Pages

St. Wolfgang

31 Oktober

Wolfgang adalah seorang Uskup dan reformis. Ia lahir di Swabia, Jerman. Ia belajar di Reichenau, Swiss dibawah biarawan Benediktin, dan di Wurzburg sebelum menjadi seorang guru di sekolah katedral  di Trier. Ia kemudian memasuki Benediktin di Einsiedeln pada tahun 964 dan ditunjuk sebagai kepala sekolah biara. Ia menperoleh tahbisan pada tahun 971. Ia kemudian berangkat dengan sekelompok biarawan untuk berkotbah di Magyars, Hungaria, tetapi pada tahun yang sama (972) ia diangkat sebagai Uskup Regensburg oleh Kaisar Otto II. Sebagai uskup, ia membedakan dirinya dengan sangat cemerlang terhadap semangat reformasinya dan kemampuannya sebagai negarawan. Ia membawa klerus dalam keuskupannya ke dalam reformasi, memulihkan biara, mempromosikan pendidikan, berkotbah dengan antusias, dan terkenal untuk amal dan bantuan kepada orang miskin. Ia juga bertuga sebagai mengajar Kaisar Henry II ketika ia masih sebagai raja. Wolfgang meninggal di Puppingen dekat Linz, Austria. Ia dikanonisasi pada 1052 oleh Paus St. Leo IX. Perayaannya di peringati setiap tanggal 31 Oktober.


dari sumber http://www.catholic.org/

St. Kuentin

31 Oktober

Kuentin juga dikenal dengan nama Kuintinus. Menurut legenda, ia adalah orang Romawi yang pergi ke Galia sebagai misionaris bersama St. Lucian Beauvais, dan menetap di Amiens, Picardy. Ia sangat berhasil dalam berkotbah sehingga ia ditahan oleh prefek Rictiovarus. Ia disiksa dan dibawa ke Augusta Veromanduorum (sekarang Saint-Quentin, Perancis), dimana ia kembali disiksan dan dipenggal


dari sumber http://www.catholic.org/

St. Foillan

31 Oktober

Foillan adalah seorang biarawan Irlandia yang hidup pada abad ketujuh. Kedua saudaranya juga telah dimaklumkan sebagai santo. Mereka adalah sebagian dari banyak rasul Irlandia yang berkobar-kobar dalam semangat. Mereka meninggalkan tanah air guna membantu negeri-negeri lain yang memiliki lebih sedikit imam dibandingkan Irlandia. St Foillan, St Fursey dan St Ultan terlebih dahulu pergi ke Inggris. Mereka mendirikan sebuah biara di Benteng Burgh. Dari tempat ini, mereka melakukan karya-karya misionaris di kalangan penduduk East Angles. Ketika para penyerang wilayah itu merampok segala yang dimiliki biara, St Foillan dan St Ultan memutuskan untuk mewartakan Injil di Perancis. Saudara mereka yang lain, St Fursey, telah bekerja sebagai seorang misionaris dan wafat di sana.

Minggu Biasa XXXI

Tahun A

Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu. Tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang. Mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang. Mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah kamu suka disebut Rabi, karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di surga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Kristus. Siapa pun yang terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.


St. Marcellus

30 Oktober

Perwira Romawi yang bertugas di Tanger, Maroko ini konon menjadi Kristen dan dipermandikan langsung oleh Santo Petrus Rasul. Pada ulang tahun kaisar, Ia menolak mengikuti upacara untuk memuja  dewa-dewa Romawi. Ia melepaskan pakaian perangnya dan dengan tegas ia mengakui diri sebagai seorang Kristen dengan berkata: "Aku hanya mengabdi kepada Raja Abadi, Tuhanku Yesus Kristus". Akibatnya ia langsung ditangkap dan dihukum mati pada tahun 298. Kematiannya memicu keberanian St. Cassian untuk menyatakan dirinya seorang Kristen, yang akhirnya menjadikannya seorang martir juga.


