24 November |
Tran An Dung lahir pada sekitar tahun 1795 di Bac-Ninh, Vietnam Utara. Ia adalah putera keluarga pagan yang miskin. Ketika ia berusia duabelas tahun, keluarganya berpindah ke Hanoi, dimana orangtuanya mendapatkan pekerjaan. Disana ia bertemu seorang katekis dan mendapat makanan dan tempat tinggal darinya. Ia juga memperoleh pelajaran mengenai iman Kristen selama tiga tahun, dan ia dibaptis di Vinh-Tri dengan nama baptis Andreas. Setelah mempelajari bahasa Mandarin dan Latin, Andreas menjadi seorang katekis, dan mengajarkan katekismus. Andreas terpilih untuk belajar teologi, dan pada 15 Maret 1823 ia ditahbiskan sebagai Imam. Sebagai pastor paroki di Ke-Dam ia terus menerus berhomili. Andreas sering berpuasa dan hidup sederhana, ia juga menjadi contoh baik bagi masyarakat, dan banyak orang ingin dibaptis. Pada 1835, Andreas ditangkap pada saat penganiayaan Kaisar Minh-Mang, yang juga mendapat julukan Kaisar Nero dari Vietnam, tetapi ia dibebaskan setelah anggota-anggota kongregasi yang ia layani membayar kebebasannya. Untuk menghindari penganiayaan, ia mengganti namanya menjadi Andreas Lac dan pindah ke daerah lain untuk melanjutkan karyanya. Tetapi pada 10 November 1839 ia ditangkap kembali, kali ini bersama Sto. Petrus Thi, seorang imam Vietnam lain yang sedang ia kunjungi sehingga ia dapat mengaku dosa. Sekali lagi Andreas dibebaskan bersama dengan Sto. Petrus Thi, dengan membayar uang. Kebebasan mereka hanya sementara. Mereka ditangkap kembali dan dibawa ke Hanoi, dimana mereka disiksa dengan kejam. Andreas Dung Lac meninggal dunia pada 21 Desember 1839 di Vietnam, sebagai martir setelah dipenggal. Pada 27 Mei 1900, ia dibeatifikasi oleh Paus Leo XIII, dan pada 19 Juni 1988, ia dikanonisasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II.