Bto. Anselmus Polanco

7 Februari

Anselmus Polanco lahir pada 16 April 1881 di Valdavia, Spanyol. Ia adalah putera dari seorang petani. Anselmus bergabung dengan Ordo Agustinian di Valladolid, Spanyol pada 1897. Ia belajar filsafat dan teologi di biara Sta. Maria de la Vid, dan pada Desember 1904 ia ditahbiskan sebagai seorang imam. Ia kemudian melanjutkan belajar di Jerman dan saat kembali ke Spanyol, ia mengajar di Valladolid dan biara de la Vid. Anselmus kemudian menjadi prior pada komunitas di Valladolid, kemudian ia dipindahkan ke Philippine, Spanyol sebagai penasehat provinsial, dan pada 1932, ia menjadi prior provinsi Nama Suci Yesus di Philippine, Spanyol. Sebagai prior, ia harus mengunjungi para biarawan Agustinian yang menjadi misionaris dan tersebar di berbagai negara, seperti: China, Amerika, Filipina, Kolombia, Peru. Pada tahun 1935, ia ditunjuk sebagai Uskup Teruel dan Administrator Apostolik Albarracin, dimasa yang sangat sulit. Perang saudara terjadi di Teruel dan pada akhirnya pihak Republik menguasai Teruel pada 1938. Mgr. Anselmus ditangkap bersama dengan Vikaris Jendralnya, Bto. Felipe Ripoll Morata. Mgr. Anselmus mendapat tekanan dan bahkan sempat dipaksa untuk menandatangani pernyataan dukungan kepada Republik dan bahkan ia menolak ketika dijanjikan akan didukung untuk menduduk jabatan Uskup Agung Barcelona oleh pihak Republik. Mgr. Anselmus dan Bto. Felipe Ripoll ditahan selama tigabelas bulan, sebelum akhirnya mereka di ditembak mati sebelum perang saudara berakhir. Anselmus Polanco O.S.A. meninggal pada 7 Februari 1329 di Pont de Molins, Gerona, Spanyol. Pada 1 Oktober 1995, ia dibeatifikasi bersama Bto. Felipe Ripoll oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II.


Bta. Rosalie Rendu

7 Februari

Jeanne Marie Rendu lahir pada 9 September 1786 di Confort, Gex, Perancis. Ia adalah puteri tertua dari empat puteri keluarga Rendu. Ketika ia berusia tiga tahun, meletuslah Revolusi Perancis. Saat itu kaum religius dipaksa untuk bersumpah mendukung pemerintahn revolusi dan banyak diantara mereka yang menolak dan dibunuh, dan ada juga yang memilih bersembunyi. Keluarga Rendu termasuk keluarga yang memberikan penampungan bagi para kaum religius, termasuk Uskup Annecy yanng menyamar dengan mengganti nama menjadi Pierre. Suatu malam, Jeanne Marie mendapati Bapa Uskup merayakan Misa, sehingga ibunya terpaksa memberitahu identitas Pierre yang sebenarnya. Dalam keadaan ini, Jeanne Marie terpaksa harus menerima Komuni pertamanya secara sembunyi-sembunyi di ruang bawah tanah rumah mereka. Pada 12 Mei 1796, Jeanne Marie kehilangan ayahnya, dan pada 19 Juli 1796, adik terkecilnya, yang baru berusia empat bulan juga meninggal. Jeanne Marie kemudian dikirim oleh ibunya untuk mendapat pendidikan dari Suster-Suster Ursuline di Gex, setelah keadaan kembali normal. Setalah dua tahun bersama Suster-Suster Ursuline, Jeanne Marie mendapati sebuah rumah sakit, dimana Suster-Suster Putri Kasih sedang merawat orang sakit. Jeanne Marie tertarik dan bahkan berkeinginan menjadi biarawati Putri Kasih. Setelah memperoleh izin dari ibunya, Jeanne Marie pergi menuju Rumah Putri Kasih, rue du Vieux Colombier, di Paris pada 25 Mei 1802. Jeanne Marie kemudian memperoleh nama Rosalie dan bertugas  menemani para Suster-Suster Putri Kasih mengunjungi orang miskin dan sakit. Ia juga mengajar kepada anak-anak perempuan dalan sebuah sekolah gratis. Pada tahun 1807, Rosalie mengucapkan kaul pertamannya. Pada tahun 1815, ia menjadi superior komunitas rue des Francs Bourgeois. Dua tahun kemudian, komunitas itu berpindah ke rue de l'Epée de Bois, karena alasan tempat dan kenyamanan. Sr. Rosalie membuka klinik gratis, toko obat, panti asuhan, dan pusat perawatan anak. Pada tahun 1830 dan 1846, Sr. Rosalie membantu para penderita kolera pada saat terjadi wabah. Reputasi Rosalie sangat dikenal, bahkan banyak tokoh penting datang menemuinya, termasuk Kaisar Napoleon III. Pada tahun 1852, Kaisar Napoleon III memberikannya penghargaan, yang sebenarnya ingin ia tolak, tetapi superior jendralnya meyakinkannya untuk menerimanya. Rosalie Rendu, D.C., meninggal dunia pada 7 Februari 1856, di Paris. Pada 9 November 2003, ia dibeatifikasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II.