St. Narcissus

29 Oktober

Narcissus hidup pada abad kedua dan awal abad ketiga. Ia adalah seorang lanjut usia ketika ditahbiskan menjadi Uskup Yerusalem. Narcissus adalah seorang uskup yang sungguh luar biasa. Semua orang mengagumi kebajikan-kebajikannya, terkecuali mereka yang memilih untuk hidup jahat. Tiga musuh Narcissus mendakwanya melakukan suatu kejahatan yang mengerikan. Seorang dari mereka mengatakan, “Biar aku mati terbakar jika apa yang kukatakan tidak benar!” Yang kedua mengatakan, “Biar aku terjangkit kusta jika apa yang kukatakan tidak benar!” Dan yang ketiga mengatakan, “Biar aku menjadi buta jika apa yang kukatakan tidak benar!” Namun demikian, tiada seorang pun yang mempercayai dusta mereka. Orang banyak telah melihat sendiri kebajikan hidup Narcissus. Mereka tahu orang macam apa Narcissus itu.

St. Frumentius

27 Oktober

Orang-tuanya berdiam di kota Tyrus, Asia Kecil. Dari orangtuanya Frumensius bersama adiknya Edesius mendapat pendidikan yang baik. Keluarga Kristen ini tergolong keluarga kaya di kota itu. Frumensius bersama Edesius mempunyai seorang guru pribadi bernama Meropius. Di bawah bimbingan Meropius, kedua bersaudara ini berkembang dewasa menjadi pemuda-pemuda yang berhati mulia dan saleh. Ketika Meropius berlayar ke India, kedua bersaudara ini diizinkan turut serta ke sana, guna menambah dan memperdalam ilmunya di negeri itu.

St. Alfred Agung

26 September

Alfred lahir pada tahun 849, putra kelima dari Raja Wessex. Selama perjalanan ke Roma pada 853, ia diterima sebagai anak baptis oleh Paus Leo IV. Dia adalah seorang sarjana besar, ia menerjemahkan karya klasik bagi umat-Nya, dan sejak awal sepertinya ditakdirkan untuk berkarya di Gereja. Sebaliknya, ia menjadi raja dan dipaksa untuk menghabiskan sebagian besar pemerintahannya dalam konflik dengan Denmark yang kemudian mengancam Inggris.


dari sumber http://www.catholic.org

St. Bean

26 September

Tidak ada yang diketahui mengeni St. Bean. Menurut beberapa sumber, ia diangkat sebagai Uskup oleh Paus Benediktus VIII, atas permintaan Malcolm Canmore, yang ingin mendirikan biara keuskupan di Mortlach. Jika benar, ini seharusnya terjadi antara tahun 1012 dan 1024, tetapi Tahta Keuskupan Mortlach secara umum terbentuk dimulai tahun 1063.


dari sumber http://www.catholic.org/

St. Lucianus dan Marcianus

Lucianus dan Marcianus dikenal sebagai tukang sihir yang bertobat menjadi Kristen. Di kemudian hari pada tahun 250 mereka dengan berani mengorbankan nyawanya di Nikomedia demi tegaknya iman Kristen yang telah mereka terima. Di dalam sebuah buku yang mengisahkan tentang kesengsaraan mereka diceritakan bahwa sebelum bertobat mereka mempelajari ilmu sihir hitam (black magic). Tetapi kemudian ternyatalah bahwa kekuatan sihir mereka tidak bisa menandingi kekuatan iman seorang gadis yang beragama Kristen. Mereka tak berdaya di hadapan gadis cilik itu.

Sejak saat itu mereka bertobat dan mulai mempelajari ajaran iman Kristen. Mereka membakar buku-buku sihirnya di kota Nikomedia dan kemudian dipermandikan. Harta milik mereka dibagikan kepada para fakir miskin, lalu keduanya mengasingkan diri ke tempat sunyi untuk berdoa dan bertapa agar semakin kuat dalam imannya. Dari tempat pertapaan itu mereka pergi ke Bithinia dan daerah-daerah sekitar untuk mewartakan Injil.

