Sto. Polikarpus

23 Februari

Polikarpus lahir sekitar tahun 69. Polikarpus dikenal sebagai murid dari Sto. Yohanes, dan satu dari sedikit orang yang menerima Injil langsung dari rasul Kristus. Polikarpus dipertobatkan dan menjadi murid Sto. Yohanes sekitar tahun 80. Ia bersahabat dengan Sto. Ignatius dari Antiokia. Polikarpus kemudian diangkat sebagai Uskup Smyrna pada sekitar tahun 96. Ia banyak melawan ajaran-ajaran sesat, terutama ajaran Gnostisme Marcionites dan Valentinians. Polikarpus dikisahkan juga pergi ke Roma dan menjadi utusan Paus Sto. Anisentus, tetapi hal ini sulit dibuktikan karena tanggal kematian Polikarpus dan tanggal Sto. Anicentus menjadi Paus yang berdekatan. Polikarpus ditangkap karena dihianati. Ketika ditangkap, Polikarpus dikatakan mengadakan perjamuan dengan para penangkapnya dan meminta waktu untuk berdoa. Dalam doanya, Polikarpus diperlihatkan bahwa ia akan dibakar. Polikarpus kemudian dihadapkan pada pengadilan yang berusaha meyakinakan Polikarpus untuk menyangkal imannya. Polikarpus dengan tegas menyatakan dirinya sebagai seorang Kristen, sehingga ia dibakar. Saat api dinyalakan, api tidak membakar Polikarpus. Kemudian Seorang prajurit menusuknya, dan barulah Polikarpus meninggal sebagai martir. Polikarpus meninggal dunia pada sekitar tahun 155 di Smyrna.


dari sumber:
http://saints.sqpn.com/
http://www.catholic.org/
http://www.indocell.net/yesaya/
http://www.imankatolik.or.id/
http://www.newadvent.org/

Takhta St. Petrus

22 Februari

Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang mengatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.”


Sto. Petrus Damianus

21 Februari

Pier lahir pada tahun 1007 di Ravenna, Italia. Ia adalah putera sebuah kelarga bangsawan yang besar. Petrus kehilangan kedua orangtuanya saat masih kecil, dan diasuh oleh kakaknya yang tertua. oleh kakanya, ia diperlakukan dengan kasar, bahkan ia dipaksa untuk bekerja pada sebuah peternakan babi. Petrus kemudian diasuh oleh saudaranya yang lain, Damianus, yang juga adalah Imam Agung di Ravenna. Damianus memperlakukannya dengan sangat baik, sehingga Petrus menggunakan nama saudaranya di belakang namanya. Petrus memperoleh pendidikan di Ravenna, Faenza, dan Parma. Petrus kemudian menjadi seorang guru yang terkenal di Ravenna dan Parma ketika ia berusia duapuluh lima tahun. Sekitar tahun 1035, Petrus memutuskan meninggalkan kehidupan duniawinya, karena mengganggu kehidupan rohaninya yang sangat ketat. Petrus kemudian bergabung dengan biara Benediktin di Fonte Avellana. Kesehatannya sempat terganggu karena caranya dalam melakukan pertobatan atas dosa-dosanya yang tergolong berlebihan. Ia bahkan sempat menderita insomnia. Ketika dalam masa penyembuhan, ia mengisi waktunya dengan mempelajari Kitab Suci. Setelah sembuh, Petrus ditugaskan untuk mengajar sesama biarawan. Ketika mengajar inilah, Petrus menuliskan kisah hidup Sto. Romualdus kepada para biarawan di Pietrapertosa. Petrus kemudian diangkat sebagai prior dalam biaranya. Ia mengembangkan biara, terutama perpustakaan dengan menambah koleksi buku-bukunya, dan juga mendirikan pertapaan di San Severino, Gamugno, Acerata, Murciana, San Salvatore, Sitria, dan Ocri. Petrus Damianus berteman dengan Hildebrand yang kemudian menjadi Paus Sto. Gregorius VII. Ketika Paus Gregorius VI menjadi Paus, Petrus segera menuliskan surat kepadanya yang meminta agar segera menyelesaikan skandal Gereja di Italia. Petrus hadir di Roma ketika Paus Klement II memahkotai Henry III dan isterinya, Agnes. Ia hadir di Sinode Lateran pada tahun 1047, yang menentang simoni. Petrus kemudian mempublikasikan "Liber Gomorrhianus" yang didedikasikan kepada Paus Sto. Leo IX. Petrus kemudian mengikuti sinode di Florence yang masih membahas tentang simoni. Paus Stefanus IX kemudian mengangkatnya sebagai Kardinal-Uskup Ostia pada 30 November 1057, setelah sebelumnya ditolak oleh Petrus dan diterima setelah diancam akan diekskomunikasikan. Setelah Paus Stefanus IX meninggal, muncullah anti-paus Benediktus X yang dilawan dengan keras oleh Petrus. Pada tahun 1059, ia menjadi utusan Paus Nikolas II ke Milan untuk memberantas simoni. Disana ia bekerja dengan Sto. Arialdus dan Sto. Anselmus, Uskup Lucca. Pada Juli 1061, Paus Nikolas II meninggal dan kembali terjadi skisma, dimana Petrus mendukung Paus Alexander II. Pada tahun 1067, ia dikirim ke Florence untuk menyelesaikan masalah antara Uskup dan biarawan di Vallombrosa, yang diawali atas tuduhan simoni. Petrus kurang berhasil dalam tugasnya kali ini. Diakhir hidupnya, ia masih berusaha mendamaikan umat Ravenna dengan Tahta Suci karena sebelumnya mereka diekskomunikasi karena mendukung skisma. Petrus Damianus, O.S.B., meninggal dunia pada 22 Februari 1072 di Ravenna, Italia. Pada tahun 1823, ia dikanonisasi oleh Paus Leo XII. Pada tahun 1828, ia dinyatakan sebagai Pujangga Gereja oleh Paus Leo XII.


dari sumber:
http://www.newadvent.org/
http://saints.sqpn.com/
http://www.catholic.org/
http://www.indocell.net/yesaya/
http://www.imankatolik.or.id/

Kalender Orang Kudus