Pages

Bto. Redemptus

29 November

Thomas Rodriguez lahir pada tahun 1598 di Portugal. Ia adalah putera dari keluarga petani miskin yang saleh dan taat beragama. Ia masuk dinas ketentaraan Portugis dan ditugaskan ke India. Ia kemudian menarik diri dari dinas ketentaraan karena ingin menjadi biarawan untuk mengabdikan dirinya pada tugas-tugas keagamaan. Ia bergabung dengan Ordo Karmel sebagai seorang bruder pada tahun 1615 dan mengambil nama Redemptus dari Salib. Ia kemudian bertemu dengan Bto. Dionisius, dan bersama dengannya, mereka pergi menuju Aceh, Indonesia, pada 25 September 1638. Disana mereka ditangkap oleh penguasa setempat, setelah mendapat hasutan dari Belanda. Mereka disiksa agar mereka menyangkal iman mereka. Redemptus, O.Carm., meninggal dunia pada 29 November 1638 di Aceh, Indonesia. Dikisahkan, jasad mereka selama 7 bulan tidak hancur, tetap segar seperti sedang tidur. Pada 10 Juni 1900, ia dibeatifikasi oleh Paus Leo XIII.


dari sumber http://www.imankatolik.or.id/http://www.indocell.net/yesaya/, http://www.carmelnet.org/http://saints.sqpn.com/, dan http://www.catholic.org/

Bto. Dionisius

29 November

Pierre Berthelot lahir pada 13 Desember 1600 di Honfleur, Calvados, Perancis. Ia adalah putera seorang pelaut yang sejak kecil sudah mengikuti ayahnya menjadi seorang pelaut yang telah mengunjungi berbagai tempat, seperti Spanyol, Inggris, dan Amerika. Ia juga dikenal sebagai seorang katografer dan kosmografer. Pada tahun 1635, ketika berlayar ke India, Ia bergabung dengan Ordo Karmel tak Berkasut di Goa. Setelah mengikrarkan kaulnya pada 25 Desember 1636, ia mendapat nama baru, Dionisius dari Kelahiran. Dionisius kemudian ditahbiskan sebagai imam pada tahun 24 Agustus 1638. Kemudian ia bertemu dengan Bto. Redemptus, dan bersama dengannya, mereka pergi ke Aceh, Indonesia pada 25 September 1638. Disana mereka ditangkap oleh penguasa setempat, setelah mendapat hasutan dari Belanda. Mereka disiksa dan dimunta untuk meninggalkan iman mereka, tetapi mereka menolaknya. Dionisius, O.C.D., meninggal dunia pada 29 November 1638 di Aceh, Indonesia. Dikisahkan, jasad mereka selama 7 bulan tidak hancur, tetap segar seperti sedang tidur. Menurut saksi mata, jenazah Dionisius sangat merepotkan orang sekitarnya, karena setiap kali dibuang ke laut atau ke tengah hutan, jenazahnya kembali lagi ke tempat ia dibunuh. Akhirnya jenazahnya dengan hormat dimakamkan di Pulau Dien. Kemudian dipindahkan ke Goa, India. Pada 10 Juni 1900, ia dibeatifikasi oleh Paus Leo XIII.


dari sumber http://www.imankatolik.or.id/http://www.indocell.net/yesaya/, http://www.carmelnet.org/http://saints.sqpn.com/, dan http://www.catholic.org/

Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam

Tahun B

Ketika Yesus dihadapkan ke pengadilan, bertanyalah Pilatus kepada-Nya, “Engkaukah raja orang Yahudi? Jawab Yesus, “Dari hatimu sendirikah engkau katakan hal itu? Atau adakah orang lain yang mengatakan kepadamu tentang Aku?” Kata Pilatus, “Orang Yahudikah aku! Bangsamu sendiri dan imam-imam kepala telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?” Jawab Yesus, “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini! Jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku sudah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi. Akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini!” Maka kata Pilatus kepada-Nya, “Jadi Engkau adalah Raja?” Jawab Yesus, “Seperti yang kaukatakan, Aku adalah Raja. Untuk itulah Aku lahir, dan untuk itulah Aku datang ke dunia ini, yakni untuk memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.”