Sementara itu Raja Decius mengeluarkan keputusan untuk menangkap umat Kristen di daerah Bithinia. Lucianus dan Marcianus serta umatnya ditangkap dan dibawa ke hadapan Prokonsul Sabinus. Kepada Lucianus, Sabinus bertanya: "Dengan kekuasaan siapa kamu berani mengajarkan Kristus?" Dengan tenang Lucianus menjawab: "Setiap orang harus berusaha sungguh-sungguh untuk membebaskan saudara-saudaranya dari penyakit yang berbahaya." Atas jawaban yang berani itu prokonsul Sabinus memerintahkan penganiayaan atas Lucianus dan Marcianus bersama umatnya. Walaupun mereka disiksa secara ngeri namun mereka tetap tidak goyah pendiriannya. Marcianus dalam kesengsaraannya masih dengan lantang berkata: "Kami siap menderita demi Tuhan dan iman kami. Kami tidak akan mengkhianati Tuhan kami, supaya kami tidak disiksa olehNya di kemudian hari di dalam neraka." Mereka dengan gembira menanggung hukuman bakar hidup-hidup.


St. Gaudensius

25 Oktober

Gaudensius lahir pada pertengahan abad ke-4 di kota Brescia, Italia dari sebuah keluarga Kristen saleh. Semenjak masa mudanya ia mendapat pendidikan dan pelajaran agama langsung dari uskupnya, Santo Philaster. Ternyata oleh pendidikan itu, ia berkembang dewasa menjadi seorang pemuda yang saleh, bijaksana dan cakap. Karena itu ia dikagumi oleh orang-orang sekotanya.

St. Krisantus dan Daria

25 Oktober

Kedua orang kudus ini dihormati sebagai martir-martir Roma yang dibunuh pada masa pemerintahan bersama dua orang kaisar Roma, Karinus dan Numerianus (283-285). Hari kelahiran dan kematian mereka tidak diketahui dengan pasti. Cerita tentang kemartiran mereka diketahui dari sebuah cerita kuno abad kelima. Menurut cerita itu Krisantus adalah putera Polemius, seorang bangsawan kafir. Ia menjadi Kristen dan giat dalam usaha penyebaran iman Kristen kepada orang-orang Roma. Ayahnya yang masih kafir itu tidak merestui dan berusaha keras dengan berbagai cara untuk memurtadkan kembali dia. Tetapi Krisantus tetap tidak mau mengingkari imannya. Cara terakhir yang dipakai ialah memaksa Krisantus menikah dengan Daria, seorang iman kafir.

St. Margaretha Olsemagle

Margaretha dibunuh oleh suaminya pada tahun 1176 dan dimakamkan di luar tempat pemakaman orang-orang beriman. Mulanya suaminya menyangkal tuduhan itu, dengan mengatakan bahwa Margaretha gantung diri. Tetapi karena pada kubur Margaretha terjadi begitu banyak mujizat, penipuan suaminya itu terbongkar. Lalu jenazah Margaretha digali kembali dan dimakamkan di dalam gereja Roskilde, Denmark.


dari sumber http://www.imankatolik.or.id

Minggu Biasa XXX

Tahun A

Ketika orang-orang Farisi mendengar bahwa Yesus telah membungkam orang-orang Saduki, berkumpullah mereka. Seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia, "Guru, hukum manakah yang terbesar dalam hukum Taurat?" jawab Yesus kepadanya, "Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.


