8 Agustus |
Domingo de Guzman Garces lahir pada sekitar tahun 1170 di Calaruega, Burgos, Castille. Ia adalah putera dari Felix Guzman dan Bta. Joanna de Aza, yang berasal dari keluarga bangsawan. Dikisahkan bagaimana nama Dominikus diambil dari Sto. Dominikus dari Silos, karena Bta. Joanna de Aza berdoa meminta seorang anak melalui perantaraannya. Dominikus memiliki saudara, diantaranya adalah Antonio, seorang imam, dan Bto. Menes, yang kemudian menjadi seorang Dominikan. Ketika kecil, pendidikan Dominikus diserahkan kepada pamannya, Imam Agung Gumiel d'Izan, dan pada tahun 1184, Dominikus belajar di Universitas Palencia. Saat itu, Dominikus sudah menunjukan karya kasihnya yang besar. Ia membantu orang-orang miskin, bahkan ia juga rela menjual dirinya untuk menyelamatkan para tahanan bangsa Moors. Kesalehan ini dilihat oleh Uskup Osma, Martin de Bazan. Dominikus dipanggil untuk dijadikan kanonis katedral dalam tujuan utama mereformasi keuskupannya. Ketika pergi bersama Uskup Osma, Diego de Azevedo pada tahun 1203, dalam sebuah misi yang diberikan oleh Raja Alfonso IX, Dominukus menyaksikan pemandangan menyedihkan akibat pengaruh dari ajaran sesat Albigensianisme. Dominikus kemudian mulai memikirkan untuk mendirikan sebuah Ordo untuk melawan ajaran sesat ini. Setelah misinya selesai, Dominikus pergi bersama Uskup Diego menuju Roma. Di Roma mereka diperintahkan oleh Paus Innosensius III untuk bergabung bersama para biarawan Sistersian berperang melawan Albigiensisme di Languedoc. Dominikus mulai mendirikan biara bagi para wanita pada tahun 1206 di Prouille. Usaha melawan ajaran sesat terus dilakukan, bahkan pada suatu ketika, Bunda Maria muncul dihadapannya dan mengajarkan Dominikus doa Rosario, serta berpesan untuk menyebarkannya. Diceritakan juga sebuah kemenangan terhadap Albigiensisme terjadi hanya dengan doa Rosario. Pada tahun 1215, Dominikus ingin dijadikan seorang Uskup, tetapi ia dengan tegas menolaknya. Bersama dengan beberapa orang pengikutnya, Dominikus mulai mendirikan Ordo Pengkotbah/ Ordo Prædicatorum (O.P.), atas seizin Uskup Toulouse. Setelah gagal memperoleh pengesahan melalui Konsili Lateran IV, Paus Honorius III kemudian memberikan persetujuan untuk berdirinya ordo Pengkotbah pada 22 Desember 1216 dengan Dominikus sebagai pemimpinnya. Dominikus berusaha untuk menyebarkan karya Ordonya ke Eropa. Dengan bantuan bulla Kepausan, karya Ordo Dominikan dapat mudah masuk dari satu kota ke kota lainnya. Dengan berkotbahlah Dominikus banyak menarik hati umat, terutama karena kotbah-kotbahnya berisi perlawanan terhadap ajaran sesat. Dominikus juga dikenal banyak melakukan mukjizat, yang diantaranya adalah membangkitkan orang mati. Dominikus dikisahkan bertemu dengan Sto. Fransiskus dari Asisi, dimana pertemuan mereka telah ia ketahui melalui sebuah mimpi. Dominikus, O.P., meninggal dunia pada 6 Agustus 1221 di Bologna, Italia. Pada 13 Juli 1234, ia dikanonisasi oleh Paus Gregorius IX.
dari sumber:
http://www.imankatolik.or.id/
http://dominikanid.org/
http://saints.sqpn.com/
http://www.catholicculture.org/
http://catholic.org/
http://www.newadvent.org/
http://www.gcatholic.com/