Pages

St. Sirakus (Quiriacus)

Sirakus lahir pada tahun 449. Pada umur 17 tahun ia memasuki kehidupan pertapaan di Betlehem. Namun kemudian ia tinggal di banyak biara di seputar Palestina dan di tepi Laut Mati: Rahib Yunani ini sangat lemah lembut, tak pernah marah, dan senang menyanyikan Mazmur. Ia biasanya tidak makan sebelum matahari terbenam. Sirakus meninggal dunia di pertapaannya pada tahun 557.


St. Theodota

29 September

Theodota berasal dari daerah Philippopolis, Thrace. Hari kelahirannya tidak diketahui dengan pasti. Ia dikenal sebagai orang Kristen di wilayah itu. Oleh karena itu ia ditangkap dan dihadapkan ke pengadilan kota Philippopolis. Di sana ia dipaksa oleh Prefek kota itu untuk bergabung dengan orang banyak membawakan kurban kepada dewa Apollo. Dengan tegas ia menolak hal itu karena imannya. Walaupun ia merasa diri sebagai orang yang penuh dosa, namun ia tidak sudi lebih jauh merusak dirinya dengan menyembah dewa-dewa kafir itu. Ia disiksa dengan berbagai cara agar bisa menyangkali imannya, namun ia benar-benar tabah dan sanggup menahan penderitaan itu. Ia memikul beban penderitaan 750 orang Kristen yang ada di daerah itu. Theodota akhirnya dirajam hingga menemui ajalnya. Ia dikenal sebagai martir Kristus abad keempat.

St. Eustakia

28 September

Eustakia adalah puteri bungsu St. Paula, janda seorang bangsawan Romawi. Ia dikenal sebagai gadis Romawi pertama yang mengikrarkan kaul kemurnian hidup bagi Kristus. Oleh St. Hieronymus, pembimbing rohaninya di Betlehem Eustakia diberi julukan "Bunga para Gadis."

Martir dari Jepang

28 September

Pada 18 Oktober 1987, Paus Yohanes Paulus II mengkanonisasi 15 martir Jepang. Mereka adalah  dua biarawati, tiga awam, dua bruder, dan sembilan imam. Mereka dibunuh antara tahun 1633-1637. Mereka adalah:
  1. Dominikus Ibanez de Erquicia
  2. Fransiskus Shoyemon - Ia adalah seorang Bruder Dominikan dari Jepang. Ia adalah pendamping Domingo Ibanez dalam karya kerasulannya. Ia ditangkap pada 1633, ia menerima habit Dominikan di penjara. Ia dibunuh bersama dengan bapa spiritualnya.
  3. Yakobus Kyushei Tomonaga
  4. Miguel Kurobioye
  5. Lukas Alonso - Ia adalah seorang imam Dominikan dari Spanyol, terlahir di Carrcendo, Spanyol. Ia adalah putra dari seorang Provinsional Dominikan Spanyol, ia bergabung dengan Provinsi Rosario Suci pada 1617, dan menjadi seorang misionaris. Setelah mengajar di St. Tomas dan berkotbah dii Cagayan, ia pergi ke Jepang pada 1623 dan berkarya disana dengan berhadapan dengan resiko besar dan keras selama sepuluh tahun. Ia ditangkap ketika berada di Osaka pada 1633 dan dibunuh di Nagasaki setelah disiksa.
  6. Matius Kohioye - Ia adalah seorang Bruder Dominikan dari Arima, Jepang. Ia adalah seorang katekis dan pembantu Pater Lukas Alonso. Iapun menjadi seorang novis Dominikan. Ia ditangkap di Osaka pada 1633, bertahan dari siksaan mengerikan tetapi tetap pada imannya kepada Kristus sampai kematiannya.
  7. Magdalena Nagasaki
  8. Marina Omura - Ia adalah biarawati Dominikan dari Jepang. Ia memasuku Ordo Ketiga pada 1626 dan sangat membantu misionaris. Ia ditangkap pada 1634 dan dipermalukan, dan setelah itu ia dibakar hidup-hidup.
  9. Yordan Ansalone - Ia adalah seorang imam Dominikan dari Italia. Ia lahir di S. Stefano Quizquina, Italia, putra dari seorang Provinsial Dominikan di Sisilia. Ia bergabung dengan Provinsi Rosario Suci. Di Filipina, ia bekarya atas orang miskin dan sakit. Ia pergi ke Jepang pada 1632 dan bekerja selama dua tahun. Ia ditangkap pada 1634 dan menjalani berbagai penyiksaan sebulum mati sebagai martir.
  10. Thomas Hioli Nism - Ia adalah seorang imam Dominikan dari Jepang. Ia adalah putra martir Kristen dari Hirado, murid pada Kolose Yesuit di Nagasaki. Ia beremigarsi ke Manila pada 1614 setelah diasingkan. Ia kemudian menjadi seorang misionaris Dominikan di Taiwan. Ia kemudian kembali ke Jepang, dimana ia berkotbah selama lima tahun. Ia ditangkap, disiksa, dan dihukum mati.
  11. Antonius Gonzales - Seorang imam Dominikan dari Spanyol. Ia lahir di Leon, Spanyol. Ia menjadi seorang Dominikan di negaranya, tetapi ia pindah ke Manila pada 1631, ia bergabung dengan Provinsi Rosario Suci. Ia mengajar pada St. Tomas dan kemudian menjadi rektor. Pada 1636 ia memimpin kelompok misionaris pergi ke Jepang, tetapi kemudan tertanggkap semuanya. Ia adalah orang dengan banyak doa dan matiraga. Setelah satu tahun ia meninggal di penjara setelah menahan segala siksaan yang diberikan.
  12. William Courtet - Lahir dari keluarga bangsawan di Serignan, Perancis. Ia menjadi anggota Reformasi Dominikan Kongregasi St. Louis tetapi kemudian bergabung dengan Provinsi Rosario Suci dan pergi ke Filipina dimana ia mengajar di St, Tomas dan kemudan pergi ke Jepang. Ia juga berakhir sebagai martir setelah dipenjara selama satu tahun, dan selama itu ia dapat menahan siksaan yang mengerikan.  
  13. Michael Aozaraza - Seorang imam Dominikan dari Spanyol. Ia lahir di Onate, Spanyol dan menjadi anggota Provinsi Spanyol, tetapi kemudian berkgabung dengan Provinsi Rosario Suci. Ia berkarya dalam di Luzon, Filipina. Ia menolak berpaling dari imannya dan menerima dengan gembira berbagai penderitaan.
  14. Vincensius Shiwozuka - Ia adalah imam Dominikan dari Jepang. Ia anak dari keluarga Kristen, ia belajar di Kolose Yesuit dan juga menjadi seorang katekis. Ia diasingkan dari Jepang pada 1614. Ia kemudian menjadi imam di Manila dan berkarya diantara orang-orang Jepang yang diasingkan. Sebelum kembali ke tanah kelahirannya (1636) ia menerima habit Dominikan. Setelah satu tahun dipenjara, siksaan membuatnya berapostasi, tetapi ia kemudian kembali kepada imannya dan mari sebagai martir.
  15. Lazarus Kyoto - Seorang awam dari Jepang. Ia menderita lepra dan diasingkan menuju Filipina bersama dengan penderita lepra lainnya. Pada 1636 ia bergabung dengan Antonius Gonzales sebagai pemandu dan penerjemah. Karena tidak tahan dengan siksaan, Lazarus sempat apostasi(menyangkal) selama beberapa jam, tetapi kemudian ia menyesal dan mati untu Kristus bersama dengan yang lainnya.
  16. Laurensius Ruiz