B. Timotius Giaccardo

22 Oktober

Yosef Giaccardo dilahirkan pada tanggal 13 Juni 1896 di Narzole, Italia. Kedua orangtuanya adalah petani yang giat bekerja. Yosef mewarisi kebiasaan-kebiasaan baik mereka, termasuk mencintai iman Katolik mereka. Yosef berdoa kepada Yesus dalam Sakramen Ekaristi dan kepada Bunda Maria. Ada padanya sebuah patung kecil Bunda Maria di atas sebuah rak di kamarnya. Yosef menjadi putera altar yang setia melayani dalam Misa Kudus. Demikianlah ia bertemu dengan seorang imam muda yang datang membantu di Gereja St Bernardus. Imam muda ini hendak mendirikan suatu ordo religius baru yang mengagumkan, yakni Serikat St Paulus. Nama imam muda ini ialah Yakobus Alberione. Yosef amat mengasihinya, sebaliknya sang imam juga amat terkesan pada Yosef. Ia membimbing Yosef dalam kehidupan rohani. Di kemudian hari, Yosef masuk seminari di Alba. Pada tahun 1917, ketika masih seorang seminaris, Yosef memohon ijin pada bapa uskup untuk meninggalkan seminari. Ia ingin menggabungkan diri pada ordo baru yang dibentuk P Alberione. Dengan berat hati bapa uskup mengijinkan Yosef meninggalkan seminari dan menggabungkan diri dalam Serikat St Paulus.

B. Contardo Ferrini

22 Oktober

Contardo Ferrini lahir pada 5 April 1859 dari pasangan Rinaldo Ferrini dan Luigia Buccallati. Ia dibaptis dalam bak dimana B. Frederic Ozaman, yang juga seorang penduduk asli Milan dibaptis 46 tahun sebelumnya. Setelah menerima Komuni Pertama pada usia 12, ia bergabung dengan Persaudaraan Sakramen Mahakudus.

St. Filipos, Hermes, dan Severus

Uskup tua ini teguh imannya meskipun terus-menerus menghadapi kebengisan para penguasa kafir. Tatkala prajurit-prajurit kafir mengunci gerejanya, ia dengan tenang berkata: "Tuhan bersemayam di dalam hati setiap manusia, bukan di dalam gedung gereja itu." Meskipun situasi gawat meliputinya setiap saat, ia tetap bersemangat mengumpulkan umatnya untuk beribadat meskipun di luar gereja. Melihat itu gubernur menuntut agar piala-piala dan Kitab-kitab Suci untuk ibadat diserahkan untuk dimusnahkan. Filipos dengan tegas menolak tuntutan gubernur kafir itu. Akibatnya, ia bersama diakon Hermes ditangkap dan didera dan selama tujuh bulan dikurung di dalam penjara untuk disiksa. Ketika tiba saatnya mereka menjalani hukuman mati, mereka begitu lemah sehingga terpaksa diusung ke tempat pembakaran. Hari berikutnya seorang Kristen lain, Severus namanya, menjalani nasib yang sama. Ketiga martir ini dihukum mati pada tahun 304.


St. Nunila dan Alodia

22 Oktober

Kedua gadis cilik ini menjadi korban suatu perkawinan campur agama, Islam dan Katolik. Mereka dibesarkan secara Katolik setelah ayah mereka meninggal. Ibu mereka kemudian menikah lagi dengan seorang Muslim. Oleh ayah tirinya mereka dipaksa mengingkari imannya dan memeluk agama Islam pada waktu tentara-tentara Islam menguasai negeri Spanyol dalam masa pemerintahan Abdur Rahman II. Karena mereka menolak desakan ayahnya, mereka dipenggal kepalanya di Huesca, Spanyol pada tahun 851.

St. Maria Salome

22 Oktober

Maria Salome adalah istri dari Zebedeus dan ibu dari rasul Yohanes dan Yakobus tua. Dikenal sebagai "Putra Petir", kedua putranya adalah yang pertama dipilih oelh Yesus untuk mengikutinya. Maria Salome adalah salah satu dari "tiga Maria" yang mengikuti Yesus dan melayani-Nya dan murid-murid-Nya. Maria Salome adalah seorang saksi penyaliban, pemakaman dan disinggung oleh St. Markus sebagai salah satu wanita yang pergi mengurapi tubuh Tuhan, dan mendapati-Nya telah bangkit. Dalam Injil, Maria Salome bertanya tempat apa yang akan diperoleh putranya dalam kerajaan. Yesus memberitahunya bahwa Bapa yang memutuskan dan bahwa mereka akan harus mengikuti teladan-Nya dan mendapatkan tempat mereka di surga. Legenda mengatakan bahwa setelah Pentakosta, Maria Salome pergi ke Veroli, Italia di mana ia akan memberitakan Injil selama sisa hidupnya. Dia akan menjadi santo pelindung kota bersejarah ini.


