4 Februari |
Yakobus Berthieu lahir pada 27 November 1838 di Polminhac, Auvergne, Perancis. Pada tahun 1864, ia ditahbiskan menjadi Imam Diosesan dan berkarya selama sembilan tahun. Ia kemudian bergabung dengan Serikat Yesus saat berusia 35 tahun. Masa novisiatnya dimulai di Pau pada 31 Oktober 1873. Sebelum masa novisiatnya berakhir, ia dikirim dalam misi ke Madagaskar. Sesaat sebelum pergi, ia mengucapkan kaul. Karya misionarisnya dimulai di pulau St. Maria. Pada tahun 1880, karya yang sudah berhasil ia jalankan harus terhenti karena ia diusir oleh pemerintah Perancis. Selain itu terjadi perang, sehingga Berthieu harus berjalan kaki menuju Tamatave, dimana rekan-rekan Yesuit berada. Berthieu mengisi waktu yang kosong karena dilarang mengajar, dengan berkebun dan bercocok tanam. Pada tahun 1885, kedamaian muncul kemabli, dan Berthieu membuka misi di Ambrositra, dan pada tahun 1891, ia mulai melakukan evangelisasi di Anjozorofady, dekan Tananarive. Pada tahun 1895, misinya kembali mendapat gangguan dari perang. Ia terpaksa membawa penduduk desa pergi menuju ibukota, karena desa mereka sudah tidak aman lagi. Ditengah perjalanan, mereka diserang oleh orang-orang Menalamba. Mereka berpencar, dan Berthieu mendapat penampungan pada sebuah desa. Keesokan harinya, desa ini juga diserang oleh orang-orang Menalamba. Berthieu ditangkap dan dipukuli. Jubahnya disobek dan ia dipaksa berjalan ditengah hujan untuk menemui pemimpin mereka. Pemimpin mereka menjanjikan kebebasan bagi Berthieu jika ia mau menjadi penasehat dan mengingkari imannya. Berthieu menolak dan kepalanya dipukul hingga meninggal sebagai martir. Yakobus Berthieu, S.J., meninggal dunia pada pada 8 Juni 1896 di Ambiatibe, Madagaskar. Ia dibeatifikasi oleh Paus Bto. Paulus VI pada 17 Oktober 1965, dan pada 21 Oktober 2012, ia dikanonisasi oleh Paus Benediktus XVI.
dari sumber http://www.sjweb.info/, http://www.jesuit.org/, http://www.jesuit.org.sg/, http://livingspace.sacredspace.ie/, dan http://fr.wikipedia.org/