28 September |
Domingo Ibanez de Erquicia lahir pada sekitar Februari 1589 di Regil, Guipuzcoa, Spanyol. Ketika berusia enambelas tahun, Dominikus bergabung dengan Ordo Pengkotbah atau Dominikan di San Sebastian. Satu tahun sebelum ditahbiskan sebagai imam, ia pindah biara ke provinsi St. Maria Rosario di Sevilla, karena merasa terpanggil untuk menjadi misionaris di Filipina, Jepang, dan China. Ia diberangkatkan menuju Filipina melalui Meksiko. Dominikus ditahbiskan sebagai imam di Filipina dan ditugaskan di Pangasinan. Selama empat tahun ia membaptis sekitar 10.000 anak. Setelah itu Dominikus ditugaskan di Binondo, Manila. Ia juga mengajar di Universitas St. Tomas. Ketika situasi misi di Jepang dalam masalah, Dominikus diutus oleh superiornya untuk pergi ke Jepang. Dominikus tiba di Nagasaki pada 14 Oktober 1623, dan berkarya ditengah bahaya selama sepuluh tahun. Ia berperan penting dalam posisinya sebagai Vikaris Provinsial misi. Pada tahun 1633, Dominikus ditangkap bersama dengan katekisnya, Sto. Francis Shoyemon, setelah dikhianati oleh seorang Kristen yang berapostasi. Setelah dipenjara di Nagoya, Dominikus dibawa ke Nagasaki dan disiksa untuk menyangkal imannya, tetapi Dominikus tetap bertahan pada imannya. Dominikus Ibanez, O.P., meninggal dunia pada 13 Agustus 1633 di Nagasaki, Jepang. Pada 18 Februari 1981, ia dibeatifikasi, dan pada 18 Oktober 1987, ia dikanonisasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II.
dari sumber http://www.op-stjoseph.org/, http://en.wikipedia.org/, http://saints.sqpn.com/, dan http://www.vatican.va/