Didakus Carvalho lahir sekitar tahun 1578 di Coimbra, Portugal. Ia terpanggil untuk menjadi seorang misionaris Yesuit ketika berusia enambelas tahun. Ia bergabung dengan Yesuit sebagai pelajar, dan secara sukarela mengajukan diri untuk dikirim dalam misi ke India. Pada tahun 1600, ia mendarat di Goa, India. Ia ditahbiskan sebagai Imam antara di India dan di Makau, sebelum akhirnya pada tahun 1609 ia dikirim ke Jepang bersama beberapa imam lainnya. Pada tahun 1613 terjadi penganiayaan umat Kristen dan pada tahun 1614 ia dideportasi ke Makau dan berkarya sesaat di Vietnam selatan, sebelum kembali lagi ke Jepang. Didakus berkarya dibagian utara yang agak jauh dari pusat pemerintahan, tetapi pada tahun 1622, pemerintah provinsi setempat merasakan tekanan dari karya yang dilakukan Didakus dan memutuskan untuk melakukan penganiayaan. Didakus dan umat Kristen mengungsi sampai desa Orose pada tahun 1623, tetapi keberadaan mereka diketahui dan mereka semua ditangkap pada Februari 1624. Mereka dibawa ke Sendai dan disiksa dengan cara ditenggelamkan pada sebuah kolam yang hampir membeku. Setelah disiksa selama hampir duabelas jam, Didakus Carvalho S.J., bersama sekitar 60 umat Kristen meninggal sebagai martir Kristus. Ia dibeatifikasi pada 7 Mei 1867 oleh Paus B. Pius IX.
dari sumber
http://catholicdaily.net/,
http://www.imankatolik.or.id/,
http://saints.sqpn.com/, dan
http://www.catholic.org/