Sto. Sixtus II

7 Agustus

Paus Sixtus II adalah Paus ke-24 Gereja Katolik yang menjadi Paus pada tahun 257-258. Sixtus berasal dari Yunani, dan diyakini menjadi seorang Kristen setelah dewasa. Sebelum menjadi Paus, Sixtus diyakini juga menjadi Diakon di Roma. Setelah kematian Paus Sto. Stefanus I, Sixtus terpilih menggantikannya pada 30 Agustus 257. Paus Sixtus harus menghadapi penganiayaan umat Kristen oleh Kaisar Valerian. Ia juga mengikuti jejak Paus Sto. Stefanus I dalam mengakui baptisan oleh seorang penganut ajaran sesat, tetapi Paus Sixtus menghormati keinginan para Uskup Asia-Afrika yang mengharuskan mereka dibaptis kembali dan memperbaiki hubungan yang sebelumnya memburuk. Penganiayaan Kaisar Valerian menjadi semakin parah dengan mengeluarkan aturan bahwa para Uskup, Imam dan Diakon, harus dihukum mati. Pada 6 Agustus 258, Paus Sixtus bersama dengan diakon-diakonnya, Sto. Agapitus, Sto. Felicissimus, Sto. Januarius, Sto. Stefanus, Sto. Vincentius, Sto. Magnus, dan Sto. Laurensius, ditangkap saat merayakan Ekaristi di pemakaman Praetextatus. Paus Sixtus bersama dengan diakon-diakonnya, kecuali Sto. Laurensius, dibunuh sebagai martir pada hari itu juga. Sebuah legenda menceritakan bahwa Paus Sixtus II mengatakan kepada Sto. Laurensius bahwa ia akan bertemu kembali dengan Paus Sixtus II dalam waktu tiga hari, ketika St. Laurensius memohon agar dapat terus bersamanya. Paus Sixtus II dan para diakonnya dimakamkan di pemakaman Sto. Kallistus.


Sto. Kayetanus

7 Agustus

Gaetano dei Conti di Tiene atau dikenal juga dengan nama Cayetan atau Kayetanus lahir pada Oktober 1480 di Vicenza, Italia. Kayetanus semasa muda mempelajari hukum dan memperoleh gelar doktor di Padua. Ia kemudian bekerja dalam lingkungan Kepausan Paus Julius II pada tahun 1506. Ia memiliki peran cukup penting dalam merekonsiliasi hubungan Republik Venesia dengan Kepausan. Pada tahun 1516, Kayetanus menolak posisi dalam pemerintahan dan memilih untuk mengikuti Panggilan Tuhan. Ia ditahbiskan sebagai Imam pada usia 36 tahun. Pada tahun 1522, Kayetanus dipanggil pulang ke Vicenza, karena ibunya meninggal. Disana ia mendirikan sebuah rumah sakit bagi penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Setelah kematian Paus Julius, Kayetanus mendirikan Oratori Kasih Ilahi yang ingin mengubah hidup para imam pada masa itu. Bersama dengan Yohanes Petrus Caraffa, Uskup Chieti(Italia)/Theate(Latin), yang kemudian menjadi Paus Paulus IV, Kayetanus mendirikan Kongregasi Imam Regulis/ Ordo Clericorum Regularium/ Theatines/C.R. pada 14 September 1524. Ketika terjadi penyeraangan terhadap kota Roma, Kayetanus dan para Theatines berhasil meloloskan diri menuju Venesia. Di Venesia ia bertemu dengan Sto. Hieronimus Aemilianus. Kayetanus kemudian mulai berkarya Naples. Di Naples Kayetanus mendirikan sebuah rumah bagi kongregasinya dan sebuah Bank untuk menolong orang-orang miskin, teutama untuk menghindari para lintah darat. Kayetanus menyebarkan karyanya di Verona dan Vicenza. Kayetanus dikenal karena doa dan devosinya, terutama kepada kanak-kanak Yesus dan doa kepada jiwa-jiwa yang berdosa. Ia juga mendapat julukan sebagai pemburu jiwa. Kayetanus, C.R., meninggal dunia pada 7 Agustus 1547 di Naples, Italia. Pada 8 Oktober 1629, ia dibeatifikasi oleh Paus Urbanus VIII, dan pada 12 April 1671, ia dikanonisasi oleh Paus Klement X.


dari sumber:
http://stcajetanscorner.blogspot.com/
http://www.imankatolik.or.id/
http://saints.sqpn.com/
http://catholic.org/
http://www.catholicculture.org/
http://www.gcatholic.com/
http://www.newadvent.org/

Bto. Agatangelus

7 Agustus

Agathangelus Francois Noury lahir pada 31 Juli 1598 di Vendome, Perancis. Ia adalah putera dari Francois Noury dan Marguerite Beon. Agatangelus bergabung dengan Ordo Kapusin di Le Mans pada tahun 1619. Pada tahun 1624 ia belajar teologi di Rennes, dan ia ditahbiskan sebagai Imam pada tahun 1625. Ia kemudian berkarya melawan protestanisme sampai dengan tahun 1628. Agatangelus kemudian dikirim untuk misi di Arab. Ia tiba di Aleppo pada 29 April 1629 dan mempelajari kebudayaan Arab dan juga memiliki tujuan untuk mengembalikan Gereja-Gereja Timur yang melakukan skisma. Ia berkarya di Lebanon sebelum akhirnya pergi ke Alexandria, Mesir pada tahun 1633 untuk memimpin misi membangun hubungan antrara Koptik dengan Gereja Roma. Disini ia bertemu dengan Bto. Kasianus yang dikirim dari Perancis. Misi mereka berjalan cukup baik, sampai mereka melanjutkan misi menuju Abyssina, Ethiopia. Mereka ditangkap karena hasutan seorang Lutheran bernama Pier Leone, kepada pihak Koptik. Pada tanggal 7 Agustus 1638, mereka diadili dan mereka membela iman Katolik mereka. Mereka dihukum mati dengan cara digantung, tetapi akhirnya mereka menjadi martir dengan cara dilempari batu. Agatangelus, O.F.M.Cap., meninggal dunia pada 7 Agustus 1638 di Gondar, Ethiopia. Pada 1 Januari 1905, mereka dibeatifikasi oleh Paus Sto. Pius X.


dari sumber http://saints.sqpn.com/http://www.capdox.com/http://www.capuchin.org/, dan http://catholic.org/

Kalender Orang Kudus