St. Yustina dari Antiokia


26 September


Di Antiokia, Syria, Siprianus dikenal sebagai seorang dukun. Banyak orang datang kepadanya untuk disembuhkan dari penyakitnya.  Ia juga berkelana ke Yunani, Mesir, Makedonia, dan India untuk memperdalam ilmu hitamnya. Sekali peristiwa ia menggoda Yustina, seorang gadis Kristen namun ia tidak berhasil karena iman Yustina dan pertolongan Bunda Maria. Oleh pengaruh Yustina, ia lalu sadar akan keberdosaannya, bertobat dan dibaptis oleh seorang imam bernama Eusebius.

Yustina membaktikan dirinya hanya kepada Tuhan. Sementara Siprianus ditahbiskan dan kemudian terpilih sebagai Uskup di Antiokia. Mereka ditangkap, didera dan dipenjarakan dengan tujuan agar keduanya murtad dari imannya pada masa kaisar Diokletianus. Tetapi karena mereka tetap pada pendiriannya, maka mereka dibunuh dengan dipenggal di Nikomedia. Jenazah mereka ditinggalkan saja di tempat pembantaian. Tetapi kemudian diangkut ke Roma oleh beberapa orang pelaut yang beragama Kristen.


St. Siprianus dari Antiokia

26 September

Di Antiokia, Syria, Siprianus dikenal sebagai seorang dukun. Banyak orang datang kepadanya untuk disembuhkan dari penyakitnya.  Ia juga berkelana ke Yunani, Mesir, Makedonia, dan India untuk memperdalam ilmu hitamnya. Sekali peristiwa ia menggoda Yustina, seorang gadis Kristen namun ia tidak berhasil karena iman Yustina dan pertolongan Bunda Maria. Oleh pengaruh Yustina, ia lalu sadar akan keberdosaannya, bertobat dan dibaptis oleh seorang imam bernama Eusebius.

Yustina membaktikan dirinya hanya kepada Tuhan. Sementara Siprianus ditahbiskan dan kemudian terpilih sebagai Uskup di Antiokia. Mereka ditangkap, didera dan dipenjarakan dengan tujuan agar keduanya murtad dari imannya pada masa kaisar Diokletianus. Tetapi karena mereka tetap pada pendiriannya, maka mereka dibunuh dengan dipenggal di Nikomedia. Jenazah mereka ditinggalkan saja di tempat pembantaian. Tetapi kemudian diangkut ke Roma oleh beberapa orang pelaut yang beragama Kristen.


St. Finbar

25 September

Anak seorang pengrajin bernama Amergin dengan seorang wanita dari keluarga kerajaan Irlandia. Ia lahir di Connaught, Irlandia. Ia belajar di biara Kilmacahil, Kikenny, dimana para biarawan memanggilnya Fionnbharr (kepala putih) karena warna rambutnya; ia juga dikenal dengan nama Bairre dan Barr. Ia pergi dalam sebuah peziarahan ke Roma bersama beberapa biarawan, mereka mengunjungi St. David di Wales pada perjalanan pulang. Ia juga berkotbah di selatan Irlandia, dan kemungkinan juga di Skotlandia. Kemudian ia hidup sebagai seorang pertapa di sebuah pulau kecil di Lough Eiroe, dan kemudian di sungi Lee, ia mendirikan sebuah biara yang berkembang menjadi sebuah kota bernama Cork, dimana ia menjadi Uskup pertamanya. Biaranya menjadi terkenal di selatan Irlandia dan menarik banyak orang ke sana. Banyak mukjizat terjadi dikaitkan dengannya, dan legenda mengatakan matahari tidak terbenam selama dua minggu setelah kematiannya di Cloyne pada sekitar tahun 633.


dari sumber http://www.catholic.org/ dan http://saints.sqpn.com/

St. Nikolas dari Flue

25 September

Nikolas berasal dari Swiss. Ia lahir di Kanton Obwalden pada tahun 1417 dari sebuah keluarga Katolik yang saleh. Masa kecilnya berlangsung dalam situasi perang berkepanjangan. Ketika berumur 15 tahun, ia sudah mampu memainkan pedangnya seperti seorang prajurit perang. Empat tahun kemudian ketika berusia 19 tahun, ia pun turut dalam pertempuran untuk membela Swiss, tanah airnya. Ibunya heran bahwa anaknya yang saleh itu memiliki jiwa patriotik yang besar. Ia mengharapkan agar Nikolas menjadi seorang imam, bukan seorang prajurit perang. Harapan ini pupus ketika Nikolas menikah dengan Doretea Weiss.

