Pages

St. Petrus Balsamus

Petrus Balsamus adalah seorang pemuda di Yudea yang ditangkap dan menjadi marti karena imannya. Ia dibaptis dengan nama Petrus dan karena tidak mau memberikan persembahan, ia ditangkap pada masa penganiayaan umat Kristen oleh Kaisar Maximinus. Ia diadili oleh Severus, yang kemudian percakapan keduanya menjadi literatur Kristen yang terkenal pada saat itu. Ia menjadi martir dengan cara disalibkan pada tahun 311. 


dari sumber http://www.imankatolik.or.id/ dan http://saints.sqpn.com/

St. Alexander I

11 Januari

Paus Alexander I adalah Paus ke-6 Gereja Katolik yang menjadi Paus pada tahun 105-115. Ia menjadi Paus menggantikan Paus St. Evaristus. Ia diyakini lahir di Roma. Sedikit yang diketahui mengenai kisah hidupnya. Ia dipercaya berhasil mempertobatkan petugas penjaranya, St. Quirinus dan puterinya, St. Balbina. Ia dipilih sebagai Paus pada sekitar tahun 105, dan ia dikenal sebagai orang yang mengajarkan agar setiap rumah diberkati dengan air dan garam. Paus Alexander juga yang mencetuskan rumusan kata-kata Liturgi Ekaristi, “Qui pridie quam pateritur” yang artinya, “Yang sehari sebelum Ia menderita.” Guna menyelaraskan liturgi dengan pesan terakhir Yesus, ia menginstruksikan agar anggur yang dipakai dalam Perayaan Ekaristi dicampur dengan sedikit air, sebagai lambang darah dan air dari lambung Yesus di kayu salib. Ia kemudian ditangkap pada masa penganiayaan Kristen oleh Kaisar Trajan. Ia dikisahkan berhasil mempertobatkan banyak orang dipenjara, yang kemudian dikenal sebagai para martir dari Ostia. Ia kemudian menjadi martir bersama dengan St. Eventius, dan St. Theodulus dengan cara dipenggal dan dibakar. Secara umum, Paus Alexander diperingati pada tanggal 3 Mei.


St. Teodosius Cenobiarch

11 Januari

Teodosius lahir di Kapadokia pada tahun 423. Ia berasal dari keluarga yang saleh dan ia sendiri mulai belajar sejak kecil. Ia juga sempat menjadi lektor dimasa mudanya. Ia kemudian mengikuti teladan Nabi Abraham dengan meninggalkan rumahnya untuk selalu mengikuti Tuhan. Ia melakukan perjalanan menuju Yerusalem dan ditengah perjalanan ia bertemu dengan St. Simeon Stylites yang sedang bertapa diatas tiangnya. St. SImeon mengenalinya karena kesuciannya dan mengundanya ke pilarnya untuk berdoa, memberikan berkat dan nasehat. Teodosius kemudian melanjutkan perjalanannya ke Yerusalem. Di Yerusalem, ia memohon bimbingan dari St. Longinus. Teodosius kemudian pergi bertapa di Yudea, dimana ia tinggal pada sebuah gua. Banyak orang yang mengikutinya, sehingga Teodosius membangun sebuah biara di Cathimus, untuk menampung mereka. Karena banyaknya pengikutnya, ia pun harus membagi mereka berdasarkan suku bangsanya, tetapi mereka semua tetap senang. Ia juga mendirikan rumah sakit disamping biaranya. Patriark Yerusalem kemudian menunjuknya sebagai pemimpin dari perkumpulan Cenobit. Ia juga penentang ajaran sesat Eutysianisme dan Monofisitisme. Kaisar Anastasius yang mendukung ajaran sesat Eutysianisme tidak senang dengan sikap Teodosius dan berusaha menyogoknya dengan uang agar Teodosius mau mengubah pikirannya. Teodosius membagikan uang yang diberikan Kaisar kepada orang-orang miskin dan ia berkotbah melawan ajaran sesat ini semakin keras. Anastasius kemudian menyingkirkan Teodosius dari jabatannya pada tahun 513, tetapi ketika Kaisar Yustinus berkuasa, Teodosius kembali menjabat sebagai pemimpin Cenobit. Pada tahun 529 Teodosius wafat setelah sebelumnya kesehatannya terus menurun. Teodosius wafat dalam usia 105 tahun.


Sto. Hyginus

11 Januari

Paus Hyginus adalah Paus ke-9 Gereja Katolik yang menjadi Paus pada tahun 136-140. Hyginus diyakini lahir di Yunani. Dikisahkan, ia adalah seorang ahli filsafat, jauh sebelum ia menjadi Paus. Pada tahun 1936, Hyginus terpilih menjadi Paus menggantikan Paus Sto. Telesphorus. Pada saat ia menjabat, ajaran sesat Gnostik mulai muncul, dan pemimpin mereka, Valentinus dan Cerdo mengunjungi Roma. Paus Hyginus selama menjabat juga menentukan hak prerogatif yang berbeda bagi para klerus, dan juga mendefinisikan tingkatan hirarki gereja. Paus Hyginus juga mengajarkan bahwa orangtua/wali baptis harus membimbing anak-baptisnya dalam kehidupan rohani mereka. Ia juga menetapkan bahwa setiap gereja harus dikuduskan/diberkati. Paus Hyginus meninggal dunia pada tahun 140.


dari sumber
http://www.catholic.org/
http://saints.sqpn.com/
http://www.newadvent.org/