Bto. Yohanes Gruyer

2 September

Jean Henri Gruyer lahir pada tahun 1734 di Dole, Perancis. Yohanes ditahbiskan sebagai Imam Diosesan Saint Claude, sebelum ia memutuskan untuk bergabung dengan Kongregasi Misi. Setelah satu tahun berada di Seminari, Yohanes ditempatkan pada wisma di Angers. Sekitar satu tahun kemudian, Yohanes dipindahkan ke Versailles, dan berkarya di paroki Notre Dame. Setelah berkarya sekitar sepuluh tahun, Yohanes dipindahkan ke paroki Saint Louis. Ketika paroki Saint Louis dikuasai oleh para imam yang memilih setia kepada negara, Yohanes kembali ke Besancon pada tahun 1791. Pada Agustus 1792, Yohanes pergi ke Versailles dan kemudian ke Paris. Di Paris, Yohanes tinggal di Seminari de Saint Firmin, yang juga difungsikan sebagai penjara. Yohanes Gruyer, C.M., meninggal dunia pada 3 September 1792 setelah tempat tinggalnya diserbu dan para rohaniwan yang menjadi tahanan dibunuh. Pada 17 Oktober 1926, ia dibeatifikasi oleh Paus Pius XI.


Bto. Yohanes Fransiskus Burte

2 September

Yohanes Fransiskus Burte lahir di Rambervillers, Loraine. Ia bergabung dengan para Fransiskan di Nancy dan mengikrarkan kaul meriahnya. Yohanes ditahbiskan menjadi imam dan berkarya ditengah ordonya sebagai pengajar teologi, dan sempat memimpin biara. Atas perintah Paus Klement XIV, provinsi dimana Yohanes berada bergabung dengan provinsi Ordo Fransiskan Konventual. Yohanes kemudian ditugaskan menjadi kepala biara di Paris. Saat terjadi Revolusi Perancis, Yohanes memilih untuk tetap setia kepada Gereja yang membuatnya ditahan pada sebuah biara Karmel. Yohanes Fransiskus Burte, O.F.M.Conv., meninggal dunia sebagai martir pada 2 September 1792 di Hôtel des Carmes, Paris, Perancis, setelah rumah tahanannya diserbu dan para rohaniwan yang menjadi tahanan dibunuh. Pada 17 Oktober 1926, ia dibeatifikasi oleh Paus Pius XI.


dari sumber http://ofm.or.id/, http://www.americancatholic.org/, dan http://www.paxetbonum.net/

Bto. Severinus Girault

2 September

Georges Girault lahir pada 14 Januari 1728 di Rouen, Perancis. Ia adalah putera seorang tukang kayu. Georges bergabung dengan Ordo Regular St. Fransiskus, mengikrarkan kaulnya pada 8 Agustus 1750, dan mengambil nama Severinus. Severinus ditahbiskan menjadi imam dan sempat menjabat pada jabatan penting di ordonya. Tidak diketahui kapan Severinus datang ke kota Paris, tetapi ia bertugas menjadi Imam bagi komunitas biarawati St. Elisabeth di Paris. Pada masa Revolusi Perancis, Severinus tetap melayani para biarawati dan ia memilih untuk setia kepada Gereja, yang membuatnya ditahan pada sebuah biara Karmel. Severinus Girault, T.O.R., meninggal dunia sebagai martir pada 2 September 1792 di Hôtel des Carmes, Paris, Perancis, setelah rumah tahanannya diserbu dan para rohaniwan yang menjadi tahanan dibunuh. Pada 17 Oktober 1926, ia dibeatifikasi oleh Paus Pius XI.


dari sumber  http://ofm.or.id/, http://saints.sqpn.com/, http://www.sainteelisabethdehongrie.com/, http://www.americancatholic.org/, dan http://www.paxetbonum.net/