St. Sergius Radonezh

29 September

Sergius atau Sergij terlahir dengan nama Bartolomeus Kirillovich di Rostov, Rusia pada tahun 1314 dari sebuah keluarga petani sederhana. Di kalangan rakyat Rusia, Sergius dikenal luas karena kesucian hidupnya. Ia hidup bertapa di sebuah hutan rimba di luar kota Moskow. Banyak orang datang kepadanya untuk menjadi muridnya. Karena banyak muridnya, ia akhirnya memutuskan untuk mendirikan sebuah biara pertapaan dekat kota Zagorsk. Biara itu dinamakannya Biara Tritunggal Mahakudus; sampai kini biara itu tetap menarik perhatian banyak peziarah, walaupun mereka diolok-olok oleh kaum komunis Soviet.

Minggu Biasa XXVI

Tahun A

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi, "Bagaimana pendapatmu? Ada orang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada yang sulung dan berkata, 'Anakku, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini.' Jawab anak itu, 'Baik, Bapa'. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab, 'Tidak mau.' Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang anak itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka, "Yang terakhir!" Maka berkatalah Yesus kepada mereka, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan pelacur akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes datang menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Dan meskipun melihatnya, kamu tetap tidak menyesal, dan kamu tidak juga percaya kepadanya."


dari sumber http://renunganpagi.blogspot.com/

St. Pasifikus

24 September

Pasifikus lahir di San Severino pada tahun 1653. Orangtuanya meninggal dunia ketika ia masih kecil, dan karena itu ia dipelihara oleh pamannya. Ia bekerja pada pamannya sebagai pelayan. Ia sangat rajin namun pamannya memperlakukan dia sewenang-wenang, tetapi iapun menerima perlakuan keras ini dengan diam dan sabar.Ketika usianya tujuhbelas tahun, Charles masuk biara.Ia memilih nama Pasifikus.

St. Gerardus dari Hungaria (Gerardus Sagredo)

24 September

Gerardus dari Hungaria disebut juga dengan nama Gerardus Sagredo. Ayahnya, seorang bangsawan dari keluarga Sagredo yang meninggal dunia di Tanah Suci Yerusalem tatkala ia berziarah ke sana. Sepeninggal ayahnya, Gerardus masuk biara dan kemudian menjadi Abbas biara Santo Georgia di Venesia. Segera tampak bahwa Gerardus adalah seorang pemimpin yang saleh dan arif di tengah rekan-rekannya sebiara. Ia dengan tekun dan rendah hati menerapkan ajaran-ajaran Kitab Suci dalam hidupnya sehingga menampilkan suatu kedewasaan iman yang mengagumkan.

St. Tekla

23 September

Tekla adalah seorang gadis bangsawan kafir yang cantik yang hidup pada abad pertama. Ia berasal dari kota Ikonium di Turki. Tekla telah membaca banyak buku filsafat, namun tak ada satu pun yang dapat memuaskan keingintahuannya tentang Pencipta-nya. Doa Tekla untuk mengenal Allah yang satu dan benar terjawab ketika St. Paulus rasul datang untuk mewartakan Injil Yesus di Ikonium. Dari St. Paulus, Tekla juga mengetahui bahwa seorang perempuan dapat menjadi pengantin Kristus apabila ia memilih untuk tidak menikah. Saat itu, Tekla tidak menginginkan yang lain selain dari mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan.

St. Mauritius dan Martir Legiun Theban

22 September
Mauritius adalah perwira tinggi Romawi yang berasal dari Thebais, Mesir. Ia memimpin sejumlah pasukan dalam Legiun Theban, sekelompok pasukan Kaisar Maximian Herculius yang terkenal gesit dan berani. Bersama dengan beberapa kawannya, Mauritius dikenal sebagai orang Kristen. Mereka kemudian dibunuh atas perintah Kaisar Maksimianus karena tidak turut dalam upacara korban kepada dewa-dewi Romawi pada tahun-tahun terakhir abad ketiga. Mauritius dan dua perwira lainnya memimpin Legiun Theban untuk menolak memberikan kurban, dan legiun itu bergerak menuju Agaunum (sekarang St. Maurice, Swiss). Legiun Theban berjumlah 6.600 orang, tetapi jumlah yang terbunuh tidak diketahui. Mereka semua dimakamkan dibawah Basilika St. Mauritius dan Valais, Swiss.

St. Thomas Vilkanova

22 September

Thomas biasanya digambarkan lengkap dengan pakaian kebesarannya sebagai uskup didampingi para pengemis malang yang sedang meminta belas kasihan. Gambaran itu melukiskan keistimewaan yang ada pada Thomas sebagai seorang uskup yang menaruh keprihatinan besar kepada para miskin.

St. Theopistus


Eustakius berasal dari Madrid, Spanyol. Kisah hidupnya tidak cukup jelas diketahui. Namun dari cerita yang berkembang di kalangan umat beriman, diketahui bahwa ia adalah seorang panglima militer Romawi yang sangat masyhur. Sebelum menjadi anggota Gereja, nama asli Eustakius adalah Placidus, dan Theopista adalha Tatiana. Keanggotaannya di dalam Gereja Kristus terjadi secara ajaib. Konon sementara Eustakis berburu di Guadagnolo, Italia Tengah, tampaklah padanya seekor rusa jantan yang memiliki sebuah Salib di antara tanduk-tanduknya. Ia terpaku memandang rusa itu dan tidak berani membunuhnya. Semenjak itu ia mulai banyak merenung perihal arti penglihatan ajaib itu. Lalu ia memutuskan untuk menjadi Kristen bersama isterinya, Theopista dan anak-anaknya, Agapitus dan Theopistus. Keputusan ini mengakibatkan ia dipecat dari jajaran militer Romawi dan dari jabatannya sebagai panglima perang. Ia kemudian mengalami banyak kesulitan hidup, menjadi miskin dan melarat. Isteri dan anak-anaknya dipisahkan dari padanya.

