|
25 Mei |
Paus Gregorius VII adalah Paus ke-157 Gereja Katolik yang menjadi Paus pada tahun 1073-1085. Hildebrand lahir pada sekitar tahun 1020-1025 di Soana, Tuscany, Italia. Ia adalah putera dari Bonizo, seorang tukang kayu atau petani. Hildebrand kemudian belajar ke Roma di biara St. Maria, dimana pamannya, Laurensius, menjadi abbas. Hildebrand kemudian bergabung dengan biarawan Benediktin, dan melayani sebagai asistennya Imam Agung Yohanes Gratian, sampai Yohanes menjadi Paus Gregorius VI. Ketika Paus Gregorius VI diturunkan dan diasingkan, Hildebrand dengan setia mendampinginya sampai dengan kematiannya pada 1047. Pada Januari 1049, ia bertemu dengan Bruno, Uskup Toul, yang kemudian menjadi Paus Sto. Leo IX. Tidak lama setelah menjadi Paus, Paus Sto. Leo IX mengangkat Hildebrand sebagai kardinal-subdiakon, dan bertugas sebagai bendahara. Pada tahun 1054, ia dikirim ke Perancis sebagai delegasi Kepausan. Ketika berada di Tours, ia mendengar berita bahwa Paus Sto. Leo IX meninggal dan ia segerea kembali ke Roma. Di Roma ia dipilih sebagai pengganti Paus Sto. Leo IX, tetapi ia menolak jabatan ini. Hildebrand kemudian memilih Gebhard, Uskup Eichstadt, yang kemudian terpilih sebagai Paus Viktor II. Pada tahun 1057, Hildebrand pergi ke Jerman untuk mendamaikan Ratu Agnes dengan keluarga kerajaan, tetapi misi ini tidak berhasil ia jalankan. Saat Paus Stefanus IX akan meninggal, ia meminta supaya tidak dilakukan pemilihan sebelum Hildebrand kembali. Saat itu terjadi sedikit pertikaian, tetapi Hildebrand kembali dan berhasil mendamaikan dengan terpilihnya Gerard, Uskup Florence, sebagai Paus Nikolaus II. Nama Hildebrand semakin berpengaruh. Paus Nicholas II mengangkatnya sebagai Diakon Agung, dan Paus Alexander II mengangkatnya sebagai Penasehat Tahta Apostolik. Setelah kematian Paus Alexander II, semua umat dan klerus menunjuknya sebagai Paus. Hildebrand tidak dapat menolak kembali jabatan ini. Setelah mendapat persetujuan Kaisar Henry IV, Hildebrand ditahbiskan sebagai Imam, dan kemudian Uskup. Ia memilih nama Gregorius VII pada 29 Juni 1073. Pada masa Kepausannya, Paus Gregorius VII melawan dengan keras praktek simoni. Ia bahkan tidak segan-segan mengekskomunikasi para rohaniawan yang menentangnya dalam melawan simoni. Pada tahun 1075, sebuah sinode Roma memutuskan untuk mengekskomunikasikan siapa saja, termasuk kaisar, yang mencampuri urusan Gereja. Sinode juga menurunkan semua prelatur yang diangkat oleh Kaisar Henry IV. Kaisar Henry IV melawan tindakan Paus Gregorius VII, sehingga ia diekskomunikasi. Merasa ditinggalkan oleh para pengikutnya, Kaisar Henry IV kemudian meminta pengampunan kepada Paus di kastil Cannosa. Setelah melakukan tindakan penitensi yang cukup keras, Paus Gregorius VII mengampuni Kaisar Henry IV pada 28 Januari 1077. Kaisar Henry ternyata tidak sungguh-sungguh bertobat. Pada tahun 1080, ia mengangkat seorang Uskup yang sudah diekskomunikasi karena simoni, Guibert, sebagai anti-paus Klement III. Paus Gregorius VII kembali mengekskomunikasi Kaisar Henry IV pada tahun yang sama. Pada tahun 1084, Kaisar Henry IV menaklukan kota Roma dan memaksa Paus Gregorius VII untuk mengungsi. Robert Guiscard, memimpin orang-orang Normandia untuk membantu Paus Gregorius VII dan berhasil mengusir Kaisar Hnery IV dari Roma, tetapi kelakukan pasukan Normandia pada rakyat Roma membuat Paus kembali terusir dari Roma. Paus Gregorius VII kemudian mengungsi ke Monte Casino dan kemudian menuju Salerno. Sebelum meninggal, ia memberikan pengampunan bagi semua orang yang ia ekskomunikasikan kecuali Kaisar Henry dan Guibert. Paus Gregorius VII meninggal dunia pada 25 Mei 1085 di Salerno, Italia. Ia dibeatifikasi pada tahun 1584 oleh Paus Gregorius XIII dan dikanonisasi pada tahun 1728 oleh Paus Benediktus XIII.