20 Juli |
Elia berasal dari Tisbe-Gilead. Kisahnya dimulai ketika Raja Ahab menikahi Izabel dan menyembah Baal. Kemarahan Allah diwujudkan dalam bencana kekeringan. Allah meminta Elia untuk pergi ke sungai Kerit dimana Allah mengirimkan makanan kepada Elia setiap harinya melalui burung-burung gagak. Setelah sungai Kerit mengering, Allah menyuruh Elia untuk pergi ke Sarfat. Disana ia tinggal dirumah janda yang anak perempuannya dibangkitkan melalui perantaraan Elia. Setelah tiga tuhun, Allah meminta Elia untuk menemui Raja Ahab. Dihadapan Raja, Elia menantang nabi-nabi Baal dan nabi-nabi Asyera di gunung Karmel. Dihadapan rakyat, Elia menantang para nabi itu untuk memohon kepada allah mereka untuk memberikan sebuah tanda, tetapi mereka semua tidak berhasil, dan ketika Elia meminta kepada Allah, turunlah api diatas mezbah Allah. Elia kemudian menangkap para nabi itu dan membunuh mereka di sungai Kison. Mengetahui bahwa ia akan dibunuh oleh Izabel, Elia pergi sampai Bersyeba, kemudian melanjutkan perjalanan selama empatpuluh hari menuju Gunung Horeb. Di gunung Horeb, Allah menyatakan dirinya kepada Elia dan memerintahkan Elia untuk mengurapi Hazael, Yehu, dan Elisa. Setelah memanggil Elisa untuk ikut dengannya, sekali lagi Elia menemui Raja Ahab, untuk menyampaikan Firman Allah. Setelah Raja Ahab meninggal, Ahazia penggantinya jatuh sakit dan meminta petunjuk dari Baal-Zebub. Elia menyampaikan Firman Allah kepada Ahazia melalui utusan Ahazia, sehingga Elia dipanggil raja melalui prajuritnya. Dua perwira dengan masing-masing lima puluh orang prajurit dimakan habis oleh api dari langit, sesuai nubuat Elia. Elia kemudian pergi menemui raja Ahazia, setelah perwira terakhir berlutut memohon kepadanya. Dihadapan Raja Ahazia, Elia menyampaikan Firman Allah dan Raja Ahazia meninggal dunia. Elia bersama Elisa pergi ke Betel, Yeriko, dan sungai Yordan, sebelum Allah membawa Elia ke surga menggunakan kereta berapi dengan kuda berapi dihadapan Elisa.
dari sumber Alkitab Deuterokanonika, LAI-LBI