24 Juni - 29 Agustus |
Yohanes lahir enam bulan sebelum kelahiran Yesus. Ia adalah putera dari Sto. Zakharias dan Sta. Elizabeth. Kelahiran Yohanes terjadi ketika kedua orangtuanya sudah berusia lanjut, dan kabar kehamilan Sta. Elizabeth diberitahukan sendiri oleh Sto. Gabriel, Malaikat Agung. Ketika masih di dalam kandungan, Sta. Perawan Maria datang mengunjungi St. Elizabeth, saudarinya, dan Yohanes melonjak kegirangan di dalam kandungan. Yohanes kemudian menjadi seorang pertapa di gurun di Yudea. Sekitar tahun 27, Yohanes mulai berkotbah dan menyerukan pertobatan. Ia mulai membaptis orang-orang berdosa yang mau bertobat. Banyak orang menjadi muridnya, termasuk Sto. Andreas dan Sto. Yohanes. Banyak orang menyangkanya sebagai Mesias, tetapi Yohanes sendiri menolaknya dan mengatakan bahwa ia hanya mempersiapkan jalan bagi Mesias. Suatu ketika datanglah Yesus yang minta untuk dibaptis, tetapi Yohanes menolaknya karena ia merasa tidak pantas, sebelum pada akhirnya Yohanes membaptis Yesus. Yohanes mengenali Yesus sebagai Mesias, walaupun sempat muncul keraguan dalam dirinya. Beberapa muridnya kemudian pergi mengkuti Yesus, karena merasa Yesus jauh lebih besar daripada Yohanes, dan bahkan Yohanes sendiri yang meminta mereka mengikuti Yesus. Yohanes kemudian memberikan teguran kepada Herodes Antipas yang menikahi Herodias, istri Filipus saudaranya. Herodes kemudian menangkapnya, tetapi tidak berani untuk membunuhnya, karena pengaruh Yohanes yang besar. Herodias yang sangat membenci Yohanes sangat ingin membunuhnya, dan kesempatan itu datang ketika Salome putrinya dijanjikan oleh Herodes apa saja yang ia inginkan. Herodias meminta kepada Salome untuk meminta kepala Yohanes Pembaptis. Pada sekitar tahun 30 di benteng Machaerus, Yohanes dipenggal, dan kepalanya diletakan dalam sebuah talam untuk diserahkan kepada putri Herodias. Yohanes kemudian dimakamkan di Sebaste, Samaria, sementara kepalaya disimpan oleh Herodias. Relikuinya berada di Gereja St. Silvester, Roma dan Amiens, Perancis.