Martir dari Vietnam

24 November

Antara kedatangan misionaris Portugis yang pertama pada 1533, sampai dengan misionaris Dominikan dan kemudian Yesuit pada abad ke-17, secara politis telah memicu terjadinya penganiayaan pada abad ke-19, dan dilanjutkan pemerintahan Komunis pada abad ke-20. Terdapat ribuan umat Katolik dan umat Kristen non-Katolik yang dibunuh karena imannya di Vietnam. Beberapa adalah imam, lainnya adalah biarawan/biarawati, terdapat juga umat awam, misionaris asing, tetapi sebagian besar adalah warga asli Vietna yang dibunuh oleh pemerintah mereka sendiri. Pada tahun 1988, Paus Yohanes Paulus II mengkanonisasi ratusan dari mereka, dan kita mengenalnya sebagai Martir dari Vietnam (Tonkin atau Annam atau nama lain dari Vietnam)

Secara umum peringatan martir dari Vietnam dirayakan pada tanggal 24 November. Tetapi beberapa dari para santo dan santa ini memiliki tanggal-tanggal perigatan tersendiri. Mereka adalah:
  1. St. Andreas Dung Lac
  2. St. Hieronimus Hermosilla
  3. St. Valentinus Faustino Berrio-Ochoa
  4. St. Dominicus Henares
  5. St. Ignasius Delgado Cebrián
  6. St. Peter Rosa Ursula Borie
  7. St. Joseph Mary Díaz Sanjurjo
  8. St. Melchior García Sampedro Suárez
  9. St. Stephen Theodore Cuenot
  10. St. Théophane Vénard
  11. St. Fracnis Gil de Federich
  12. St. Matthew Alonso Leciniana
  13. St. Hyacinth Castañeda
  14. St. Vinsensius Lê Quang Liêm
  15. St. Emmanuel Nguyên Van Triê
  16. St. John Dat
  17. St. Peter Lê Tuy
  18. St. Francis Isidore Gagelin
  19. St. Joseph Marchang
  20. St. John Charles Cornay
  21. St. Vincent Dô Yên
  22. St. Pete Nguyên Bá Tuân
  23. St. Joseph Fernández
  24. St. Bernard Vu Van Duê
  25. St. Dominic Nguyên Van Hanh
  26. St. Jacob Dô Mai Nam
  27. St. Joseph Dang Dinh Viên
  28. St. Peter Nguyêm Van Tu
  29. St. Francis Jaccard
  30. St. Vincent Nguyên Thê Diêm
  31. St. Peter Vo Dang Khoa
  32. St. Dominic Tuóc
  33. St. Thomas Dinh Viêt Du
  34. St. Dominic Nguyên Van Xuyên
  35. St. Petrus Truong Van Thi
  36. St. Paul Pham Khac Khoan
  37. St. Joseph Dô Quang Hiên
  38. St. Luke Vu Bá Loan
  39. St. Dominic Trach
  40. St. Paul Nguyên Ngan
  41. St. Joseph Nguyên Din Nghi
  42. St. Martin Ta Dúc Thinh
  43. St. Peter Khanh
  44. St. Augustine Schoeffler
  45. St. Joan Ludovicus Bonnard
  46. St. Philip Phan Van Minh
  47. St. Lawrence Nguyên Van Huong
  48. St. Paul Lê Bao Tinh
  49. St. Dominic Mâu
  50. St. Paul Lê Van Lôc
  51. St. Dominikus Câm (An Kham)
  52. St. Peter Doan Công Quy
  53. St. Peter Francis Néron
  54. St. Thomas Khuông
  55. St. Peter Nguyên Van Luu
  56. St. Joseph Tuân
  57. St. John Doan Trinh Hoan
  58. St. Peter Almató Ribera
  59. St. Thomas Trân Van Thiên
  60. St. Emmanuel Lê Van Phung
  61. St. Paul Tông Viêt Buong
  62. St. Andrew Trân Van Trông
  63. St. Francis Xavier Câ
  64. St. Francis Dô Van
  65. St. Joseph Nguyên Dinh Uyên
  66. St. Peter Nguyên Dich
  67. St. Michael Nguyên Huy My
  68. St. Joseph Hoang Luong Canh
  69. St. Peter Truong Van Duong
  70. St. Paul Nguyên Van My
  71. St. Peter Vu Van Truât
  72. St. Augustine Phan Viêt Huy
  73. St. Nicolas Bui Duc Thê
  74. St. Dominic Dinh Dat
  75. St. Thomas Nguyên Van Dê
  76. St. Francis Xavier Ha Trong Mâu
  77. St. Augustine Nguyên Van Mêi
  78. St. Dominic Bui Van Úy
  79. St. Stephen Nguyên Van Vinh
  80. St. Peter Nguyên Van Hiêu
  81. St. John Baptist Dinh Van Thanh
  82. St. Anthony Nguyên Huu Quynh
  83. St. Peter Nguyên Khac Tu
  84. St. Thomas Toan
  85. St. John Baptist Con
  86. St. Martin Tho
  87. St. Simon Phan Dac Hoa
  88. St. Aes Le Thi Thanh
  89. St. Matthew Lê Van Gâm
  90. St. Joseph Nguyên Van Luu
  91. St. Andrew Nguyên Kim Thng
  92. St. Michael Hô Dinh Hy
  93. St. Peter Doan Van
  94. St. Francis Trân Van Trung
  95. St. Dominic Pham Trong Kham
  96. St. Luke Pham Trong Thin
  97. St. Joseph Pham Trong Ta
  98. St. Paul Hanh
  99. St. Joseph Lê Dang Thi
  100. St. Matthew Nguyên Van Phuong
  101. St. Joseph Nguyên Duy Khang
  102. St. Joseph Tuân
  103. St. Joseph Túc
  104. St. Dominic Nih
  105. St. Dominic Toai
  106. St. Lawrence Ngôn
  107. St. Paul Duong
  108. St. Dominic Huyên
  109. St. Peter Dung
  110. St. Vincent Duong
  111. St. Peter Thuân
  112. St. Dominic Mao
  113. St. Dominic Nguyên
  114. St. Dominic Nhi
  115. St. Andrew Tuong
  116. St. Vincent Thuong
  117. St. Peter Da 

