St. Victoriano Pio


9 Oktober


Victoriano Pio adalah seorang bruder "Sekolah Kristiani". Bersama dengan St. Innocentius dan tujuh bruder lainnya menjadi martir di Asturias. Mereka ditangkap ketika St. Innocentius sedang mempersembahkan misa pada 5 Oktober 1934. Sesudah ditahan beberapa hari dalam satu rumah sebagai penjara, tanggal 9 Oktober 1934 Ia dan teman-temannya ditembak mati di tepi kubur yang sudah digali. Bersama St. Innocentius dan para Bruder yang dibunuh bersama dia, ia dibeatifikasi pada 29 April 1990 dan dikanonisasi pada 21 November 1999 oleh Paus Yohanes Paulus II.


St. Marciano Jose


9 Oktober


Marciano Jose adalah seorang bruder "Sekolah Kristiani". Bersama dengan St. Innocentius dan tujuh bruder lainnya menjadi martir di Asturias. Mereka ditangkap ketika St. Innocentius sedang mempersembahkan misa pada 5 Oktober 1934. Sesudah ditahan beberapa hari dalam satu rumah sebagai penjara, tanggal 9 Oktober 1934 Ia dan teman-temannya ditembak mati di tepi kubur yang sudah digali. Bersama St. Innocentius dan para Bruder yang dibunuh bersama dia, ia dibeatifikasi pada 29 April 1990 dan dikanonisasi pada 21 November 1999 oleh Paus Yohanes Paulus II.


St. Julian Alfredo


9 Oktober


Julian Alfredo adalah seorang bruder "Sekolah Kristiani". Bersama dengan St. Innocentius dan tujuh bruder lainnya menjadi martir di Asturias. Mereka ditangkap ketika St. Innocentius sedang mempersembahkan misa pada 5 Oktober 1934. Sesudah ditahan beberapa hari dalam satu rumah sebagai penjara, tanggal 9 Oktober 1934 Ia dan teman-temannya ditembak mati di tepi kubur yang sudah digali. Bersama St. Innocentius dan para Bruder yang dibunuh bersama dia, ia dibeatifikasi pada 29 April 1990 dan dikanonisasi pada 21 November 1999 oleh Paus Yohanes Paulus II.


St. Benjamin Julian


9 Oktober


Benjamin Julian adalah seorang bruder "Sekolah Kristiani". Bersama dengan St. Innocentius dan tujuh bruder lainnya menjadi martir di Asturias. Mereka ditangkap ketika St. Innocentius sedang mempersembahkan misa pada 5 Oktober 1934. Sesudah ditahan beberapa hari dalam satu rumah sebagai penjara, tanggal 9 Oktober 1934 Ia dan teman-temannya ditembak mati di tepi kubur yang sudah digali. Bersama St. Innocentius dan para Bruder yang dibunuh bersama dia, ia dibeatifikasi pada 29 April 1990 dan dikanonisasi pada 21 November 1999 oleh Paus Yohanes Paulus II.


St. Benito de Jesus


9 Oktober


Benito de Jesus adalah seorang bruder "Sekolah Kristiani". Bersama dengan St. Innocentius dan tujuh bruder lainnya menjadi martir di Asturias. Mereka ditangkap ketika St. Innocentius sedang mempersembahkan misa pada 5 Oktober 1934. Sesudah ditahan beberapa hari dalam satu rumah sebagai penjara, tanggal 9 Oktober 1934 Ia dan teman-temannya ditembak mati di tepi kubur yang sudah digali. Bersama St. Innocentius dan para Bruder yang dibunuh bersama dia, ia dibeatifikasi pada 29 April 1990 dan dikanonisasi pada 21 November 1999 oleh Paus Yohanes Paulus II.


St. Cirilo Bertran


9 Oktober


Cirilo Bertran adalah seorang bruder "Sekolah Kristiani". Bersama dengan St. Innocentius dan tujuh bruder lainnya menjadi martir di Asturias. Mereka ditangkap ketika St. Innocentius sedang mempersembahkan misa pada 5 Oktober 1934. Sesudah ditahan beberapa hari dalam satu rumah sebagai penjara, tanggal 9 Oktober 1934 Ia dan teman-temannya ditembak mati di tepi kubur yang sudah digali. Bersama St. Innocentius dan para Bruder yang dibunuh bersama dia, ia dibeatifikasi pada 29 April 1990 dan dikanonisasi pada 21 November 1999 oleh Paus Yohanes Paulus II.


St. Augusto Andrés


9 Oktober


Augusto Andres adalah seorang bruder "Sekolah Kristiani". Bersama dengan St. Innocentius dan tujuh bruder lainnya menjadi martir di Asturias. Mereka ditangkap ketika St. Innocentius sedang mempersembahkan misa pada 5 Oktober 1934. Sesudah ditahan beberapa hari dalam satu rumah sebagai penjara, tanggal 9 Oktober 1934 Ia dan teman-temannya ditembak mati di tepi kubur yang sudah digali. Bersama St. Innocentius dan para Bruder yang dibunuh bersama dia, ia dibeatifikasi pada 29 April 1990 dan dikanonisasi pada 21 November 1999 oleh Paus Yohanes Paulus II.


