14 Februari |
Sirilus lahir sekitar tahun 827 di Tesalonika, Yunani, dengan nama Konstantin. Ia adalah saudara dari Sto. Metodius, dan kemungkinan besar ibunya adalah orang Slavia, karena mereka mampu berbahasa Slavia. Keluarganya adalah keluarga bangsawan dan dikatakan masih memiliki hubungan dengan senat Tesalonika. Konstantin belajar filsafat di Universitas Konstantinopel. Ia kemudian ditahbiskan sebagai seorang imam. Pada saat menjadi biarawan, ia mengganti namanya menjadi Sirilus Pada tahun 861, ia dikirim bersama Sto. Metodius, saudaranya, oleh Kaisar untuk mempertobatkan orang-orang Yahudi Khazars. Dalam tugas ini, mereka tidak hanya berhasil, tetapi juga mempelajari budaya dan bahasa Khazars. Kemudian muncul permintaan dari Moravia untuk mengirimkan pengkotbah Injil. Dengan bermodalkan bahasa Slavia yang digunakan di Moravia, dan keberhasilan pada misi sebelumnya, Sirilus dan Sto. Metodius mengajukan diri mereka dan merekapun terpilih untuk pergi ke Moravia pada tahun 863. Di Moravia, mereka menerjemahkan Liturgi dan Kitab Suci ke dalam Bahasa Slavia. Apa yang mereka lakukan mendapat pertentangan, karena pada saat itu penggunaan bahasa setempat belumlah dikenal dalam Gereja Barat (Gereja Katolik Roma baru menggunakan bahasa setempat setelah Konsili Vatikan II). Sirilus dan Sto. Metodius dipanggil oleh Paus Sto. Nikolas I ke Roma, tetapi Paus Sto. Nikolas I meninggal sebelum bertemu mereka. Penggantinya, Paus Adrian II menerima mereka dan memberikan dukungan atas perbuatan mereka. Keduanya diangkat sebagai Uskup, tetapi Sirilus tidak dapat kembali ke Moravia. Sirilus meninggal dunia pada 14 Februari 869 di Roma, Italia.