dari sumber http://www.gcatholic.com/

    St. Gelasius I

    21 November

    Paus Gelasius I adalah Paus ke-49 Gereja Katolik yang menjadi Paus pada tahun 492-496. Gelasius lahir di Roma pada abad ke-5. Ia adalah putera dari seorang Afrika bernama Valerius. Ia ditahbiskan menjadi Imam, dan bekerja menuliskan dokumen Gereja untuk Paus St. Felix III. Ia terpilih sebagai Paus pada tanggal 1 Maret 492. Paus Gelasius harus mengahdapi konflik dengan Euphemius, Patriark Konstantinopel atas keutamaan Konstantinopel, Alexandria, dan Antiokia, setelah Roma. Selain itu juga skisma Acacian masih menjadi perhatian Paus. Ia juga menentang keras ajaran sesat Pelagianisme, Nestorianisme dan Manichaeanisme. Paus Gelasius memerintahkan untuk menerima Komuni dua-rupa untuk menghentikan argumentasi terhadap cara penerimaan komuni yang benar. Ia juga berhasil menekan upacara-upacara Paganisme. Ia juga menulis Sacramentarium Gelasianum atau buku misa, dan juga meniliskan madah, prefasi, dan kolekta. Paus Gelasius I wafat pada 21 November 496 di Roma.


    dari sumber http://saints.sqpn.com/ dan http://www.newadvent.org/

    Minggu Biasa XXXIII

    Tahun B

    Sekali peristiwa, dalam khotbah-Nya tentang akhir zaman, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Pada akhir zaman, sesudah siksaan-siksaan yang berat, matahari akan menjadi gelap, dan bulan tidak bercahaya; bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan pada waktu itu pula Ia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya keluar dan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit. Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas kamu tahu bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Tetapi tentang hari atau saat itu tidak ada seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, dan Anak pun tidak! Hanya Bapa yang tahu!”


    St Elisabet dari Hungaria

    17 November

    Elisabeth lahir pada tahun 1207 di Presburg, Hungaria. Ia adalah puteri dari Raja Andrew II dari Hungaria dan Gertrude. Ia adalah keponakan St. Hedwig, dan bibi dari St. Margaret dari Hungaria, St. Kunigunda, dan B. Yolanda dari Polandia. Ia juga masih memiliki hubungan kekerabatan dengan St. Agnes dari Praha dan St. Elisabet dari Portugal. Sejak berusia empat tahun, Elisabet sudah ditunangkan dengan Hermann dari Thuringia. Pada 31 Desember 1213, Hermann meninggal dunia dan Elisabet ditunangkan dengan Ludwig atau dikenal juga dengan nama Louis dari Thuringia, saudaranya. Setelah menggantikan ayahnya sebagai penguasa Meissen, pada tahun 1221, Ludwig menikahi Elisabet yang pada saat itu berusia empatbelas tahun. Dari pernikahannya mereka dikaruniai tiga anak, Hermann II, Sophia, dan Gertrude. Ada banyak kisah seputar rumah tangga mereka, seperti ibu mertua Elisabet, Sophia yang kasar terhadapnya, tetapi ada juga yang mengatakan ia sangat baik terhadap Elisabet. Ada kisah lain ketika Elisabet membawa roti dan dipergoki oleh suaminya, roti-roti itu berubah menjadi mawar. Lebih dari kisah-kisah ini, Ludwig sangat mendukung Elisabet dalam karya-karya amalnya dan kepeduliannya dalam membantu orang-orang miskin. Pada 11 September 1227, Ludwig meninggal dunia saat melakukan perang salib karena terkena wabah pes. Setelah memakamkan suaminya, Elisabet meninggalkan kehidupan duniawinya dan bergabung dengan Ordo Ketiga St. Fransiskus. di biara di Eisenach pada tahun 1228. Elisabet mendirikan rumah sakit Fransiskan di Marburg dan membaktikan hidupnya merawat orang sakit. Elisabet dari Hungaria meninggal dunia pada 17 November 1231 di Marburg, Jerman. Pada 27 Mei 1235, ia dikanonisasi oleh Paus Gregorius IX.