St. Anicento Adolfo

9 Oktober

Anicento Adolfo adalah seorang bruder "Sekolah Kristiani". Bersama dengan St. Innocentius dan tujuh bruder lainnya menjadi martir di Asturias. Mereka ditangkap ketika St. Innocentius sedang mempersembahkan misa pada 5 Oktober 1934. Sesudah ditahan beberapa hari dalam satu rumah sebagai penjara, tanggal 9 Oktober 1934 Ia dan teman-temannya ditembak mati di tepi kubur yang sudah digali. Bersama St. Innocentius dan para Bruder yang dibunuh bersama dia, ia dibeatifikasi pada 29 April 1990 dan dikanonisasi pada 21 November 1999 oleh Paus Yohanes Paulus II.


St. Dionisius

9 Oktober

Dionisius  yang adalah seorang majelis Areopagus, dikenal sebagai Uskup Athena yang pertama. Ia bertobat dan dibaptis di Athena bersama seorang wanita bernama Damaris oleh St. Paulus, seperti dikisahkan dalam Kitab Kisah Para Rasul. Beberapa catatan mengatakan ia mati sebagai seorang martir pada sekitar tahun 95. 


dari sumber http://www.newadvent.org/http://www.catholic.org/ dan http://saints.sqpn.com/

Abraham

9 Oktober

Abram lahir di Ur-Kasdim, Kaldea, Irak. Ia adalah putera dari Terah, keturunan Sem. Abram menikah dengan Sara yang sampai pada hari tuanya, mereka belum dikaruniai keturunan. Bersama dengan Terah dan Lot, Abram dan Sara pergi dari Ur-Kasdim menuju Kanaan dan sesampainya Haran, mereka menetap. Ketika berusia tujuhpuluh lima tahun, Abram mendengar Firman Tuhan yang memintanya untuk pergi ke Kanaan. Abram membawa Sara dan Lot pergi dan sesampainya di Kanaan, mereka menetap di dekat Sikhem. Ketika terjadi bencana kelaparan, Abraham pergi menuju Mesir. Setelah tinggal di Mesir, Abram menjadi kaya dan pergi ke Tanah Nageb, dimana kemudian ia berpisah dengan Lot. Mengetahui Lot menjadi tawanan, Abram pergi menyelamatkannya. Setelah lama tidak mendapatkan keturunan, Sara memberikan budaknya, Hagar kepada Abram, dan dari hubungan keduanya lahirlah Ismael. Abram kemudian mengadakan perjanjian dengan Allah. Allah mengganti namanya menjadi Abraham, dan menjanjikan keturunan dari Sara, dan untuk menandai perjanjiannya, Abraham melakukan sunat. Abraham kemudian mencoba menyelamatkan kota Sodom dan Gomora dari murka Allah, tetapi pada akhirnya Allah menghancurkan Sodom dan Gomora. Abraham kemudian menetap di Kadesh dan Syur dan Ia memperoleh putera dari Sara, Ishak. Tidak lama kemudian Abraham mengusir Hagar dan Ismael, karena diminta oleh Sara. Kepercayaan Abraham kepada Allah diuji dengan Allah meminta Abraham untuk mempersembahkan anaknya, Ishak. Allah menghentikan Abraham setelah Abraham membuktikan kepercayaannya, dan kemudian Abraham pergi dan menetap di Bersyeba. Setelah kematian Sara, Abraham membeli tanah pekuburan di Makhpela, Kanaan. Abraham menikah juga dengan Ketura dan memiliki anak Zimran, Yoksan, Medan, Midian, Isybak, dan Suah. Abraham memberikan seluruh hartanya kepada Ishak dan ia meninggal dunia. Abraham meninggal dunia sekitar tahun 1700 S.M., dan dimakamkan oleh Ishak dan Ismael di Makhpela.


dari sumber Alkitab Deuterokanonika, LAI-LBI

Minggu Biasa XXVIII

Tahun A

Pada suatu ketika Yesus berbicara kepada para imam kepala dan pemuka rakyat dengan memakai perumpamaan. Ia bersabda, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang mengadakan perjamuan nikah untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan nikah itu tetapi mereka tidak mau datang. Raja itu menyuruh pula hamba-hamba lain dengan pesan, 'Katakanlah kepada para undangan: Hidanganku sudah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih. Semuanya telah tersedia. Datanglah ke perjamuan nikah ini.' Tetapi para undangan itu tidak mengindahkannya. Ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap para hamba itu, menyiksa dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu. Ia lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. Kemudian ia berkata kepada para hamba, 'Perjamuan nikah telah tersedia, tetapi yang diundang tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kalian jumpai di sana ke perjamuan nikah ini. Maka pergilah para hamba dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan nikah itu dengan tamu. Ketika raja masuk hendak menemui para tamu, ia melihat seorang tamu yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya, 'Hai Saudara, bagaimana Saudara masuk tanpa berpakaian pesta?' Tetapi orang itu diam saja. Maka raja lalu berkata kepada para hamba, 'Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap; di sana akan ada ratap dan kertak gigi.' Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."


Kalender Orang Kudus