ayahnya ia masuk novisiat Kongregasi Redemptoris di Gars pada tahun 1892 dan ditahbiskan sebagai imam di Regensburg pada 1895. Ia kemudian diangkat oleh superiornya sebagai wakil direktur seminari kecil Durrnberg, dekat Hallein. Setiap minggu ia menghabiskan 28 jam mengajar di ruang kelas dan ia masih tersedia untuk para muridnya. Pada hari Minggu ia tidak pernah gagal memberikan bantuan kepada gereja-gereja di desa-desa tetangga, terutama untuk berhomili. Meskupun aturan-aturan yang berlaku pada saat itu sangatlah ketat, Gaspar tidak pernah bertindak kasar, dan kapanpun ia mendapat kesan bahwa ia melakukan kesalahan, maka ia akan segera meminta maaf dengan kerendahan hati. Pada 1899, Redemptoris membuka seminari baru di Gars. Gaspar dipindahkan ke tempat itu dan ditunjuk sebagai direktur. Ia hanya sempat berhomili dalam sebuah retret murid-murid dan berpartisipasi dalam pembukaan tahun ajaran. Gaspar Stanggassinger, C.Ss.R., meninggal pada 26 September 1899, di Gars, Jerman, karena sebuah penyakit. Pada 24 April 1988 ia dibeatifikasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II.


dari sumber http://www.cssr.com/ dan http://www.redemptorists.net/

Sto. Damianus

26 September

Damianus lahir pada abad ke-tiga di daerah Arabia. Ia adalah saudara kembar dari Sto. Kosmas. Keduanya mempelajari ilmu penyembuhan di Aegea atau Ayash, Cilicia, Asia Kecil. Sebagai tabib mereka sangat dikenal, terlebih lagi ketika mereka tidak menerima bayaran, sehingga orang-orang menyebutnya anargyroi yang artinya orang yang tidak menghiraukan uang. Dengan cara seperti ini, mereka membawa banyak orang untuk mengenal dan bertobat menjadi seorang Kristen. Dikisahkan juga mereka secara ajaib menyembuhkan seseorang yang bernama Yustinian yang mengalami sakit pada kakinya, dengan melakukan transplantasi menggunakan kaki seseorang yang baru meninggal. Ketika terjadi penganiayaan oleh Kaisar Diokletian, Damianus dan Sto. Kosmas ditangkap oleh prefek Lysias. Keduanya disiksa dengan berbagai cara, tetapi mereka tidak mengalami luka sedikitpun. Pada akhirnya, Damianus dan Sto. Kosmas dipenggal dan meninggal dunia sebagai martir pada 27 September, sekitar tahun 287. Saudara-saudaranya, Anthimus, Leontius, dan Euprepius juga menjadi martir pada hari yang sama. Banyak kisah-kisah berkembang yang berhubungan dengan relikui Sto. Kosmas dan Sto. Damianus.


dari sumber:
http://www.imankatolik.or.id/
http://www.newadvent.org/
http://saints.sqpn.com/
http://www.catholicculture.org/
http://www.catholic.org/

Sto. Kosmas

26 September

Kosmas lahir pada abad ke-tiga di daerah Arabia. Ia adalah saudara kembar dari Sto. Damianus. Keduanya mempelajari ilmu penyembuhan di Aegea atau Ayash, Cilicia, Asia Kecil. Sebagai tabib mereka sangat dikenal, terlebih lagi ketika mereka tidak menerima bayaran, sehingga orang-orang menyebutnya anargyroi yang artinya orang yang tidak menghiraukan uang. Dengan cara seperti ini, mereka membawa banyak orang untuk mengenal dan bertobat menjadi seorang Kristen. Dikisahkan juga mereka secara ajaib menyembuhkan seseorang yang bernama Yustinian yang mengalami sakit pada kakinya, dengan melakukan transplantasi menggunakan kaki seseorang yang baru meninggal. Ketika terjadi penganiayaan oleh Kaisar Diokletian, Kosmas dan Sto. Damianus ditangkap oleh prefek Lysias. Keduanya disiksa dengan berbagai cara, tetapi mereka tidak mengalami luka sedikitpun. Pada akhirnya, Kosmas dan Sto. Damianus dipenggal dan meninggal dunia sebagai martir pada 27 September, sekitar tahun 287. Saudara-saudaranya, Anthimus, Leontius, dan Euprepius juga menjadi martir pada hari yang sama. Banyak kisah-kisah berkembang yang berhubungan dengan relikui Sto. Kosmas dan Sto. Damianus.


dari sumber:
http://www.imankatolik.or.id/
http://www.newadvent.org/
http://saints.sqpn.com/
http://www.catholicculture.org/
http://www.catholic.org/

Kalender Orang Kudus