Sto. Lucius I

4 Maret

Paus Lucius I adalah Paus ke-22 Gereja Katolik yang menjadi Paus pada tahun 253-254. Kehidupan Lucius sebelum menjadi Paus tidak diketahui. Dikisahkan bahwa Lucius lahir di Roma. Ia adalah putera dari Porphyrius. Setelah kematian Paus Sto. Kornelius, Lucius terpilih sebagai Paus untuk menggantikannya pada 25 Juni 253. Sama seperti Paus Sto. Kornelius, Paus Lucius kemudian diasingkan oleh Kaisar Gallus. Paus Lucius kembali dari pengasingannya setelah Valerian menjadi Kaisar. Sto. Siprianus dari Kartago menuliskan surat kepadanya untuk mengucapkan selamat atas terpilihnya Paus Lucius untuk memimpin Gereja Tuhan, dan atas kembalinya Paus Lucius dari pengasingan. Paus Lucius mengikuti jejak pendahulunya, Paus Sto. Kornelius yang mau mengampuni mereka yang berapostasi karena ancaman pada masa penganiayaan umat Kristen, setelah mereka mengaku dosa dan menyesali perbuatannya. Paus Lucius juga menghadapi anti-paus Novatian seperti yang terjadi pada pendahulunya. Paus Lucius meninggal dunia pada 4/5 Maret 254 di Roma. Tidak diketahui secara pasti apakah Paus Lucius meninggal sebagai martir atau bukan.


Bta. Placida

4 Maret

Eulalie Victoire Jacqueline Viel lahir pada 26 September 1815 di Quettehou, Normandia, Perancis. Ia adalah puteri sebuah keluarga petani. Ketika berusia delapanbelas tahun, ia bergabung dengan Kongregasi Biarawati Sekolah Kristen, yang kelak dikenal dengan Kongregasi St. Marie Madeleine Postel, dan mengambil nama Placide pada 1 Mei 1835. Ia belajar di Argentan, Prancis dan kemudian bekerja pada bagian administrasi sekolah. Placida diberikan tugas untuk mendirikan biara baru dan bertugas sebagai kepala novis. Pada tahun 1841 ia menjadi Asisten-Jendral Kongregasinya dan hal ini mendapat banyak penolakan dari para biarawati lainnya. Placida membuktikan kemampuannya dan pada tahun 1846, ia menggantikan Sta. Marie Madeleine Postel sebagai Superior Jendral. Pada tahun 1859, Placida berhasil memperoleh pengakuan Paus Bto. Pius IX untuk Kongregasinya. Ia memperluas pelayanan Kongregasinya sampai ke Jerman. Placida ikut membantu meraway para prajurit yang terluka selama Perang Franco-Prussian. Placida Viel meninggal dunia pada 4 Maret 1877 di Saint Sauveur-le-Vicomte, Perancis. Pada 6 Mei 1951, ia dibeatifikasi oleh Paus Pius XII.


Minggu Prapaskah III

Tahun C

Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan. Yesus menjawab mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian. Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian." Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"


dari sumber Alkitab Deuterokanonika, LAI-LBI

Kalender Orang Kudus