Minggu Prapaskah IV

Tahun B

Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada Nikodemus yang datang kepada-Nya pada waktu malam, "Sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikianlah juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; tetapi barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat, sebab barangsiapa berbuat jahat, ia membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatan yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.


dari sumber:

St. Gertrudis dari Nivelles

17 Maret

Gertrudis lahir pada sekitar tahun 626 di Landen, Belgia. Ia adalah puteri dari St. Pepin dari Landen dan St. Ida dari Nivelles atau yang juga dikenal dengan St. Iduberga. Gertrudis adalah saudara dari St. Begga dari Ardenne. Sejak kecil ia sudah memiliki iman yang kuat, bahkan ia menolak untuk dinikahkan dengan seorang bangsawan untuk dapat hidup religius. Setelah kematian St. Pepin pada 639, St. Ida mendirikan dua biara atas saran dari St. Amand dari Maastricht. Gertrudis menjadi abbess ketika ia berusia duapuluh tahun. Gertrudis bersahabat dengan St. Foillan, dimana ia memberikan tanah kepada St. Foillan untuk didirikan biara di Fosses, Belgia. Gertrudis juga bersahabat dengan St. Ultan dimana ia membantu St. Ultan dalam menyebarkan Injil. Pada tahun 656, Gertrudis mengundurkan diri dan menyerahkan jabatannya kepada St. Wilfetrudis dari Nivelles, keponakannya. Setelah itu, ia menghabiskan waktunya dengan mempelajari Kitab Suci dan melakukan pertobatan. Gertrudis meninggal pada 17 Maret 659 di Nivelles, Belgia, dalam usia 33 tahun.


dari sumber http://saints.sqpn.com/http://www.catholic.org/, dan http://www.imankatolik.or.id/

St. Yusuf dari Arimathea

17 Maret

Yusuf berasal dari Arimathea, Palestina, dan diketahui sebagai orang kaya. Yusuf adalah anggota Sanhedrin atau Majelis Besar Yahudi, yang juga telah menjadi murid Yesus secara sembunyi-sembunyi, karena takut. Ketika Yesus diadili, ia tidak hadir, dan ketika Yesus wafat di kayu Salib, Yusuf memberanikan diri menghadap Pilatus untuk meminta untuk menurunkan Yesus dan memakamkannya. Yusuf bersama St. Nikodemus kemudian menurunkan Yesus dan memakamkannya. Tradisi meyakini bahwa setelah itu Yusuf membantu mendirikan komunitas di Lydda, dan kemudian ia pergi ke Inggris membawa Cawan Suci, dan mendirikan gereja pertama di Glastonbury.


dari sumber http://saints.sqpn.com/http://www.catholic.org/http://www.newadvent.org/, dan http://www.imankatolik.or.id/

Kalender Orang Kudus