Martir September

2 September

Pada masa penganiayaan terhadap umat Katolik selama Revolusi Perancis, para rohaniwan dipaksa untuk bersumpah setia kepada hukum negara dan menyangkal Paus. Banyak diantara para rohaniwan memilih untuk tetap setia kepada Paus. Pada tahun 1792, banyak diantara para imam yang memilih setia kepada Paus, ditangkap dan dipenjarakan. Pada tanggal 2 September 1792, terjadi pergerakan masa di Paris yang menyerang tempat-tempat dimana para imam ditahan. Mereka menyerang dan membunuh para imam ini. Pada 17 Oktober 1926, mereka semua dibeatifikasi oleh Paus Pius XI.


dari sumber http://newsaints.faithweb.com/

Bto. Apolinaris Morel

2 September

Jean Jacques Morel lahir pada 12 Juni 1739 di Prez-vers-Noréaz, Fribourg, Swiss. Ia adalah putera dari Jean Morel dan Marie Elizabeth Maître. Sebelum Jean dilahirkan, ayahnya meninggalkan ibunya dan saudara-saudaranya. Ia kemudian dirawat oleh pamannya yang juga seorang imam. Jean memperoleh pendidikan di Kolose Yesuit di Fribourg. Jean memiliki banyak prestasi dan banyak yang memperkirakan ia akan menjadi seorang Yesuit, tetapi ia memutuskan untuk bergabung dengan Ordo Fransiskan Kapusin di Zug, pada tahun 1762. Ia memperoleh nama baru Apolinaris dari Posat. Apolinaris ditahbiskan sebagai imam pada 22 September 1764 di Bulle. Setelah itu di pergi ke Lucerne untuk belajar teologi. Pada tahun 1769, setelah menyelesaikan pendidikannya, Apolinaris menjadi seorang pengkotbah di Swiss. Pada tahun 1774, Apolinaris mengajar di rumah studi teologi Kapusin di Fribourg. Pada tahun 1780, ia ditunjuk sebagai vikaris persaudaraan Kapusin di Sion. Pada tahun 1781, Apolinaris dikirim ke Bulle  sampai dengan tahun 1785 ia ditunjuk menjadi direktur sebuah sekolah. Pada tahun 1788, Apolinaris mendapat tugas menjadi misionaris ke Syria. Untuk itu ia pergi ke Paris untuk mempelajari bahasa Timur Tengah. Ditengah suasana revolusi Perancis yang mencekam, Apolinaris masih berkarya. Ia memilih setia kepada Gereja sehingga ia ditahan pada sebuah biara Karmelit. Selama ditahan, Apolinaris menguatkan dan menyemangati para biarawan lain yang juga ditahan. Apolinaris Morel, O.F.M.Cap., meninggal dunia sebagai martir pada 2 September 1792 di Hôtel des Carmes, Paris, Perancis, setelah rumah tahanannya diserbu dan para rohaniwan yang menjadi tahanan dibunuh. Pada 17 Oktober 1926, ia dibeatifikasi oleh Paus Pius XI.


dari sumber http://ofm.or.id/, http://www.capuchinfriars.org.au/, http://www.capuchin.org/, http://www.capuchin.or.kr/, dan http://saints.sqpn.com/

