Vigilius

537-555

Paus Vigilius adalah Paus ke-59 Gereja Katolik yang menjadi Paus pada tahun 537-555. Vigilius lahir sekitar tahun 500 di Roma. Ia berasal dari keluarga yang terkenal. Ia adalah putera seorang konsul bernama Johannes, dan saudara dari seorang senator bernama Reparatus. Vigilius menjadi Diakon Gereja pada tahun 531. Ia sempat ditunjuk sebagai penerus Paus Bonifasius II, tetapi Paus Bonifasius II kemudian membatalkannya. Pada masa Kepausan St. Agapitus I, Vigilius dikirim sebagai perwakilan di Konstantinopel. Vigilius mendampingi Paus St. Agapitus I pada saat kematiannya. Ia juga membawa tubuh Paus St. Agapitus I kembali ke Roma. Diketahui kemudian, Vigilius mengadakan kesepakatan dengan Ratu Theodora, dimana Ratu akan mendukung Vigilius menjadi Paus dan juga mengirimkan sejumlah uang, dengan imabalan Vigilius akan mendukung Monofisitisme dan mengembalikan jabatan Anthimus. Vigilius menerima surat keputusan penunjukan dirinya sebagai Paus, tetapi Paus St. Silverius sudah terlebih dahulu dipilih. Melalui tuduhan palsu, Paus St. Silverius diturunkan dan diasingkan, sehingga pada 29 Maret 537, Vigilius dapat diberkati dan menjadi Paus. Tidak semua klerus di kota Roma menerima Vigilius, tetapi kemudian setelah Paus St. Silverius meninggal, semua klerus menerima Vigilius sebagai Paus. Ada yang mengatakan bahwa Vigilius terlibat dalam pengasingan atau pembunuhan Paus St. Silverius. Hal pertama yang diketahui mengenai Paus Vigilius adalah mengirimkan surat kepada St. Caesarius dari Arles mengenai pertobatan Raja Austrasia, Theodobert, karena mengawini janda saudaranya. Kemudian Paus Vigilius mengirimkan dekrit kepada Uskup Profuturus dari Braga terkait pertanyaan-pertanyaan seputar disiplin Gereja. Uskup Auxanius dan Aurelian dari Arles juga bersatu kembali dengan Paus Vigilius. Terkait kesepakatannya dengan Ratu Theodora, Paus Vigilius tidak mendukung dan mengembalikan posisi Anthimus. Pada tahun 540, Paus Vigilius mengrim surat kepada Raja Yustinus dan Patriark Menas, yang isinya mendukung sinode Efesus dan Kalsedon, mendukung keputusan Paus St. Leo I, dan mendukung penurunan Anthimus. Ajaran sesat Origenisme mulai muncul pada masa Kepausan Vigilius. Pada tahun 543, Kaisar Yustinus mengeluarkan aturan yang mengutuk ajaran Origenisme, dan juga mengeluarkan sebuah edikta yang mengutuk trîa kephálaia atau tiga tulisan yang dikatakan dapat menyatukan kelompok Nestorianisme dengan Monofisitisme. Paus Vigilius dan Gereja Barat menolak edikta ini karena berpandangan edikta ini menurunkan derajat Konsili Kalsedon. Pada 20 November 545, Paus dijemput oleh seorang perwira bernama Anthimus, ketika merayakan Misa Pesta St. Cecilia, untuk pergi ke Konstantinopel. Paus pergi pada tangga 22 November 545, dan umat yang kecewa mengutuki Paus dan melempari kapal yang membawa Paus Vigilius dengan batu. Paus Vigilius tiba di Konstantinopel pada Januari 547. Di Konstantinopel, Paus Vigilius diyakinkan untuk menerima edikta Kaisar, tetapi Paus selalu tidak siap. Konsili Konstantinopel II diadakan pada tahun 553, tetapi Paus Vigilius tidak menghadirinya. Konsili Konstantinopel II kemudian mengutuk trîa kephálaia. Paus Vigilius akhirnya mengakui hasil Konsili Konstantinopel II melalui surat kepada Patriark Euthychius dan melalui sebuah Konstitusi. Paus Vigilius dapat kembali ke Roma setelah tinggal selama delapan tahun di Konstantinopel, pada tahun 555. Pada 7 Juni 555, Paus Vigilus yang dalam perjalanan kembali ke Roma, meninggal dunia di Syracuse, Sicilia. Paus Vigilius dimakamkan di Basilika St. Silvester.


Kalender Orang Kudus