St. Theopista


Eustakius berasal dari Madrid, Spanyol. Kisah hidupnya tidak cukup jelas diketahui. Namun dari cerita yang berkembang di kalangan umat beriman, diketahui bahwa ia adalah seorang panglima militer Romawi yang sangat masyhur. Sebelum menjadi anggota Gereja, nama asli Eustakius adalah Placidus, dan Theopista adalha Tatiana. Keanggotaannya di dalam Gereja Kristus terjadi secara ajaib. Konon sementara Eustakis berburu di Guadagnolo, Italia Tengah, tampaklah padanya seekor rusa jantan yang memiliki sebuah Salib di antara tanduk-tanduknya. Ia terpaku memandang rusa itu dan tidak berani membunuhnya. Semenjak itu ia mulai banyak merenung perihal arti penglihatan ajaib itu. Lalu ia memutuskan untuk menjadi Kristen bersama isterinya, Theopista dan anak-anaknya, Agapitus dan Theopistus. Keputusan ini mengakibatkan ia dipecat dari jajaran militer Romawi dan dari jabatannya sebagai panglima perang. Ia kemudian mengalami banyak kesulitan hidup, menjadi miskin dan melarat. Isteri dan anak-anaknya dipisahkan dari padanya.

St. Agapitus dari Roma


Eustakius berasal dari Madrid, Spanyol. Kisah hidupnya tidak cukup jelas diketahui. Namun dari cerita yang berkembang di kalangan umat beriman, diketahui bahwa ia adalah seorang panglima militer Romawi yang sangat masyhur. Sebelum menjadi anggota Gereja, nama asli Eustakius adalah Placidus, dan Theopista adalha Tatiana. Keanggotaannya di dalam Gereja Kristus terjadi secara ajaib. Konon sementara Eustakis berburu di Guadagnolo, Italia Tengah, tampaklah padanya seekor rusa jantan yang memiliki sebuah Salib di antara tanduk-tanduknya. Ia terpaku memandang rusa itu dan tidak berani membunuhnya. Semenjak itu ia mulai banyak merenung perihal arti penglihatan ajaib itu. Lalu ia memutuskan untuk menjadi Kristen bersama isterinya, Theopista dan anak-anaknya, Agapitus dan Theopistus. Keputusan ini mengakibatkan ia dipecat dari jajaran militer Romawi dan dari jabatannya sebagai panglima perang. Ia kemudian mengalami banyak kesulitan hidup, menjadi miskin dan melarat. Isteri dan anak-anaknya dipisahkan dari padanya.

St. Kolumba

Kolumba dan Pamposa adalah dua orang biarawati Benediktin. Ketika biara mereka diserang dan dihancurkan oleh Sultan Muhammed I dari Cordoba, Spanyol, semua suster lain melarikan diri, kecuali Suster Kolumba. Di hadapan para penangkapnya ia mengakui diri sebagai biarawati. Oleh karena itu dia dipenggal kepalanya. Menyaksikan peristiwa itu, Pamposa menghadap raja untuk mempertobatkannya, tetapi ia mengalami nasib yang sama seperti Suster Kolumba. Peristiwa berdarah itu terjadi atas diri kedua suster itu pada tahun 853.

St. Eustakius

20 September

Eustakius berasal dari Madrid, Spanyol. Kisah hidupnya tidak cukup jelas diketahui. Namun dari cerita yang berkembang di kalangan umat beriman, diketahui bahwa ia adalah seorang panglima militer Romawi yang sangat masyhur. Sebelum menjadi anggota Gereja, nama asli Eustakius adalah Placidus, dan Theopista adalah Tatiana. Keanggotaannya di dalam Gereja Kristus terjadi secara ajaib. Konon sementara Eustakis berburu di Guadagnolo, Italia Tengah, tampaklah padanya seekor rusa jantan yang memiliki sebuah Salib di antara tanduk-tanduknya. Ia terpaku memandang rusa itu dan tidak berani membunuhnya. Semenjak itu ia mulai banyak merenung perihal arti penglihatan ajaib itu. Lalu ia memutuskan untuk menjadi Kristen bersama isterinya, Theopista dan anak-anaknya, Agapitus dan Theopistus. Keputusan ini mengakibatkan ia dipecat dari jajaran militer Romawi dan dari jabatannya sebagai panglima perang. Ia kemudian mengalami banyak kesulitan hidup, menjadi miskin dan melarat. Isteri dan anak-anaknya dipisahkan dari padanya. Krisis di dalam kekaisaran Romawi menyebabkan ia dipanggil kembali oleh Kaisar Trajanus untuk memimpin pasukan ke Eropa Timur. Dalam ekspedisi itu secara tak terduga ia bertemu kembali dengan isteri dan anak-anaknya jauh dari Roma. Dalam peperangan itu, Eustakius memperoleh kemenangan yang gemilang atas pasukan musuh, dan disambut dengan meriah oleh rakyat Roma. Sebagai ucapan syukur Kaisar Hadian mengadakan upacara korban untuk menghormati dewa-dewi Romawi. Eustakius menolak mengikuti upacara Pagan itu justru karena imannya akan Kristus. Ia memang sadar sepenuhnya bahwa kekafiran merupakan lawan yang berat dan berbahaya, namun demi imannya ia dengan tegas menolak setiap bujukan kaisar untuk ikut serta di dalam upacara syukur kafir itu. Karena pendiriannya yang tegas itu, akhirnya ia bersama keluarganya dimasak hingga mati sebagai martir Kristus pada sekitar tahun 188 di Roma.

St. Pamposa

Kolumba dan Pamposa adalah dua orang biarawati Benediktin. Ketika biara mereka diserang dan dihancurkan oleh Sultan Muhammed I dari Cordoba, Spanyol, semua suster lain melarikan diri, kecuali Suster Kolumba. Di hadapan para penangkapnya ia mengakui diri sebagai biarawati. Oleh karena itu dia dipenggal kepalanya. Menyaksikan peristiwa itu, Pamposa menghadap raja untuk mempertobatkannya, tetapi ia mengalami nasib yang sama seperti Suster Kolumba. Peristiwa berdarah itu terjadi atas diri kedua suster itu pada tahun 853.

St. Emilia Rodat

19 September

Emilia lahir di Rodez, sebuah kota di Prancis Selatan pada tahun 1787. Semenjak kecil dia dididik dan dibesarkan oleh neneknya di Villefranche-de-Rouergue, tak jauh dari Rodez. Di sana pada usia mudanya ia dikenal sebagai seorang gadis periang, penuh optimisme. Tetapi pada usia 17 tahun ia mengalami suatu perubahan yang mendalam, lalu memutuskan untuk mengabdikan seluruh hidupnya kepada Tuhan.