diterjemahkan bebas dari http://www.catholicculture.org/

St. Hilarion

21 Oktober

Hilarion berasal dari Gaza, Palestina dan dikenal sebagai murid Santo Antini. Keluarganya masih kafir. Ketika menanjak remaja, ia dikirim belajar di Aleksandria. Di sana ia menjadi seorang yang berbudi luhur dan menjadi Kristen. Cita-citanya ialah menjadi seorang pertapa. Pada masa itu rahib Antonius dari Mesir sangat terkenal. Terdorong oleh cita-citanya itu, Hilarion mengunjungi Antonius di pertapaannya, dan bermaksud menjadi muridnya. Antonius menerima dan mendidiknya menjadi seorang pertapa yang saleh.

St. Maria-Teresa Soubiran

20 Oktober

Maria-Teresia Soubiran lahir pada tahun 1834. Dalam usianya yang masih sangat muda (21 tahun), ia mendirikan sebuah tarekat religius suster-suster yang mengabdikan diri untuk kesejahteraan dan kemajuan puteri-puteri yang terlantar di kota-kota besar. Karena difitnah, ia dipecat dari jabatannya sebagai pemimpin tarekat, bahkan dikeluarkan dari kongregasinya. Maria menerima semuanya dengan sabar dan hidup dengan semangat doa di biara suster lain di Paris hingga hari kematianwya pada tahun 1889.


Dari sumber http://www.imankatolik.or.id/

St. Irene Portugal

20 Oktober

Suster Portugal yang cantik molek ini hidup pada awal abad ke-7. Ada beberapa pemuda yang tertarik sekali padanya, bahkan berjuang untuk menikahinya. Namun Irene yang saleh ini menolak lamaran mereka dengan halus. Karena merasa dikecewakan, seorang pelamar menyebarkan fitnah bahwa Irene berbuat mesum. Kabar ini segera menyebar luas dan memancing kemarahan, pelamar-pelamar lain. Salah seorang dari pelamar-pelamar itu menyewa pembunuh bayaran untuk menamatkan riwayat suster cantik itu. Irene lalu ditikam dan mayatnya dilemparkan ke dalam danau. Suster-suster lain terus mencari Irene tetapi tidak menemukannya. Suatu malam seorang nelayan disilaukan matanya oleh sinar ajaib yang muncul dari air danau itu. Berkat sinar itulah, mayat Irene dapat diketemukan. Irene meninggal pada tahun 653.


Dari sumber http://www.imankatolik.or.id/

St. Maria Bertilla Boscardin

20 Oktober

Apabila kesucian hidup telah menjadi rencana Allah bagi seseorang, dan menjadi suatu cita-cita dan semangat hidup yang dihayati penuh kesungguhan serta terus diberkati Allah, halangan apa pun kiranya tidak mampu menutup jalan bagi pencapaiannya. Santa Maria Bertilla Boscardin kiranya menjadi salah satu buktinya. Beliau, anak seorang alkoholis, peminum kelas berat, sedang dia sendiri pun lamban bahkan bodoh. Namun ia dikenal amat saleh, taat dan tenang.

St. Laura dari Kordoba

19 Oktober

St. Laura lahir di Kordoba, Spanyol. Pada saat itu, wilayah Kordoba masih dikuasai kaum Moors. Setelah suaminya meninggal dunia, ia memutuskan untuk menjadi seorang biarawati di Cuteclara dan kemudian menjadi abbess. St. Laura kemudian ditangkap oleh Muslim(Moors) dan menjadi martir dengan diceburkan ke dalam timbal panas.

