10 Mei |
Juan de Avila Jijon lahir pada 6 Januari 1499/1500 di Almodovar del Campo, Toledo, Castille, Spanyol. Ia adalah putera dari Alfonso de Avila dan Catherine Xixon, sebuah keluarga keturunan Yahudi yang telah menjadi Kristen. Ketika berusia empatbelas tahun, Yohanes dikirim untuk belajar Hukum di Universitas Salamanca. Satu tahun kemudian ia kembali ke rumahnya setelah merasakan panggilan Tuhan. Ia mempraktekan hidup saleh dan mengasingkan diri, sampai dengan seorang Fransiskan terkesan. Yohanes disarankan untuk belajar filsafat dan teologi di Universitas Alcala. Kematian orangtuanya membuat Yohanes mewarisi banyak harta, tetapi ia menjual semuanya dan membagikannya kepada orang miskin. Pada tahun 1526, Yohanes ditahbiskan sebagai imam, dan ia merayakan Ekaristi pertamanya di gereja dimana orangtuanya dimakamkan. Setelah itu Yohanes berkeinginan kuat untuk pergi ke Meksiko untuk menyebarkan Injil. Oleh sebab itu ia pergi ke Sevilla untuk mempersiapkan diri, tetapi seorang imam ditempat Yohanes tinggal bernama Hernando del Contreras sangat terkesan dengan kehidupan Yohanes, dan meminta kepada Uskup Sevilla, untuk menahannya. Yohanes diminta untuk menyebarkan Injil kembali di Andalusia, dimana kekuasaan Muslim baru saja berakhir. Setelah memikirkan dengan penuh pertimbangan, Yohanes setuju dan meninggalkan keinginannya pergi ke Amerika. Homili pertamanya membuat namanya dikenal, dan kebanyakan homilinya terkesan melakukan perlawanan terhadap orang-orang kaya dan berkuasa. Pada tahun 1532-1533, Yohanes ditahan oleh pihak inkuisisi karena dicurigai mengajarkan ajaran sesat. Saat ditahan ia tidak berhenti berkarya, bahkan menuliskan sebuah karyanya sampai ia dibebaskan dari segala tuduhan dan kembali berkarya ditengah umat. Yohanes berinkardinasi dengan Keuskupan Kordoba pada tahun 1535, dan mulai berhomili di Granada. Yohanes mendirikan beberapa kolose dan juga sebuah universitas dalam tujuannya melakuka reformasi terhadap kehidupan para rohaniwan di Spanyol. Yohanes menjadi pembimbing spiritual bagi banyak orang, diantaranya adalah St. Teresa dari Avila, St. Yohanes dari Salib, St. Fransiskus Borgia, St. Petrus dari Alcantara, dan lain-lain. Diakhir masa hidupnya, ia menyerahkan Universitas Bezza kepada Yesuit bahkan Yohanes berkeinginan untuk menjadi seorang Yesuit walaupun Tuhan tidak mengizinkannya. Ia menuliskan banyak surat diakhir hidupnya. Pada 10 Mei 1569, Yohanes dari Avila meninggal dunia di Montilla, Spanyol. Pada 4 April 1894 ia dibeatifikasi oleh Paus Leo XIII, dan pada 31 Mei 1970, ia dikanonisasi oleh Paus Bto. Paulus VI. Pada 20 Agustus 2011. Pada 7 Oktober 2012, ia dinyatakan sebagai Pujangga Gereja oleh Paus Benediktus XVI.
dari sumber http://saints.sqpn.com/, http://www.catholicculture.org/, http://www.catholic.org/, dan http://www.newadvent.org/