St. Theodorus

19 September

Sepeninggal Uskup Canterbury, Inggris, Paus St. Vitalian memilih Theodorus sebagai penggantinya meskipun usianya sudah 66 tahun. Theodorus yang dikenal sebagai seorang biarawan awam ini lahir pada tahun 602 di Tarsus (Turki Timur), kota kelahiran Santo Paulus Rasul.

Minggu Biasa XXV

Tahun A

Sekali peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, "Hal Kerajaan Surga itu sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah sepakat dengan para pekerja mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula, dan dilihatnya ada orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka, 'Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan aku akan memberimu apa yang pantas.' Dan mereka pun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga sore ia ke luar pula, dan berbuat seperti tadi. Kira-kira pukul lima sore ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula; lalu katanya kepada mereka, 'Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?' Jawab mereka, 'Tidak ada orang yang mengupah kami.' Kata orang itu, 'Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.' Ketika hari sudah malam, berkatalah tuan itu kepada mandornya, 'Panggillah sekalian pekerja itu dan bayarlah upahnya, mulai dari yang masuk terakhir sampai kepada yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka, mulai yang bekerja kira-kira pukul lima sore, dan mereka masing-masing menerima satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu. Mereka mengira akan mendapat lebih besar. Tetapi, mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya, "Mereka yang masuk paling akhir ini hanya bekerja satu jam, dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.' Tetapi, tuan itu menjawab salah seorang dari mereka, 'Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadapmu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau karena aku murah hati?' Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu menjadi yang terakhir."


dari sumber http://renunganpagi.blogspot.com/

St. Abundius dan Abundantius

St. Abundius dan Abundantius adalah martir dan pekerja ajaib. St. Abundius adalah seorang Imam, dan St. Abundantius adalah diakonnya. Keduanya ditangkap dalam penganiayaan dibawah kaisar Diocletian. Mereka dipenggal bersama dengan St Yohanes dan Marcianus.

St. Ludmila

16 September

St. Ludmila dari Bohemia adalah putri dari seorang pangeran Slavia. Ia kemudian menikah dengan Duke Borivoy Bohemia. Mereka mendirikan sebuah gereja di dekat Praha. Dari pernikahan mereka, mereka memperoleh dua putra, Spytihinev dan Ratislav. Pada kematian Boriyov, Spytihinev pada awalnya menggantikan ayahnya, tetapi kematiannya membuat Ratislav menggantikannya. Ratislav sendiri memperistri Drahomira, dan memperoleh seorang putra bernama, St. Wenceslaus. St. Ludmila membesarkan St. Wenceslaus. Kematian Ratislav membuat Drahomira menjadi penguasa, dan ia sedikit cemburu melihat kedekatan St. Ludmila dengan anaknya. Drahomira kemudian memerintahkan untuk membunuh St. Ludmila. St. Ludmila meninggal karena dicekik di Tetin. Saat ini jasadnya berada di gereja St. George, Praha.


dari sumber http://www.catholic.org/

St. Edith Wilton

16 September

St. Edith Wilton adalah putri dari Raja Edgar Inggris dan Wulfrida. Ia dilahirkan di Kensing, Inggris, dan dibawa ketika masih muda ke Wilton Abbey oleh ibunya, dimana kemudian ia menjadi biarawati disana dan kemudian kepala biara (abbess).

St. Edith menjadi biarawati pada usia limabelas tahun. Ia menolak tiga tawaran ayahnya untuk menjadi kepala biara. Ia juga menolak permintaan banyak bangsawan untuk meninggalkan biara dan menjadi ratu, ketika saudaranya, St. Edward Martir dibunuh. Ia mendirikan gereja St. Denis di Wilton. St. Edith Wilton dijadikan pelindung bagi Wilton Abbey.

St. Ninian

16 September

St. Ninian adalah seorang Uskup dan pengaku, merupakan murid Kekristenan pertama di Scotlandia. Catatan awal mengenanya ada pada tulisan St. Bede. St. Bede menuliskan bahwa Uskup St. Ninias adalah orang suci dari Inggris. Ia sering mengajarkan iman dan misteri kebenaran di Roma. Tahta Keuskupannya dibernama setelah Uskup St. Martin, dan sebuah gereja megah diberikan kepadanya (dimana St. Ninias dan orang kudus lainnya dimakamkan), yang sekarang berada dalam kekuasaan bangsa Inggris. Tempat itu berada di provinsi Bernicians dan biasa disebut dengan nama "White House"(Candida Casa), karena ia disana mendirikan sebuah gereja dari batu, yang mana tidaklah biasa dikalangan orang Inggris.

Kisah mengenai kehidupannya selanjutnya dikisahkan pada abad ke-12 oleh St. Aeldred. St. Ninian dikenal karena mujizatnya, yang salah satunya menyembuhkan kebutaan seorang kepala suku dan kemudian menyebabkan banyak orang bertobat.

St. Eufemia

16 September


St. Eufemia adalah seorang martir perawan dari Kalsedon. Ia meninggal dunia karena imannya di Kalsedon setelah dimangsa oleh binatang-binatang buas dalam suatu pertunjukan, karena ia menolak untuk mengikuti ritual persembahan kaum Pagan. 

Sebuah gereja indah didirikan di Kalsedon untuk menghormati St. Eufemia. Nama St. Eufemia semakin harum di dalam Gereja, karena Konsili Kalsedon yang besar itu diselenggarakan di dalam gereja St. Eufemia itu.

St. Hernan

St. Hernan hidup di abad ke-6. Ia adalah seorang pertapa dan juga Santo pelindung di Loc Horn, Brittany, Perancis. St. Hernan adalah orang Inggris yang pergi dari kampung halamannya ketika kaum Anglo Saxon menguasai tempat itu.

St. Eutropia

St. Eutropia hidup pada abad ke-5. Ia adalah seorang janda dari Auvergne, Perancis. Ia dihormati karena kesuciannya, dan juga dipuji oleh St. Sidonius Apollinaris.

St. Emilas dan Jeremiah

St. Emilas dan Jeremiah adalah martir dari Spanyol pada masa Kekalifahan Kordoba yang dipimpin oleh Abdurrahman II. St. Emilas adalah seorang diakon. Kedua orang muda ini dipenggal.