Minggu Biasa XXIX

Tahun A

Sekali peristiwa orang-orang Farisi berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama orang-orang Herodian bertanya kepada Yesus, "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan dengan jujur mengajarkan jalan Allah, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Bolehkah membayar pajak kepada kaisar atau tidak?" Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka. Maka Ia lalu berkata, "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu!" Mereka membawa suatu dinar kepada Yesus. Maka Yesus bertanya kepada mereka, "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka, "Gambar dan tulisan kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka, "Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."


St. Gallus

16 Oktober

Di antara 12 rahib terkenal dari Irlandia yang berkarya di Eropa sebagai misionaris pengikut Santo Kolumbanus, Gallus diakui sebagai rasul pertama dan utama negeri Swiss. Ia mendirikan sebuah biara pertapaan yang kemudian menjadi terkenal karena menaruh perhatian khusus pada studi ilmu-ilmu klasik. Gallus lahir di Irlandia kira-kira pada tahun 550, dan meninggal dunia pada tahun 635 di Sint. Gall, sebuah kota di Swiss yang dinamai dengan namanya.

St. Victoriano Pio


9 Oktober


Victoriano Pio adalah seorang bruder "Sekolah Kristiani". Bersama dengan St. Innocentius dan tujuh bruder lainnya menjadi martir di Asturias. Mereka ditangkap ketika St. Innocentius sedang mempersembahkan misa pada 5 Oktober 1934. Sesudah ditahan beberapa hari dalam satu rumah sebagai penjara, tanggal 9 Oktober 1934 Ia dan teman-temannya ditembak mati di tepi kubur yang sudah digali. Bersama St. Innocentius dan para Bruder yang dibunuh bersama dia, ia dibeatifikasi pada 29 April 1990 dan dikanonisasi pada 21 November 1999 oleh Paus Yohanes Paulus II.


St. Marciano Jose


9 Oktober


Marciano Jose adalah seorang bruder "Sekolah Kristiani". Bersama dengan St. Innocentius dan tujuh bruder lainnya menjadi martir di Asturias. Mereka ditangkap ketika St. Innocentius sedang mempersembahkan misa pada 5 Oktober 1934. Sesudah ditahan beberapa hari dalam satu rumah sebagai penjara, tanggal 9 Oktober 1934 Ia dan teman-temannya ditembak mati di tepi kubur yang sudah digali. Bersama St. Innocentius dan para Bruder yang dibunuh bersama dia, ia dibeatifikasi pada 29 April 1990 dan dikanonisasi pada 21 November 1999 oleh Paus Yohanes Paulus II.


St. Julian Alfredo


9 Oktober


Julian Alfredo adalah seorang bruder "Sekolah Kristiani". Bersama dengan St. Innocentius dan tujuh bruder lainnya menjadi martir di Asturias. Mereka ditangkap ketika St. Innocentius sedang mempersembahkan misa pada 5 Oktober 1934. Sesudah ditahan beberapa hari dalam satu rumah sebagai penjara, tanggal 9 Oktober 1934 Ia dan teman-temannya ditembak mati di tepi kubur yang sudah digali. Bersama St. Innocentius dan para Bruder yang dibunuh bersama dia, ia dibeatifikasi pada 29 April 1990 dan dikanonisasi pada 21 November 1999 oleh Paus Yohanes Paulus II.


St. Benjamin Julian


9 Oktober


Benjamin Julian adalah seorang bruder "Sekolah Kristiani". Bersama dengan St. Innocentius dan tujuh bruder lainnya menjadi martir di Asturias. Mereka ditangkap ketika St. Innocentius sedang mempersembahkan misa pada 5 Oktober 1934. Sesudah ditahan beberapa hari dalam satu rumah sebagai penjara, tanggal 9 Oktober 1934 Ia dan teman-temannya ditembak mati di tepi kubur yang sudah digali. Bersama St. Innocentius dan para Bruder yang dibunuh bersama dia, ia dibeatifikasi pada 29 April 1990 dan dikanonisasi pada 21 November 1999 oleh Paus Yohanes Paulus II.


