|
3 Desember |
Fransiskus Xaverius lahir pada 7 April 1506 di kastil Xaverius milik keluarganya, di Pamplona, Basque, Spanyol. Ketika sudah berusia sekita 18 tahun, ia dikirim untuk belajar di Universitas Paris. Disana ia mempelajari filsafat dan bercita-cita menjadi seorang professor. Disana ia bertemu dengan Sto. Ignasius dari Loyola, yang mengajak Fransiskus untuk menggunakan kemampuannya untuk menyebarkan Injil. Pada awalnya Fransiskus tidak tertarik pada ajakan Sto. Ignasius, tetapi kata-kata Sto. Ignasius mengubah hidupnya. Bersama Sto. Ignasius, Sto. Petrus Faber, Alfonso Salmeron, Diego LaÃnez, Nicolás Bobadilla, dan Simon Rodrigues, mereka mengikrarkan kaul mereka sebagai tanda berdirinya Serikat Yesus pada 15 Agustus 1534. Selain kaul kemurnian, kemiskinan, mereka juga berjanji untuk membantu Paus dalam usaha memberantas berbagai ajaran sesat dan menyebarluaskan iman Kristen. Pada tahun 1537, Fransiskus Xaverius ditahbiskan sebagai seorang imam. Ia kemudian pergi ke Roma pada 1538 bersama Sto. Ignasius dan yang lainnya untuk mengurus pembentukan Serikat Yesus. Pada tahun 1540, Paus Paulus III memberikan pengakuannya dan pada tahun yang sama, Fransiskus pergi ke Portugal bersama dengan Simon Rodrigues atas undangan Raja Yohanes III. Kemudian atas permintaan Raja Yohanes III, Fransiskus pergi menjadi misionaris di daerah jajahan Portugal. Pertama-tama Fransiskus tiba di Goa, India, pada tahun 1542 dan berkarya sampai dengan Srilanka. Dalam suratnya kepada Sto. Ignasius pada tahun 1544, ia mengakui bahwa ia kelelahan dalam mengajar dan membaptis orang. Kurang lebih 10.000 orang telah dibaptis olehnya dalam satu bulan. Selanjutnya pada tahun 1545, Fransiskus tiba di Malaka. Disana ia berkotbah, mengajar, dan meneguhkan iman penduduk yang merosot. Selanjutnya pada tahun 1546 ia tiba di Maluku, Indonesia dan membaptis sekitar 1.000 orang. Karyanya ia lanjutkan ke Pulau Moro, Filipina. Tidak hanya penduduk lokal, Fransiskus juga berkotbah untuk para pedagang Portugal yang berada di tempat-tempat itu. Fransiskus juga mempersiapkan kedatangan imam-imam penggantinya sebelum akhirnya ia kembali ke Malaka dan pergi berkarya di Jepang. Di Jepang, meskipun karyanya sangat diminati oleh penduduk setempat, tetapi juga mendapat perlawanan dari pemuka-pemuka agama yang sudah ada terlebih dahulu di Jepang. Fransiskus berjuang keras dan berhasil mengatasi segala masalah yang muncul. Pada tahun 1552, Fransiskus kembali ke Goa untuk mengurus beberapa masalah administrasi. Kemudian ia tertarik dengan Cina yang tertutup bagi orang-orang asing. Fransiskus berlayar menuju Cina dan berhasil tiba dengan selamat. Tetapi kemudian ia jatuh sakit dan dua minggu kemudian ia meninggal. Fransiskus Xaverius, S.J., meninggal dunia pada 3 Desember 1552 di Sanchian, Cina. Pada 25 Oktober 1619 ia dibeatifikasi oleh Paus Paulus V dan pada 12 Maret 1622, ia dikanonisasi oleh Paus Gregorius XV.
dari sumber
http://www.catholic.org/,
http://www.imankatolik.or.id/,
http://saints.sqpn.com/, dan
http://www.indocell.net/yesaya/