St. Vitus

St. Vitus adalah seorang biarawan Benediktin pada komunitas dekat dengan Bergamo, Italia. Dia adalah murid dari St. Albert. St. Vitus meninggal pada tahun 1095.

St. Aprus

St. Aprus, biasa juga dikenal dengan nama Aper, Apre, Avre, Evre, dan Epvre, adalah saudara dari St. Apronia. St. Aprus lahir di Trier, Jerman, dan kemungkinan belajar sebagai pengacara. Setelah menjadi Imam, St Aprus ditunjuk sebagai Uskup Toul, Perancis.

St. Aichardus

15 September

St. Aichardus adalah seorang putera seorang perwira, dan dikirim ke Poitiers, Perancis, untuk belajar karir militer. Ibunya, dengan memperhatikan kesalehannya dan kecenderungan pendidikannya, turut campur tangan dan menyiapkan St. Aichardus untuk membuat keputusan atas karirnya sendiri. St. Aichardus memilih  kehidupan religius dan masuk ke ordo Benediktin di John's Abbey di Ansion, Poitou. Dia tetap menjadi biarawan untuk hapir empat puluh tahun lamanya. 

Ketika sebuah biara Benediktin baru didirikan oleh St. Philibert di Quincay, St. Aichardus ditunjuk menjadi kepala biara(prior) di tempat itu. Ketika St. Philibert meninggal, St. Aichardus menggantikannya sebagai abbot atas sembilan ratus anggota biara. St. Aichardus adalah contoh dari kesetiaan dan ketaatan terhadap aturan monastik ordonya.

St. Valerian

15 September

St. Valerian adalah seorang martir dan juga sahabat dari St. Pothinus dari Lyon. Ia ditangkap selama masa penganiayaan Gereja pada masa kaisar Commodus. Ia berhasil melarikan diri dari penjara, tetapi kemudian tertangkap dan dipenggal di Autun, Perancis.

St. Nikomedes

15 September


St. Nikomedes adalah seorang martir. Semasa hidupnya ia adalah seorang Imam. Konon beliau adalah seorang imam di Roma pada masa pemerintahan Kaisar Domisianus. Ia dipenggal kepalanya karena menguburkan jenazah St. Felicula. Cerita lain mengatakan bahwa ia dipukul samapai mati menggunakan cemeti karena menolak memepersembahkan kurban bagi dewa-dewi. Jenazahnya dikuburkan di katakombe Via Nomentana, dekat gerbang dari nama itu.

St. Katarina Genoa

15 September


St. Katarina Fieschi atau yang lebih dikenal dengan nama St. Katarina dari Genoa, adalah putri dari Jacopo Fieschi dan Francesca di Negro, lahir di Genoa pada tahun 1447. Jacopo Fieschi adalah wakil raja di Naples, sehingga kehidupannyapun sangat berlipahan harta. Keluarga Fieschi sendiri memiliki banyak anggotanya yang berkarya di Gereja, paling tidak 2 Paus (Paus Inosentius IV dan Paus Adrian V), 9 Kardinal, dan 2 Uskup Agung berasal dari keluarga Fieschi. 

St. Merinus

St. Merinus hidup pada abad ke 6-7. Ia adalah seorang Uskup yang dicintai, baik di Scotlandia, maupun di Irlandia. Terkadang ia dikenal dengan nama Meadhran atau Merryn. Ia juga seorang murid dari St. Comgall di Bangor.

St. Melitina

15 September

St. Melitina hidup pada abad ke-2. Ia adalah seorang martir perawan di Marcianopolis, di Thrace, Yunani. Ia menderita pada masa pemerintahan kaisar Antoninus Pius. Relikui St. Melitina ditempatkan di pulau Lemnos, di Aegean.

St. Maximus

St. Maximus hidup pada abad ke 3-4. Ia adalah seorang martir bersama dengan Asclepiodotus dan Theodorus. Mereka menjadi martir di Adrianopolis, sebuah tempat kuno di Bulgaria.

St. Ribert

St. Ribert hidup pada abad ke-7. Ia adalah abbot Benediktin dan kemungkinan juga seorang Uskup. Ia lebih dikenal dan dihormati di daerah Rouen, Perancis. Ia dulunya seorang biarawan dan kemudian menjadi abbot di biara Valery-sur-Some. Kemudian St. Ribert melayani sebagai Uskup setempat di Normandy dan Picardy.

St. Ritbert

St. Ritbert hidup pada abad ke-7. Ia adalah seorang abbot Benediktin dan murid dari St. Ouen. Ia adalah kepala biara di Varennes.

B. Roland de Medici

B. Roland de Medici adalah anggota keluarga Medici yang sangat terkenal. Ia memilih gaya hidup yang sangat berbeda dari saudara-saudaranya yang lain. Ia menghabiskan seperempat abad hidup sebaga pertapa di hutan Parma, Italia.

St. Mamilian

St. Mamilian adalah Uskup Palermo, Sicilia, Italia. St. Mamilian diasingkan oleh penguasa Arian, Geiseric. Relikuinya diabadikan di Palermo.

St. Leobinus

15 September

St. Leobinus hidup pada abad ke-6 dan terkadang ia dikenal dengan nama Lubin. Ia adalah seorang Uskup di Chartres, Perancis. Ia juga seorang Imam pertapa (di Micy) dan abbot (di Brou) sebelum ditahbiskan sebagai Uskup. Ketika perampok menyerang biaranya di dekat Lyons, St. Leobinus disiksa dan ditinggalkan mati.

St. Yoseph Abibos

St. Yoseph Abibos hidup dia abad ke-6. Ia adalah murid dari St. Yohanes Zedazneli, dan juga seorang abbot. St. Yoseph Abibos adalah orang Syria, dan melayani sebagai abbot di Alaverdi, Georgia.

St. Cormac

14 September


St. Cormac adalah seorang kepada biara Dormagensis di Irlandia dan sahabat dari St. Columba.

St. Gabriel Dufresse

St. Yohanes Gabriel Taurin Dufresse, P.M.E., adalah seorang Imam Sarekat Misi Asing di Paris. St. Dufresse menjadi Imam pada usia dua puluh empat tahun, dan pada tahun 1776, ia sampai di China untuk tugas Missionarisnya di provinsi Szechwan. 