Bto. Petrus Renatus Rogue

2 September

Pierre Rene Rogue lahir pada 11 Juni 1758 di Vannes, Perancis. Ia adalah putera seorang pengusaha, yang meninggal dalam perjalanan bisnis. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Petrus sempat tinggal selama satu tahun di Bourges. Petrus kemudian memutuskan untuk bergabung dengan Seminari Diosesan di Vannes. Karena kesehatannya yang buruk, pada dua tahun terakhirnya di seminari, Petrus diizinkan untuk tinggal bersama ibunya. Setelah ditahbiskan pada tahun 1782, Petrus mendapat tugas untuk melayani seorang wanita tua. Empat tahun kemudian, Petrus memutuskan untuk bergabung dengan Kongregasi Misi. KIarena alasan kesehatan, Petrus hanya tinggal selama tiga bulan di biara St. Lazare. Petrus kemudian mendapatkan tugas untuk mengajar teologi kepada umat awam. Pada tahun 1791, ketika Revolusi Perancis dimulai, Petrus mendapat kabar bahwa superior seminari Vincentian dan beberapa imam bersedia untuk taat kepada hukum negara. Petrus memberikan teguran kepada superior seminari, dan pada hari yang sama, Petrus berhasil mengubah pemikirannya, dan hal ini diikuti oleh banyak imam lainnya. Ketika seminari Kongregasi Misi hendak dirampas oleh pemerintah, Petrus berhasil melawan dan mempertahankan seminari berserta para pengajarnya. Di Vannes, Petrus menjalin hubungan baik dengan pihak pemerintah, karena mereka berasal dari kota yang sama. Ketika keadaan semakin buruk, Petrus harus bersembunyi dan melakukan pelayanan secara sembunyi-sembunyi. Pada awal tahun 1795, pemerintah memberikan kembali kebebasan kepada para imam yang menolak bersumpah setia kepada hukum negara. Petrus kembali melakukan pelayanan kepada umatnya. Di akhir tahun 1795, penganiayaan kembali terjadi kepada para imam. Pada malam Natal, ketika hendak mengantarkan Viatikum kepada umat yang sakit, Petrus dikhianati dan diserahkan kepada pemerintah. Walaupun memperoleh kesempatan untuk melarikan diri, Petrus memilih untuk tetap ditahan, agar tidak membahayakan umatnya. Petrus diadili dan dijatuhi hukuman mati. Petrus Renatus Rogue, C.M., meninggal dunia pada 3 Maret 1796 di Vannes, Perancis. Pada 10 Mei 1934, ia dibeatifikasi oleh Paus Pius XI.


dari sumber http://famvin.org/http://saints.sqpn.com/, dan http://fr.wikipedia.org/

Bto. Ludovikus Yosef Francois

2 September

Louis Joseph Francois lahir pada 3 Februari 1751 di Busigny, Nord, Perancis. Ia adalah putera sebuah keluarga petani. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Ludovikus memutuskan untuk bergabung dengan Kongregasi Misi pada 4 Oktober 1766. Setelah ditahbiskan menjadi Imam, Ludovikus ditugaskan untuk mengajar di seminari dan kemudian menjadi superior. Pada tahun1786, Ludovikus terpilih sebagai Sekretaris Jendral Kongregasi Misi. Ludovikus kemudian mulai dikenal sebagai seorang pengkotbah, bahkan beberapa kotbahnya ditulis dan diterbitkan. Pada tahun 1788, Ludovikus ditunjuk sebagai superior di seminari St. Firmin. Setelah satu tahun, gerakan Revolusi Perancis mulai terjadi. Ketika pemerintahan revolusi berusaha untuk melawan Gereja, Ludovikus berusaha melawan dan membela Gereja. Ketika pemerintah mengeluarkan aturan supaya para imam taat kepada hukum negara, bukan kepada Paus, Ludovikus menerbitkan pmflet-pamflet, yang berisikan mengapa ia tidak akan mengikuti peraturan tersebut, dan mengapa imam sebaiknya tidak melakukannya. Apologi Ludovikus ini dikenal dengan nama Mon Apologie. Ludovikus terus melakukan perlawanan pada saat pemerintah mengeluarkan peraturan yang bertentangan dengan hukum Gereja. Usaha Ludovikus berhasil ketika lebih banyak imam dan biarawan yang tidak bersedia untuk mengikuti peraturan yang dibuat oleh pemerintah. Pada tahun 1792, seminari St. Firmin, sudah tidak memiliki seminaris, dan ruang-ruang kosong digunakan untuk menampung para imam yang mengungsi. Ketika Paris dikuasai oleh kelompok radikal pada 10 Agustus 1792, Seminari St. Firmin dijadikan sebuah penjara. Pada 2 September, terjadi pergerakan massa yang mulai menyerang tempat-tempat para imam ditahan. Ludovikus Yosef Francois, C.M., meninggal dunia pada 3 September 1792 di Seminari St. Firmin, Paris, Perancis. Pada 17 Oktober 1926, ia dibeatifikasi oleh Paus Pius XI.


dari sumber http://famvin.org/http://www.patheos.com/, dan http://saints.sqpn.com/

Kalender Orang Kudus