Pages

St. Petrus dan St. Paulus

29 Juni

Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang mengatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.”


Sto. Petrus

29 Juni

Petrus adalah satu dari ke-12 rasul Kristus. Ia adalah Paus pertama Gereja Katolik yang dipilih langsung oleh Tuhan Yesus yang menjadi Paus pada tahun 33 sampai 64/67. Simon adalah putera Yunus atau Yohanes, dan saudara dari Sto. Andreas. lahir di Betsaida, Galilea. Seperti ayahnya, Simon adalah seorang nelayan. Pada mulanya, Simon bersama Sto. Andreas saudaranya, menjadi murid Sto. Yohanes Pembaptis. Oleh Sto. Andreas, Simon diperkenalkan kepada Yesus. Setelah bertemu dengan Simon, Yesus mengganti namanya menjadi Petrus atau Kefas yang artinya batu karang. Petrus menjadi saksi atas banyak mukjizat salah satunya adalah Yesus berjalan di atas air. Melihat Yesus berjalan di atas air, Petruspun mencobanya, tetapi karena imannya yang tidak kuat membuat ia jatuh. Iman Petrus sering kali lemah, tetapi Yesus tetap mempercayakan kepemimpinan bagi umat-Nya kepada Petrus. Dalam Injil, Yesus menunjuk Petrus untuk memimpin Gereja yang akan Ia dirikan, dan setelah kebangkitan-Nya, Yesus kembali mempercayakan umat-Nya kepada Petrus. Keutamaan Petrus terlihat dengan namanya yang selalu disebutkan paling awal diantara para rasul, selain itu nama Petrus paling banyak disebutkan dari gabungan ke-11 rasul lainnya dalam Kitab Suci. Sesudah kenaikan Yesus, Petrus menjadi pemimpin keduabelas rasul dan gembala kaum beriman di Yerusalem. Pada hari Pentakosta, Petrus yang berkhotbah di hadapan orang banyak dan memaklumkan misi Gereja. Dialah yang pertama kali mengadakan mukjizat penyembuhan. Petrus juga yang menerima wahyu bahwa kaum kafir harus dibaptis. Petrus pertama-tama mewartakan Injil di Yerusalem, dan merupakan pemimpin komunitas Kristen yang pertama. Ia mendirikan Gereja di Antiokia. Ia memimpin konsili Gereja Katolik yang pertama di Yerusalem di tahun 51, dimana ia berada dipihak Sto. Paulus menentang perlunya sunat. Ia menulis dua surat yang menjadi bagian dalam Kitab Suci, yaitu Surat Petrus 1 dan 2 kepada umat di Asia Kecil. Ia mendirikan pusat pengajarannya sebagai uskup di Roma dimana ia menghabiskan tahun-tahun terakhirnya dan menjadi martir dengan cara disalibkan pada tahun 64 atau 67 selama penganiayaan oleh Kaisar Nero. Dikisahkan Petrus berusaha melarikan diri dari penganiayaan umat Kristen. Ketika ia tiba di gerbang keluar kota Roma, ia bertemu dengan Yesus dan bertanya dalam bahasa Latin, Quo Vadis, Domine atau Kemana Engkau pergi, Tuhan? Yesus menjawab bahwa Ia akan pergi ke Roma untuk disalibkan kembali. Akhirnya, Petrus kembali ke Roma dan memberikan kesaksian tentang imannya akan Yesus. Petrus akirnya ditangkap dan ketika mengetahui bahwa dirinya akan disalibkan, Petrus meminta untuk disalibkan terbalik karena ia merasa tidak pantas untuk disalibkan sama seperti Tuhan Yesus. Petrus meninggal dunia pada tahun 64/67 di Roma. Makam Sto. Petrus sempat menghilang atau tidak diketahui keberadaannya. Pada tahun 1939, ketika dilakukan penggalian untuk membuat makam bagi para Paus, secara tidak sengaja, para pekerja menemukan celah dan setelah ditelusuri, celah itu menghubungkan dengan Necropolis, dimana makam Sto. Petrus berada disana. Makam Sto. Petrus berada tepat dibawah altar Basilika Sto. Petrus, yang dibuat oleh Kaisar Konstantin menurut kepercayaan umat yang beredar pada tahun 315.


Sto. Paulus

29 Juni

Paulus lahir di Tarsus, Cilicia, pada sekitar tahun 3, dengan nama Saulus. Ayahnya adalah seorang Romawi, dan Saulus dididik sebagai seorang Yahudi yang taat dan fanatik. Saulus dikirim ke Yerusalem untuk belajar dari Gamaliel. Saulus sendiri merupakan seorang tukang tenda. Saulus menghadiri pengadilan saat kemartiran Sto. Stefanus. Saulus kemudian menjadi mengejar umat Kristen untuk kemudian  menganiaya mereka sampai suatu ketika Tuhan sendiri yang memilihnya dan mempertobatkannya di Damakus. Saat di mengejar umat Kristen di Damaskus, Saulus terjatuh dari kudanya dan dibutakan matanya oleh Tuhan. Tuhan menuntunnya dan mempertobatkannya. Melalui Ananias yang juga telah diminta oleh Tuhan, Saulus dibaptis dan kemudian dikenal dengan nama Paulus. Dari Damaskus, karya kerasulan Paulus dimulai, pertama menuju Antiokia sampai tiba di Yerusalem. Oleh Sto. Barnabas, Paulus diperkenalkan kepada para rasul. Di Yerusalem, Paulus mengikuti Konsili Yerusalem yang dipimpin oleh Sto. Petrus. Setelah Konsili berakhir, bersama dengan Silas dan Silvanus, Paulus melakukan perjalanan keduanya menuju Antiokia dan kemudian ke Tarsus. Paulus menyampaikan hasil konsili terutama mengenai masalah kewajiban sunat. Perjalanannya yang ketiga berpusat di Efesus yang ia tinggali selama tiga tahun. Di Kaisarea, Paulus dipenjara selama dua tahun, sebelum akhirnya ia sampai di Roma dan ia kembali di penjara. Dalam perjalanannya dan juga selama di penjara, Paulus menulis beberapa surat, Surat kepada Gereja di Roma, dua Surat kepada Gereja di Korintus, Surat kepada Gereja di Galatia, Surat kepada Gereja di Efesus, Surat kepada Gereja di Filipi, Surat kepada Gereja di Kolose, dua Surat kepada Gereja di Tesalonika, dua Surat kepada Timotius, Surat kepada Titus, dan Surat kepada Filemon, yang masuk dalam Kanon Kitab Suci, dan juga masih banyak surat-surat lainnya. Melalui surat-suratnya juga kita mengetahui bahwa Paulus bersahabat dengan banyak orang. Setelah dibebaskan dari penjara, Paulus pergi ke Spanyol, kemudian kembali ke timur, dan kembali lagi ke Roma. Di Roma ia ditangkap dan kali ini ia difitnah oleh orang-orang Yahudi dan iapun menjadi martir pada sekitar tahun 65 setelah dipenggal.