Penyiksaan terhadap Umat Kristen China membuat St Dufresse ditahan. Ia kemudian melarikan diri dari penjara dan dibawa pada sebuah keluarga Katolik China. Ia kemudian menyerahkan diri kepada pihak berwenang atar instruksi dari Uskup Pembantu kepada semua Imam yang tinggal bersama keluarga Katolik untuk menyerahkan diri daripada membahayakan keselamatan keluarga yang menampung mereka. St. Dufresse ditahan dan kemudian diasingkan ke Macau. 


Pada tahun1789 ia berhasil kembali ke provinsi Szechwan. Pada tahun itu, karya Misionarisnya berjalan sukses. Pada tahun 1800 ia ditahbiskan menjadi Uskup Pembantu. Kelanjutan dari  penyiksaan anti-Kristen pada tahun 1805 membuat nyawa St. Dufresse dalam bahaya. Ia bahkan berpindah-pindah tempat tinggal setiap harinya. Pada bulan Mei 1815, Ia ditangkap kembali dan dipenggal kepalanya pada 14 September 1815.

St. Notburga

14 September

St. Notburga adalah pelindung pelayan dan petani. St. Notburga dilahirkan pada tahun 1265 di Rattenberg, Tyrol, Austria, pada sebuah penginapan dan meninggal pada16 September 1313. Semasa hidupnya dia adalah juru masak dalam keluarga Count Henry Rothenburg, dan terbiasa untuk memberikan makanan kepada orang miskin. Tapi Ottilia, istri Count Henry, memerintahkan dia untuk memberi makan babi dengan makanan apa pun yang tersisa. Oleh karena itu, ia menyimpan beberapa makanannya sendiri, terutama pada hari Jumat, dan membawanya kepada orang miskin. Suatu hari, menurut legenda, tuannya bertemu dengannya, dan memerintahkan dia untuk menunjukkan padanya apa yang sedang dibawanya. Dia menurut, tapi bukan makanan, ia melihat hanya serutan, dan sebotol anggur yang ternyata adalah cuka. Sesudah itu Ottilia memecatnya, tapi beberapa saat kemudian ia jatuh sakit serius, dan St. Notburga tetap merawatnya dan mempersiapkan dirinya untuk mati.

St. Maternus

14 September

St. Maternus dikenali sebagai Uskup pertama Cologne, Jerman. Ia terlibat dalam usaha melawan kesesatan Donatisme (pendosa berat (mortal sinner) tidak dapat diterima kembali ke dalam Gereja Katolik dan sakramen yang diberikan oleh kaum tertahbis yang berada dalam keadaan berdosa berat merupakan sakramen yang tidak sah.) dan diminta oleh Kaisar Konstantin untuk mendengar dakwaan terhadap kaud Donats pada tahun 313.

St. Crescentius

14 September


St. Crescentius adalah seorang martir dalam usianya yang masih sebelas tahun. Ia adalah anak laki-laki dari St. Euthymius. Ia dibawa dari Perugia, Italia, menuju Roma untuk menghadapi pengadilan. Karena menolak untuk menyangkal Kristus, St. Crescentius dipenggal setelah disiksa.

St. Crescentian

St. Crescentian adalah seorang martir dari Afrika bersama dengan Victor, Rosula, dan Generalis. Mereka dilaporkan menjadi martir pada saat yang bersamaan dan di tempat yang sama dengan St. Siprianus (Cyprian).

St. Columbinus

St. Columbinus adalah seorang kepala biara Benediktin, penerus St. Deicola, di Vorges, Perancis.

St. Venerius

St. Venerius adalah seorang pertapa dan abbot. Ia hidup sebagai seorang pertapa di pulau Tino, di Teluk Genoa, Italia, dan akhirnya menjadi kepala biara pada komunitas monastik di pulau itu.

Peringatan St. Venerius selalu dirayakan di pulau Tino setiap tanggal 13 September.
St. Venerius juga dikenal sebagai  pelindung penjaga mercusuar.

St. Amatus

St. Amatus yang juga dikenal dengan nama St. Aime adalah seorang Uskup Benediktin. St. Amatus adalah seorang abbot pada sebuah Biara Agaune di Swiss. Dia menjadi Uskup Keuskupan Sion di Swiss, tetapi kemudian difitnah oleh musuhnya dan diusir ke Perrone, kemudian ke Breuil, Perancis, dimana ia meniggal sebagai biarawan

St. Amatus

13 September



St. Amatus atau biasa juga dikenal dengan St. Ame adalah seorang pertapa, dan juga abbot(kepala sebuah biara) Benediktin. St. Amatus lahir dari keluarga bangsawan, Grenoble, Perancis, dan ditempakan pada St. Maurice Abbey saat masih kecil. Setelah menjadi biarawan Benediktin, St. Amatus pergi ke Biara Luxueil pada tahun 614, disana ia menjadi pertapa.

St. Phillip

St. Philip adalah seorang pengaku iman, dan juga ayah dari St. Eugenia. Tradisi melaporkan bahwa St. Protus dan St. Hyacinth dipekerjakan oleh St. Philip, tetapi karena tidak adanya dokumentasi yang tersedia, maka legenda ini diragukan.

St. Maurilius

13 September

St. Maurilius, terkait erat dengan sejarah awal Gereja Prancis, dilahirkan dekat Milan, dari sebuah keluarga Kristen yang terkenal, pada tahun 336. Ia kemudian ditarik ke Tours oleh kebajikan St. Martin, yang telah membangun sebuah biara di Milan, di mana ia dibentuk untuk menjadi laki-laki muda untuk kebajikan dan pelajaran suci. St. Maurilius berada di antara mereka, tetapi ketika Arian membawa Saint Martin, orang asing di Italia, dari kota, ia kehilangan gurunya tercinta. Dia tetap untuk sementara sebagai penyanyi untuk Saint Ambrose, Uskup Milan, tapi setelah kematian ayahnya, ia meninggalkan warisan ayahnya dan pergi ke Tours untuk bergabung kembali dengan St. Martin, ada Rasul Gaul dirinya ditahbiskan imam.