Sto. Giovanni Triora

7 Februari

Fransiskus Maria Lantrua lahir pada 15 Maret 1760 di Triora, Liguria, Italia. Ia adalah putera dari Antonio Maria Lantrua dan Maria Pasqua Ferraironi. Ia memperoleh pendidikan di Porto Mauritio, dan sangat mengagumi Sto. Leonardus dari Porto Mauritio. Pada tahun 1777, Fransiskus memutuskan untuk bergabung dengan Ordo Fransiskan dan diterima oleh provinsial di Roma. Ia menerima jubah dan mengganti namanya menjadi Giovanni. Setelah menyelesaikan pendidikan filsafat dan teologinya, ia ditahbiskan dan bertugas mengajar filsafat di Tivoli, kemudian mengajar Teologi di Tarquinia, dan terakhir menjadi pimpinan di biara di Tarquinia, Velletri dan Montecelio. Pada tahun 1798, Giovanni mendapat tugas menjadi misionaris ke Cina. Ia pergi dari Roma menuju Lisboa untuk menaiki kapal menuju Cina. Dalam perjalanannya, kapalnya sempat hampir tenggelam, dan kapalnya juga dirampok di dekat pulau Jawa. Giovanni tiba di Makau setelah mendapat banyak bantuan. Di Makau ia mempelajari kebudayaan dan bahasa setempat. Satu tahun kemudian, Giovanni ditugaskan berkarya di Hunan. Pada tahun 1804 ia diutus ke Hanzhong, tetapi pada tahun 1811, ia terpaksa pergi ke Hubei, karena tidak ingin membahayakan umat-umatnya akibat penerapan peraturan mengenai penganiayaan umat Kristen. Pada tahun 1815, Giovanni memilih tetap bersama umat-umatnya, walaupun ia dapat menyelamatkan diri. Ia terus memberi semangat kepada umat-umatnya yang ketakutan. Giovanni ditangkap dan beberapa kali diminta untuk menyangkal imannya, tetapi ia selalu menolaknya, sehingga Giovanni dihukum mati. Giovanni dari Triora, O.F.M., meninggal dunia pada 7 Februari 1816 di Cina. Pada 27 Mei 1900 ia dibeatifikasi oleh Paus Leo XIII, dan pada 1 Oktober 2000, ia dikanonisasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II.


dari sumber http://www.catholic.org/http://saints.sqpn.com/http://cddprov.blogspot.com/, dan http://www.vatican.va/

Kalender Orang Kudus