    St. Theodorus Studit


    11 November

    Theodorus lahir pada tahun 759 di Konstantinopel. Ia adalah putera dari Photeinos, seorang pegawai keuangan penting istana, dan St. Theoctista. Ia adalah keponakan dari St. Plato, abbas biara Saccudium di Bithynia. Theodorus kemudian menjadi biarawan di biara Saccadium yang dipimpin pamannya. Ia ditahbiskan menjadi imam oleh Patriark Tarasius pada usia duapuluh dua tahun. Theodorus menggantikan pamannya sebagai abbas biara Saccudium pada tahun 794. Theodorus menentang perceraian dan pernikahan kembali Kaisar Constantine VI, sehingga pada tahun 797, ia diasingkan ke Tesalonika. Theodorus kembali setelah Kaisar Constantine VI diturunkan dan digantikan oleh ibunya, Ratu Irene. Theodorus kemudian memindahkan biara Saccadium ke Studites untuk menghindari orang-orang Saracen. Theodorus kembali diasingkan ketika ia melawan pandangan sesat Kaisar Leo V mengenai Ikonoklasme. Theodorus tinggal di Metopa pada tahun 814, kemudian pindah ke Bonita pada tahun 819, dan ia menetap di Smyrna. Theodorus terus melakukan perlawanan, walaupun ia dalam pengasingan. Ketika Kaisar Michael II berkuasa, Theodorus diizinkan untuk kembali, dan ia kembali ke Konstantinopel, tetapi Theodorus tidak pernah kembali ke Studites. Theodorus dari Studit meninggal dunia pada 11 November 826 di Prinkipo. 


    dari sumber http://www.catholic.org/http://www.newadvent.org/http://en.wikipedia.org/, dan http://www.vatican.va/

    Minggu Biasa XXXII

    Tahun B

    Pada suatu hari, dalam pengajaran-Nya, Yesus berkata kepada orang banyak, “Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat! Mereka suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar. Mereka suka menduduki tempat-tempat terdepan dalam rumah ibadat dan tempat terhormat dalam perjamuan. Mereka mencaplok rumah janda-janda sambil mengelabui orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.” Pada suatu hari lain, sambil duduk berhadapan dengan peti persembahan, Yesus memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda miskin. Ia memasukkan “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin itu memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda itu memberi dari kekurangannya; semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”


    St. Deusdedit (Adeodatus I)

    8 November

    Paus Deusdedit adalah Paus ke-68 Gereja Katolik yang menjabat sebagai Paus pada tahun 615-618. Deusdedit lahir di Roma dan merupakan putera dari Stefanus, seorang subdiakon. Ia di tahbiskan sebagai Paus pada 19 Oktober 615, dan dikenal karena kepedulian dan dukungannya kepada para klerus yang miskin, karena konflik politik. Ketika gempa bumi menghantam Roma pada Agustus 618, ia bekerja tidak mengenal lelah selama bencana. Paus Deudedit juga dikenal sebagai Paus pertama yang menggunakan bullae dalam sebuah dokumen, yang saat ini dikenal dengan bulla kepausan. Beberapa sumber mengatakan bahwa ia adalah seorang Benediktin, meskipun tidak ada bukti pendukungnya. Paus Deusdedit meninggal di Roma pada tahun 618 dan dimakamkan di Basilika St. Petrus.


    dari sumber http://www.catholic.org/http://www.newadvent.org/, dan http://saints.sqpn.com/

    Martir Barcelona (Ordo Karmel)

    6 November

    Pada masa perang saudara di Spanyol tahun 1936-1939, banyak Uskup, Imam, Biarawan, Biarawati, dan umat awam dibunuh karena iman mereka. Diantara mereka ada tujuhbelas biarawan dan biarawati Ordo Karmel yang menjadi martir di Barcelona. Pada 28 Oktober 2007, mereka dibeatifikasi oleh Paus Benediktus XVI, yang diwakili oleh Kardinal Jose Saraiva Martins, bersama dengan 498 martir Spanyol lainnya. Mereka adalah:


    1. B. Ángel Maria Prat Hostench, O.Carm.
    2. B. Eliseo María Maneus Besalduch, O.Carm.
    3. B. Anastasio María Dorca Coromina, O.Carm.
    4. B. Eduardo María Serrano Buj, O.Carm.
    5. B. Pedro Ferrer Marín, O.Carm.
    6. B. Andrés Corsino M. Solé Rovira, O.Carm.
    7. B. Miguel María Solér Sala, O.Carm.
    8. B. Juan María Puigmitjá Rubió, O.Carm.
    9. B. Pedro Tomás María Prat Coldecarrera, O.Carm.
    10. B. Eliseo M. Fontdecava Quiroga, O.Carm.
    11. B. José María Escoto Ruiz, O.Carm.
    12. B. Elías María Garre Egea, O.Carm.
    13. B. Ludovico María Ayet Canós, O.Carm.
    14. B. Ángel María Presta Batlle, O.Carm.
    15. B. Fernando M. Llovera Puigsech, O.Carm.
    16. B. Eufrosino María Raga Nadal, O.Carm.
    17. B. María Patrocinio de San José, O.Carm.

    St. Zakharia

    5 November

    Zakharia adalah seorang imam dari kelompok Abia, keturunan Harun. Ia adalah suami dari St. Elisabeth, dan ayah dari St. Yohanes Pembaptis. Dikisahkan Zakharia hidup benar sesuai dengan perintah Allah, tetapi sampai dengan masa tuanya, ia dan St. Elisabeth tidak dikaruniai keturunan. Suatu ketika, St. Gabriel muncul dihadapan Zakharia ketika ia sedang melaksanakan tugas keimaman dan memberitahu kabar bahwa mereka akan memiliki anak. Zakharia yang tidak percaya menjadi bisu sampai dengan ketika akan menamai anaknya. Setelah dapat berbicara, sebuah Kidung Pujian Benedictus diucapkannya untuk memuji Allah. Sebuah tradisi yang kurang jelas mengatakan bahwa Zakharia dibunuh dalam Sinagoga ketika ia menolak memberitahu Herodes di mana Yohanes berada.


    dari sumber Alkitab Deuterokanonika, LAI-LBI, http://www.imankatolik.or.id/http://www.catholicculture.org/ dan http://www.catholic.org/

    St. Elisabeth

    5 November
    Elisabeth adalah seorang keturunan Harun. Menurut St. Hippolitus, ia adalah puteri dari Sobe, saudara St. Anna. Ia adalah isteri dari St. Zakharia dan ibu dari St. Yohanes Pembaptis. Dikisahkan Elisabeth hidup benar sesuai dengan perintah Allah, tetapi sampai dengan masa tuanya, Elisabeth dan St. Zakharia tidak memperoleh kerturunan dan dikatakan bahwa Elisabeth mandul. Suatu ketika, St. Gabriel muncul dihadapan St. Zakharia ketika ia sedang melaksanakan tugas keimaman dan memberitahu kabar bahwa mereka akan memiliki anak. Pada masa kehamilannya, Bunda Maria mengunjungi Elisabeth yang membuat bayi dalam kandungannya melompat kegirangan. Salamnya kepada Bunda Maria disambut Kidung Pujian Magnificat. Elisabeth melahirkan St. Yohanes Pembaptis, dan diyakini meninggal dunia secara alami.


    dari sumber Alkitab Deuterokanonika, LAI-LBI, http://www.imankatolik.or.id/http://www.catholicculture.org/http://www.newadvent.org/http://saints.sqpn.com/, dan http://www.catholic.org/

    Minggu Biasa XXXI

    Tahun B

    Pada suatu hari, datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus, dan bertanya, “Perintah manakah yang paling utama?” Yesus menjawab, “Perintah yang paling utama ialah: Dengarlah, hai orang Israel! Tuhan Allah kita itu Tuhan yang esa! Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budi dan dengan segenap kekuatanmu. Dan, perintah yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada perintah lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.” Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus, “Guru, tepat sekali apa yang Kaukatakan itu, bahwa Allah itu esa, dan tidak ada Allah lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri jauh lebih utama daripada semua kurban bakaran dan kurban sembelihan.” Yesus melihat, betapa bijaksananya jawab orang itu. Maka, Ia berkata kepadanya, “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!” Dan tak seorang pun masih berani menanyakan sesuatu kepada Yesus.