Ia mengabdikan dirinya untuk keselamatan jiwa; semangatnya membawanya ke sebuah tempat dekat Angers dimana, dengan doa, ia dibawa turun api dari langit di sebuah kuil Pagan, dan setelah itu dibangun sebuah gereja Yesus Kristus di tempat yang sama. Di samping itu ia memiliki sebuah biara dibangun, dan segera banyak jiwa datang untuk tinggal dalam bayangan salib, sehingga membentuk kota Chalonne. Ketika uskup Angers meninggal, Maurilius dipilih oleh St. Martin untuk menggantikannya. Pada hari konsekrasi nya, burung merpati masuk gereja dan datang untuk beristirahat di kepalanya. 

Beberapa tahun kemudian, kejadian yang aneh terjadi. Selama konsekrasi Misa dirayakan oleh uskup, seorang anak sekarat dibawa terburu-buru ke gereja, untuk konfirmasi. St. Maurilius menunggu untuk akhir Kurban Kudus, tetapi selama waktu ini anak meninggal. St. Maurilius begitu sedih atas kejadian ini, kemudian dia pergi tanpa memberitahu orang dan menuju ke Inggris, di mana dalam kerendahan hati ia mengambil pekerjaan sebagai tukang kebun dari seorang bangsawan. Keuskupannya di Angers sedih, dan mencari dia sampai dengan mereka menemukan tempat retretnya. Dia menolak untuk kembali sebagai uskup, dengan menyatakan bahwa ia tidak bisa melakukannya karena selama perjalanan, dia telah kehilangan kunci katedral di laut, dan bersumpah untuk tidak kembali sampai ia menemukannya. "Tapi lihat," kata para utusan, "apa yang kita miliki di sini;! Selama kami melintas seekor ikan dilemparkan oleh gelombang ke geladak kapal, dan dalam perutnya kami menemukan tombol-tombol" Maurilius mematuhi kehendak Surga. Ketika ia kembali ia meminta untuk dibawa ke makam anak, dan dengan air mata mengalir dari matanya meminta Tuhan untuk memulihkan dia untuk hidup. Anak dibangkitkan diberi nama René untuk alasan ini, yang dalam bahasa Prancis berarti dilahirkan kembali, dan ia menjadi pengganti Maurilius sebagai uskup Angers.

St. Nectarius

St. Nectarius adalah Uskup Autun, dan teman dari St. Germanus dari Paris

St. Macrobius dan Julian

St. Macrobius adalah seorang Cappadocian, yang meninggal di Tomis, pada Laut Hitam. St. Julian adalah seorang Imam yang meninggal di Galatia. Keduanya adalah martir yang menderita pada pemerintahan Kaisar Licinius.

St. Ligorius

St. Ligorius adalah martir Gereja Timur yang mana relikuinya dihormati di Venezia, Italia. Ia dihukum mati oleh gerombolan Pagan.

St. Eulogius Alexandria

13 September

St. Eulogius adalah Patriark Alexandria, Mesir, dan juga seorang sahabat dari Paus St. Gregorius I (Agung). St. Eulogius adalah seorang biarawan Syria, Antiokia. Beliau ditunjuk menjadi abbot (kepala biara) pada Biara Bunda Allah. Pada tahun 579, Ia menjadi Patriark Alexandria, dan bertemu dengan St. Gregorius Agung sebelum ia menjadi Paus. St. Eulogius menulis banyak risalah melawan ajaran-ajaran sesat di jamannya.


St. Sergius I

8 September

Paus Sergius I adalah Paus ke-84 Gereja Katolik yang menjadi Paus pada tahun 687-701. Sergius berasal dari sebuah keluarga Antiokia, Syria, yang lahir di Palermo, Sicilia. Sergius ditahbiskan di Roma, dan menjadi seorang Kanonis Basilika Lateran. Oleh Paus St. Leo II, ia dijadikan Kardinal-Imam pada 27 Juni 683. Setelah kematian Paus Conon, Imam Agung Theodorus, Diakon Agung Paskalis, dan Sergius terpilih sebagai Paus oleh pendukung mereka masing-masing, dimana pendukung Sergius yang terbesar. Theodorus kemudian mengakui pemilihan Paus Sergius, sementara itu Paskalis menolak dan meminta bantuan Ravenna untuk mempertahankan posisinya. Antipaus Paskalis kemudian ditahan dalam sebuah biara dengan tuduhan melakukan praktek sihir. Paus Sergius menerima Raja Caedwalla dari Saxony Barat dan membaptisnya di Roma. Paus Sergius juga membela St. Wilfridus dan mengembalikan takhta Keuskupannya kembali. Paus Sergius juga menahbiskan St. Willibrodus sebagai Uskup dan menugaskannya berkotbah di Frisians. Paus Sergius mengakhiri skisma di Aquileia terkait hasil Konsili Konstantinopel II. Paus Sergius mempebaiki banyak Basilika dan mengatur prosesi pada beberapa gereja. Paus Sergius dikenal sebagai Paus yang memasukan Anak Domba Allah dalam Misa. Pada tahun 692, Kaisar Yustinus II mengadakan sinode di Quinisext atau dikenal juga dengan Trullan. Paus Sergius mengirimkan utusannya, tetapi Paus Sergius menolak mengakui hasil sinode ini terkait beberapa poin, seperti hidup selibat para klerus. Kaisar Yustinus marah dan ingin memaksa Paus Sergius untuk mengakui hasil sinode. Paus Sergius diperintahkan untuk ditangkap, tetapi umat membelanya, bahkan pasukan yang hendak menangkap Paus tidak dapat berbuat apa-apa, dan bersembunyi dalam perlindungan Paus Sergius sampai pergi kembali ke Konstantinopel. Paus Sergius meninggal pada 8 September 701 dan dimakamkan di Vatikan.


MInggu Biasa XXIII

Tahun A

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan dikau, bawalah seorang atau dua orang lain, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku berkata kepadamu: Sungguh, apa yang kalian ikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa yang kalian lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga. Dan lagi Aku berkata kepadamu, jika dua orang di antaramu di dunia ini sepakat meminta apa pun, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di surga. Sebab di mana ada dua atau tiga orang berkumpul demi nama-Ku, Aku hadir di tengah-tengah mereka." 


dari sumber http://renunganpagi.blogspot.com/