Sto. Giovanni Antonio Farina

4 Maret

Giovanni Antonio Farina lahir pada 11 Januari 1803 di Gambellara, Vicenza, Italia. Ia adalah putera dari Pedro Farina, dan Francisca Bellame. Setelah kematian ayahnya, Giovanni dirawat oleh pamannya, yang juga adalah seorang imam. Ia kemudian belajar di seminari, sampai ditahbiskan menjadi imam diosesan di Vicenza, pada 15 Januari 1827. Setelah ditahbiskan, Giovanni memperoleh gelar guru sekolah dasar. Ia ditugaskan menjadi pengajar dan pembimbing rohani di seminari. Giovanni selama sepuluh tahun sempat ditugaskan menjadi pastor rekan di paroki St. Petrus. Ia juga menjabat sebagai kepala sekolah di Vicenza. Pada tahun 1831, Giovanni mendirikan sekolah bagi gadis-gadis miskin pertama di Vicenza. Pada tahun 1836, ia mendirikan Institut Suster-Suster Pengajar St. Dorothy, Putri Hati Kudus (Suore Maestre di Santa Dorotea, figlie dei Sacri Cuori) untuk memenuhi kebutuhan guru. Dalam perkembangannya, Giovanni berkeinginan agar tarekat yang ia dirikan memberikan pendidikan kepada gadis-gadis cacat. Pada 20 September 1850, Giovanni ditunjuk sebagai Uskup Treviso. Salah satu imam yang ditahbiskan oleh Giovanni adalah Guiseppe Melchiore Sarto, yang kemudian dikenal dengan nama Paus Sto. Pius X. Pada 28 September 1860, Giovanni ditunjuk sebagai Uskup Vicenza. Sebagai Uskup Vicenza, berbagai karya pastoral ia jalankan, termasuk mengunjungi setiap paroki dalam keuskupannya, serta mereformasi pendidikan dan disiplin pada seminari. Giovanni turut menghadiri Konsili Vatikan I. Pada tahun 1886, Giovanni terserang penyakit yang menurunkan kesehatannya. Giovanni Antonio Farina meninggal dunia pada 4 Maret 1888 di Vicenza, Italia. Pada 4 November 2001, ia dibeatifikasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II, dan pada 23 November 2014, ia dikanonisasi oleh Paus Fransiskus.


dari sumber:
http://www.vatican.va/
http://www.gcatholic.org/
http://saints.sqpn.com/
http://en.wikipedia.org/

Sto. Kasimirus

4 Maret

Kazimierz Jagiellończyk lahir pada 3 Oktober 1458 di Wawel, Krakow, Polandia. Ia adalah putera Raja Casimir IV dan Ratu Elisabeth dari Austria. Sejak kecil, Kasimirus memperoleh pendidikan dari seorang imam, Jan Dlugosz. Kasimirus dengan kemewahannya sebagai seorang pangeran, memilih untuk hidup sangat sederhana. Ia menghabiskan waktu malamnya untuk berdoa dan bermeditasi, bahkan sampai ia tertidur dilantai. Ketika berusia tigabelas tahun, Kasimirus diperintahkan ayahnya untuk merebut takhta Kerajaan Hungaria, atas permintaan sebagian rakyat Hungaria. Kasimirus yang sebenarnya ingin menolak memilih untuk taat kepada ayahnya. Kalah dalam jumlah pasukan, serta ditinggal oleh pasukannya, membuat Kasimirus dengan senang hati menerima nasehat para perwiranya untuk menarik mundur pasukannya. Bahkan Paus Sixtus IV tidak setuju dengan penyerangan ini. Ayahnya marah dan tidak mengizinkan Kasimirus kembali ke Krakow dan selama tiga bulan Kasimirus tinggal di kasti Dzoki. Kasimirus meneruskan kegiatan doa dan belajarnya. Kasimirus juga memutuskan untuk tidak mau terlibat dalam peperangan kembali. Pada tahun 1479-1483, Kasimirus menjalankan tugas-tugas ayahnya memerintah Polandia, selama ayahnya pergi ke Lithuania. Ketika hendak dijodohkan dengan puteri Kaisar, Kasimirus dengan tegas menolak untuk mempertahankan kehidupan selibatnya. Kasimirus meninggal dunia pada 4 Maret 1484 di Grondo, Lithuania. Pada tahun 1522 ia di kanonisasi oleh Paus Adrian VI. SUmber lain mengatakan bahwa ia dikanonisasi pada tahun 1602 oleh Paus Klement VIII.


dari sumber:
http://saints.sqpn.com/
http://www.catholic.org/
http://www.newadvent.org/
http://www.catholicnewsagency.com/
http://www.catholicculture.org/
http://pl.wikipedia.org/

Sto. Lucius I

4 Maret

Paus Lucius I adalah Paus ke-22 Gereja Katolik yang menjadi Paus pada tahun 253-254. Kehidupan Lucius sebelum menjadi Paus tidak diketahui. Dikisahkan bahwa Lucius lahir di Roma. Ia adalah putera dari Porphyrius. Setelah kematian Paus Sto. Kornelius, Lucius terpilih sebagai Paus untuk menggantikannya pada 25 Juni 253. Sama seperti Paus Sto. Kornelius, Paus Lucius kemudian diasingkan oleh Kaisar Gallus. Paus Lucius kembali dari pengasingannya setelah Valerian menjadi Kaisar. Sto. Siprianus dari Kartago menuliskan surat kepadanya untuk mengucapkan selamat atas terpilihnya Paus Lucius untuk memimpin Gereja Tuhan, dan atas kembalinya Paus Lucius dari pengasingan. Paus Lucius mengikuti jejak pendahulunya, Paus Sto. Kornelius yang mau mengampuni mereka yang berapostasi karena ancaman pada masa penganiayaan umat Kristen, setelah mereka mengaku dosa dan menyesali perbuatannya. Paus Lucius juga menghadapi anti-paus Novatian seperti yang terjadi pada pendahulunya. Paus Lucius meninggal dunia pada 4/5 Maret 254 di Roma. Tidak diketahui secara pasti apakah Paus Lucius meninggal sebagai martir atau bukan.


Bta. Placida

4 Maret

Eulalie Victoire Jacqueline Viel lahir pada 26 September 1815 di Quettehou, Normandia, Perancis. Ia adalah puteri sebuah keluarga petani. Ketika berusia delapanbelas tahun, ia bergabung dengan Kongregasi Biarawati Sekolah Kristen, yang kelak dikenal dengan Kongregasi St. Marie Madeleine Postel, dan mengambil nama Placide pada 1 Mei 1835. Ia belajar di Argentan, Prancis dan kemudian bekerja pada bagian administrasi sekolah. Placida diberikan tugas untuk mendirikan biara baru dan bertugas sebagai kepala novis. Pada tahun 1841 ia menjadi Asisten-Jendral Kongregasinya dan hal ini mendapat banyak penolakan dari para biarawati lainnya. Placida membuktikan kemampuannya dan pada tahun 1846, ia menggantikan Sta. Marie Madeleine Postel sebagai Superior Jendral. Pada tahun 1859, Placida berhasil memperoleh pengakuan Paus Bto. Pius IX untuk Kongregasinya. Ia memperluas pelayanan Kongregasinya sampai ke Jerman. Placida ikut membantu meraway para prajurit yang terluka selama Perang Franco-Prussian. Placida Viel meninggal dunia pada 4 Maret 1877 di Saint Sauveur-le-Vicomte, Perancis. Pada 6 Mei 1951, ia dibeatifikasi oleh Paus Pius XII.


Kalender Orang Kudus