Sto. Raymundus dari Penyafort

7 Januari

Raimundo de Penyafort lahir pada tahun 1175 di Villafranca de Benadis, Barcelona, Aragon, Spanyol. Ia adalah putera dari sebuah keluarga yang masih keturunan bangsawan Aragorn. Ia memperoleh pendidikan di sekolah katedral di Barcelona dan menjadi seorang imam. Ia kemudian mengajar filsafat pada usia sekitar 20 tahun. Ia melanjutkan belajar hukum di Universitas Bologna, Italia, sebelum akhirnya ia bergabung dalam Ordo Dominikan pada tahun 1218. Ia juga membantu mendirikan  Ordo Mercedarians bersama Sto. Petrus Nolaskus dan Raja James dari Aragorn, yang mengabdikan diri untuk menyelamatkan orang-orang Kristen yang ditangkap oleh orang-orang Muslim.  Pada tahun 1230, ia dipanggil ke Roma oleh Paus Gregorius IX. Oleh Paus, ia ditugaskan untuk mengumpulkan semua surat-surat resmi dari para Paus sejak tahun 1150. Raymundus mengumpulkan serta menerbitkan 5 jilid buku. Ia juga ikut ambil bagian dalam menulis hukum Gereja. Pada tahun 1235, Paus menunjuknya sebagai Uskup Agung Tarragona, Spanyol, tetapi ia menolaknya. Pada tahun 1238, ia diangat sebagai superior jendral Ordo Dominikan. Dengan pengetahuannya dalam bidang hukum, ia memeriksa regula ordo dan memastikan bahwa segala sesuatunya sah secara hukum. Setelah selesai, ia mengundurkan diri dari jabatannya pada tahun 1240. Kini ia dapat sepenuhnya mengabdikan seluruh sisa hidupnya untuk tugas-tugas parokial. Tahun-tahun terakhir hidupnya dipakainya untuk berkhotbah dan melancarkan perlawanan terhadap ajaran sesat Albigensia serta berusaha mempertobatkan orang-orang Muslim dan Yahudi. Ia juga memperkenalkan pelajaran bahasa Ibrani dan Arab di semua sekolah Dominikan. Atas permintaannya, Sto. Thomas Aquinas menulis sebuah buku yang dikenal dengan nama Summa Contra Gentiles. Raymundus dari Penyafort, O.P., meninggal dunia pada 6 Januari 1275, di Barcelona, Aragon, Spanyol. Pada 29 April 1601, ia dikanonisasi oleh Paus Klement VIII.


dari sumber:
http://www.imankatolik.or.id/
http://www.catholic.org/
http://www.newadvent.org/
http://www.gcatholic.com/
http://saints.sqpn.com/
http://www.indocell.net/yesaya/

Penampakan Tuhan

6 Januari

Pada zaman pemerintahan raja Herodes, sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea, datanglah orang-orang majus dari timur ke Yerusalem. Mereka bertanya-tanya, “Dimanakah Raja Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di ufuk timur dan kami datang untuk menyembah Dia.” Mendengar hal itu, terkejutlah Raja Herodes beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya kete-rangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya, “Di Betlehem di tanah Yudea, karena beginilah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau, Betlehem di tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.” Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu, dan dengan teliti bertanya kepada mereka kapan bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya, “Pergilah, dan selidikilah dengan saksama hal-ikhwal Anak itu! Dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku, supaya aku pun datang menyembah Dia.” Setelah mendengar kata-kata Raja Herodes, berangkatlah para majus itu. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat di mana Anak itu berada. Melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu, dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya. Lalu mereka sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya, dan mempersembahkan persembahan kepada Anak itu, yaitu emas, kemenyan dan mur. Kemudian, karena diperingatkan dalam mimpi supaya jangan kembali kepada Herodes, mereka pun pulang ke negerinya lewat jalan lain.


Sto. Carolus Houben

5 Januari

Yohanes Andreas Houben, lahir pada tanggal 11 Desember 1821 di Munstergeleen, Belanda. Ia menerima Komuni pertama pada 26 April 1835 dan Sakramen Krisma pada tanggal 28 Juni ditahun yang sama. Ia memperoleh pendidikan di Sittard dan kemudian di Broeksittard. Pada tahun 1840, pendidikannya harus terganggu ketika ia masuk kedalam militer. Disinilah ia mendengar tentang Kongregasi Passionist. Ketika ia memasuki masa akhir militernya, ia mendaftar dan memohon untuk diterima dalam Passionist. Ia diterima oleh Bto. Dominikus Barberi. Ia memasuki masa novisiat di Ere, Belgia pada 5 November 1845, dan kemudian mengambil nama Carolus dari Sto. Andreas. Ia mengucapkan kaul pertamanya pada 10 November 1850 dan ditahbiskan sebagai imam oleh Uskup Labis. Ia kemudian dikirim ke Inggris dimana Passionis mendirikan tiga biara pada saat itu. Ia melakukan tugas paroki  di paroki Sto. Wilfred sampai dengan tahun 1856. Ia kemudian dipindahkan ke biara Gunung Argus, di luar kota Dublin. Ia hampir menghabiskan seluruh hidupnya dibiara ini dan ia juga disayangi oleh orang-orang Irlandia yang mengenalnya dengan nama Carolus dari Gunung Argus. Karena kurang bisa berbahasa Inggris, Carolus bukanlah seorang pengkotbah., tetapi ia sangat berhasil dalam bimbingan spiritual, melalui Sakramen Tobat. Banyak orang yang mencari berkat darinya, termasuk beberapa orang yang mengalami kesembuhan secara ajaib. Ia dikenal sampai dengan Amerika dan Australia, sampai pada tahun 1866, ia pindah ke Inggris agar dapat beristirahat dengan tenang. Di sana ia melayani seperti biasa dan ia dicari oleh umat baik Katolik dan non-Katolik, di dalam dan di luar biara. Pada tahun 1874, ia kembali ke Dublin dan ia disana sampai dengan kematiannya. Carolus Houben, C.P., meninggal dunia pada 5 Januari 1893 di Mount Argus, Irlandia. Pada 16 Oktober 1988, ia dibeatifikasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II,dan pada 3 Juni 2007, ia dikanonisasi oleh Paus Benediktus XVI.


Kalender Orang Kudus