12 Juni |
Aleydis lahir pada sekitar tahun 1204 di Shaerbeck, Belgia. Sejak kecil, ia dikirim ke biara Camera Sanctae Mariae, sebuah biara Sistersian, untuk memperoleh pendidikan. Aleydis kemudian memutuskan untuk menjadi seorang biarawati Sistersian. Pada suatu ketika, Aleydis menderita penyakit Lepra, sehingga ia harus hidup terpisah dari komunitasnya. Aleydis juga tidak diperkenankan untuk menerima Darah Kristus, karena ditakutkan akan menulari penyakitnya. Dalam kesedihan, Aleydis melihat sosok Kristus yang menghiburnya untuk tidak bersedih karena hanya menerima Tubuh Kristus saja, dan meyakinkan Aleydis, bahwa ia telah menerima Ekaristi secara utuh. Walaupun Aleydis tidak memperoleh kesembuhan dari penyakitnya, ia tetap menunjukan rasa syukur dengan selalu memuji Tuhan. Penyakit Aleydis semakin parah, ketika ia menjadi buta dan lumpuh. Tubuh Aleydis bahkan sangat rusak akibat penyakit yang ia derita. Aleydis, O.Cist., meninggal dunia pada 11 Juni 1250 di Belgia. Pada tahun 1907, kultusnya diakui oleh Paus Sto. Pius X.
dari sumber http://www.catholic.org/, http://saints.sqpn.com/, http://vultus.stblogs.org/, http://communio.stblogs.org/, dan http://en.wikipedia.org/