20 Juni |
Paus Silverius adalah Paus ke-58 Gereja Katolik yang menjadi Paus pada tahun 536-537. Silverius lahir sekitar tahun 480 di Frosinone. Ia adalah putera dari Paus St. Hormisdas, dan diyakini juga sempat menikah dengan seorang bernama Antonia, sebelum menerima jabatan Gereja. Silverius adalah seorang subdiakon pada masa Kepausan St. Agapitus I. Setelah kematian Paus St. Agapitus, Raja Theodahad menominasikan Silverius untuk dipilih sebagai Paus. Hal ini sedikit mengejutkan, karena Silverius pada saat itu hanyalah seorang subdiakon. Banyak klerus pada saat itu yang menentang hal ini, tetapi setelah Silverius menerima tahbisan uskup, maka semua dapat menerima terpilihnya Silverius sebagai Paus pada 8 Juni 536. Ada juga yang mengatakan bahwa Silverius membayar uang untuk mengamankan posisinya. Sementara itu, di Byzantium, Ratu Theodora membuat kesepakatan dengan Vigilius (Paus Vigilius) untuk mendukungnya menjadi Paus dan Vigilius harus mengembalikan posisi Anthemius sebagai Patriark Konstantinopel. Terpilihnya Paus Silverius membuat Ratu Theodora memikirkan cara lain. Secara halus Ratu Theodora membujuk Paus Silverius agar mengangkat kembali Anthemius, tetapi Paus Silverius dengan tegas menolak permintaan Ratu Theodora. Melalui Jendral Belisarius yang baru saja menguasai kota Roma dari bangsa Ostrogothic, Paus Silverius ditangkap dan jubahnya dicopot hingga Paus Silverius hanya mengenakan pakaian biarawan dan diasingkan. Paus Silverius mendapat tuduhan berkhianat pada Maret 537. Sementara itu Vigilius dipilih dan diberkati sebagai Paus pada 29 Maret 537. Karena Paus Silverius masih hidup, maka tidak semua orang dapat menerima Vigilius sebagai Paus. Paus Silverius diasingkan di Patara, Lycia. Setelah terbukti tidak bersalah, Kaisar Yustinus mengizinkannya kembali ke Italia, tetapi Paus Silverius kemudian dibawa ke Palmarola, Ponza, Italia. Paus Silverius meninggal pada sekitar November 537 karena perlakuan yang kasar dan kelaparan di Palmarola, Ponza, Italia, tetapi ada juga yang mengatakan Paus dibunuh.