23 Juli |
Birgitta atau Brigida atau Bridgit lahir pada sekitar tahun 1303 di Uppland, Swedia. Ia adalah puteri dari Birger Persson, gubernur Uppland, dan Ingeborg Bengtsdotter. Ia berasal dari keluarga kaya yang masih keturunan keluarga kerajaan dan masih memiliki hubungan dengan Sta. Ingrid dari Swedia. Birgitta sudah mendapat pengelihatan sejak ia berusia tujuh tahun. Ketika Birgitta berusia sepuluh tahun, ibunya meninggal dunia, sehingga ia diasuh oleh bibinya. Ketika Birgitta berusia tigabelas tahun, ia menikah dengan Ulf Gudmarsson, seorang Pangeran dari Narke. Dari perkawinannya, Birgitta dikaruniai delapan anak, empat laki-laki dan empat perempuan. Semua anaknya berhasil hidup, sesuatu yang sangat jarang terjadi pada masa itu. Salah satu puterinya adalah Sta. Katarina dari Swedia. Suatu ketika, Birgitta dipanggil untuk mengurus rumah tangga kerajaan oleh Raja Magnus Eriksson, sekaligus mengajari Ratu Blanche dari Namur yang belum terbiasa dengan kehidupan dan budaya negara barunya. Birgitta dan suaminya kemudian melakukan suatu peziarahan menuju Santiago di Campostela, dimana sepulang dari peziarahan, suaminya sakit keras. Setelah berhasil sembuh melalui perantaraan doa seorang Uskup, dan juga doa dari Birgitta, keduanya berhasil melanjutkan perjalanan kembali. Pada tahun 1344, Ulf Gudmarsson meninggal dunia di biara Sistersian di Alvastra. Setelah itu Birgitta terus mendoakan suaminya, dan setelah sempat bergabung dengan Ordo Ketiga St. Fransiskus, Birgitta merasakan panggilan Tuhan dan menjadi seorang biarawati Sistersian di Alvastra. Setelah itu ia mendapatkan pengelihatan dari Tuhan yang memintanya mendirikan Ordo baru, berikut dengan jubah, doa, maupun aturannya. Birgitta kemudian mendirikan Ordo Sanctissimi Salvatoris atau dikenal juga dengan sebutan Bridgettine atau Birgittine. Dengan bantuan Raja Magnus, Birgitta mendirikan Ordonya di Vadstena. Birgitta banyak mengalami pengelihatan, dan menjadi seorang mistikus seklaigus penulis. Pengakuan dari Paus untuk Ordonya sangatlah diharapkan oleh Birgitta, oleh sebab itu ia pindah ke Roma bersama dengan Sta. Katarina. Selain ingin memperoleh pengakuan, Birgitta juga membujuk para Paus untuk mengembalikan takhta Kepausan kembali ke Roma dari Avignon. Ordonya diakui oleh Paus Bto. Urbanus V dan Pauspun sempat kembali ke Roma, sebelum memutuskan mengembalikan Kepausan ke Avignon. Birgitta sempat melakukan peziarahan menuju Tanah Suci pada tahun 1373. Setelah kembali dari Tanah Suci, Birgitta dari Swedia, O.Ss.S., meninggal dunia pada 23 Juli 1373 di Roma, Italia. Ia kemudian dimakamkan di biara yang ia dirikan di Vadstena, Swedia. Pada 7 Oktober 1391, ia dikanonisasi oleh Paus Bonifasius IX.