4 Februari |
Yohanes lahir pada 1 Maret 1647 di Lisboa, Portugal. Ia adalah putera dari gubernur Brazil, dan sejak kecil sudah bersahabat dengan Pedro, yang kelak menjadi Raja Portugal. Yohanes pada awalnya hidup penuh dengan harta yang gemerlap, tetapi pada suatu ketika, ia sakit dan berhasil sembuh melalui doa ibunya melalui perantaraan Sto. Fransiskus Xaverius. Sejak saat itu ia mengagumi Sto. Fransuskus Xaverius dan ingin mengikuti jejaknya sebagai seorang misionaris. Yohanes bergabung dengan Serikat Yesus ketika ia berusia limabelas tahun. Ia mengenyam pendidikan di Universitas Coimbra, sebelum ia ditahbiskan sebagai Imam. Pada tahun 1673, Yohanes dikirim dalam sebuah misi ke India, yang mendapat tentangan keras dari ibunya, karena pada saat itu India adalah daerah Misi yang sulit. Setelah menenangkan ibunya, ibunya mengizinkannya pergi ke India. Yohanes mempelajari kebudayaan India, dimana sebagian besar penduduknya beragama Hindu dan menganut sistem kasta dalam kehidupan. Yohanes menyadari bahwa sebagian besar orang India yang menerima Kristus adalah mereka yang berada pada kasta Sudra, atau kasta terendah. Yohanes beranggapan bahwa seseorang dalam kasta tertinggipun harus menerima Kristus, Di India ia berkarya di Malabar, Tanjor, Marava, dan Madura. Ia mengadopsi budaya setempat dan menggunakan pakaian layaknya seorang Brahmana, atau kasta tertinggi, sehingga ia dapat berhubungan dengan para bangsawan. Diperkirakan ia berhasil mempertobatkan 10.000 orang dan pada tahun 1685, ia ditunjuk sebagai superior misi di India. Tidak jarang Yohanes mendapat siksaan dalam misinya. Ketika seorang pangeran mau mendengarkannya dan meninggalkan isteri-isterinya, Yohanes ditangkap dan disiksa atas perintah salah satu isteri pangeran. Kebencian juga datang dari kaum Brahmana India. Mereka menangkap dan menyiksa Yohanes dan katekisnya dan memerintahkan mereka untuk meninggalkan India. Yohanes menolaknya, sehingga ia dipenggal. Yohanes de Britto, S.J., meninggal dunia pada pada 11 Februari 1693 di India. Ia dibeatifikasi oleh Paus Bto. Pius IX pada 21 Agustus 1853, dan dikanonisasi oleh Paus V. Pius XII pada tahun 1947.
dari sumber http://www.imankatolik.or.id/, http://catholic.org/, http://saints.sqpn.com/, dan http://www.indocell.net/yesaya/