16 Oktober |
Di antara 12 rahib terkenal dari Irlandia yang berkarya di Eropa sebagai misionaris pengikut Santo Kolumbanus, Gallus diakui sebagai rasul pertama dan utama negeri Swiss. Ia mendirikan sebuah biara pertapaan yang kemudian menjadi terkenal karena menaruh perhatian khusus pada studi ilmu-ilmu klasik. Gallus lahir di Irlandia kira-kira pada tahun 550, dan meninggal dunia pada tahun 635 di Sint. Gall, sebuah kota di Swiss yang dinamai dengan namanya.
Setelah dididik bersama dengan Santo Kolumbanus di biara Bangor, Irlandia, Gallus membantu Kolumbanus untuk membangun biara-biara di Annegray dan Luxeuil, Prancis. Ia dengan setia menemani Kolumbanus dan rahib-rahib lainnya ketika mereka diusir dari Luxeuil oleh Raja Burgundy; bersama mereka pun Gallus selamat dari kecelakaan kapal yang mereka tumpangi dan mendarat di Swiss. Pada tahun 612 Gallus berpisah dengan rekan-rekannya karena Kolumbanus memutuskan untuk pergi ke arah selatan yaitu ke Italia. Gallus tidak turut bersama mereka ke Italia karena ia jatuh sakit pada hari keberangkatan mereka. Gallus kemudian memutuskan untuk tinggal menetap di daerah sekitar Danau Konstance sebagai seorang pertapa. Di daerah ini ia mendirikan sebuah biara pertapaan. Pertapaan ini berkembang menjadi sebuah perkampungan monastik dengan gubuk-gubuk untuk para rahib yang menjadi muridnya. Sekarang daerah ini sudah menjadi satu kota di Swiss yang dikenal dengan nama kota Sint Gall.
Gallus senantiasa menjalin hubungan dengan rekan-rekannya yang tinggal di biara Bangor, Irlandia, dan juga dengan para rahib yang tinggal di biara-biara yang dibangunnya bersama Kolumbanus. Kepada rekan-rekannya ia mengatakan bahwa kematian Kolumbanus telah diketahuinya melalui suatu penglihatan ajaib yang dialaminya. Rekan-rekan Gallus di biara Luxeuil ingin mengangkat dia menjadi pemimpin mereka, namun Gallus dengan tegas menolak karena Luxeuil sudah menjadi komunitas yang tidak memperhatikan lagi nilai kesederhanaan dan kemiskinan hidup menurut semangat Injil. Baginya Luxeuil tidak lagi menarik perhatiannya. Ia lebih suka dengan kesederhanaan dan kemiskinan. Dengan alasan yang sama ia juga menolak ketika ia diminta menjadi Uskup.
Hampir semua cerita tentang Gallus mengisahkan tentang danau dan jala ikan, perahu dan alat-alat perlengkapan lainnya. Oleh karena itu orang beranggapan bahwa Gallus adalah seorang nelayan yang memanfaatkan keahliannya menangkap ikan untuk memperoleh nafkah bagi kehidupan murid-muridnya. Tahun-tahun terakhir hidupnya dimanfaatkannya untuk berdoa, meditasi dan menangkap ikan.
Cendera mata populer yang diberikan kepada para wisatawan yang berkunjung ke kota Sint Gallus ialah ukiran seekor beruang dari kayu. Ukiran beruang ini mengisahkan tentang suatu peristiwa yang dialami oleh Santo Gallus, bahwa ia pernah menjinakkan seekor beruang sewaktu ia memulai pembangunan biara pertapaannya di pesisir Sungai Steinnach. Konon, setelah Gallus menyelidiki pesisir sungai itu, ia bersama pembantunya mendirikan sebuah pondok di situ; pada malam pertama tiba-tiba seekor beruang menyelinap masuk karena melihat cahaya api unggun di dalam pondok itu. Pembantunya gemetar ketakutan dan berteriak minta tolong pada Gallus yang sedang berdoa. Dengan tenang Gallus menghadap beruang itu, membelai-belai punggungnya lalu menyuruhnya menaruh kayu bakar ke dalam api unggun itu. Beruang itu taat pada perintah Gallus, Sepeninggal Gallus pada tahun 635, biara pertapaannya berkembang pesat. Perpustakaannya tergolong sangat baik di seluruh Eropa pada Abad Pertengahan; sekolahnya terkenal karena studi ilmu-ilmu klasik, musik, dan kesenian.
dari sumber http://www.imankatolik.or.id/