St. Benito de Jesus


9 Oktober


Benito de Jesus adalah seorang bruder "Sekolah Kristiani". Bersama dengan St. Innocentius dan tujuh bruder lainnya menjadi martir di Asturias. Mereka ditangkap ketika St. Innocentius sedang mempersembahkan misa pada 5 Oktober 1934. Sesudah ditahan beberapa hari dalam satu rumah sebagai penjara, tanggal 9 Oktober 1934 Ia dan teman-temannya ditembak mati di tepi kubur yang sudah digali. Bersama St. Innocentius dan para Bruder yang dibunuh bersama dia, ia dibeatifikasi pada 29 April 1990 dan dikanonisasi pada 21 November 1999 oleh Paus Yohanes Paulus II.


St. Cirilo Bertran


9 Oktober


Cirilo Bertran adalah seorang bruder "Sekolah Kristiani". Bersama dengan St. Innocentius dan tujuh bruder lainnya menjadi martir di Asturias. Mereka ditangkap ketika St. Innocentius sedang mempersembahkan misa pada 5 Oktober 1934. Sesudah ditahan beberapa hari dalam satu rumah sebagai penjara, tanggal 9 Oktober 1934 Ia dan teman-temannya ditembak mati di tepi kubur yang sudah digali. Bersama St. Innocentius dan para Bruder yang dibunuh bersama dia, ia dibeatifikasi pada 29 April 1990 dan dikanonisasi pada 21 November 1999 oleh Paus Yohanes Paulus II.


St. Augusto Andrés


9 Oktober


Augusto Andres adalah seorang bruder "Sekolah Kristiani". Bersama dengan St. Innocentius dan tujuh bruder lainnya menjadi martir di Asturias. Mereka ditangkap ketika St. Innocentius sedang mempersembahkan misa pada 5 Oktober 1934. Sesudah ditahan beberapa hari dalam satu rumah sebagai penjara, tanggal 9 Oktober 1934 Ia dan teman-temannya ditembak mati di tepi kubur yang sudah digali. Bersama St. Innocentius dan para Bruder yang dibunuh bersama dia, ia dibeatifikasi pada 29 April 1990 dan dikanonisasi pada 21 November 1999 oleh Paus Yohanes Paulus II.


St. Anicento Adolfo

9 Oktober

Anicento Adolfo adalah seorang bruder "Sekolah Kristiani". Bersama dengan St. Innocentius dan tujuh bruder lainnya menjadi martir di Asturias. Mereka ditangkap ketika St. Innocentius sedang mempersembahkan misa pada 5 Oktober 1934. Sesudah ditahan beberapa hari dalam satu rumah sebagai penjara, tanggal 9 Oktober 1934 Ia dan teman-temannya ditembak mati di tepi kubur yang sudah digali. Bersama St. Innocentius dan para Bruder yang dibunuh bersama dia, ia dibeatifikasi pada 29 April 1990 dan dikanonisasi pada 21 November 1999 oleh Paus Yohanes Paulus II.


St. Dionisius

9 Oktober

Dionisius  yang adalah seorang majelis Areopagus, dikenal sebagai Uskup Athena yang pertama. Ia bertobat dan dibaptis di Athena bersama seorang wanita bernama Damaris oleh St. Paulus, seperti dikisahkan dalam Kitab Kisah Para Rasul. Beberapa catatan mengatakan ia mati sebagai seorang martir pada sekitar tahun 95. 


dari sumber http://www.newadvent.org/http://www.catholic.org/ dan http://saints.sqpn.com/

Abraham

9 Oktober

Abram lahir di Ur-Kasdim, Kaldea, Irak. Ia adalah putera dari Terah, keturunan Sem. Abram menikah dengan Sara yang sampai pada hari tuanya, mereka belum dikaruniai keturunan. Bersama dengan Terah dan Lot, Abram dan Sara pergi dari Ur-Kasdim menuju Kanaan dan sesampainya Haran, mereka menetap. Ketika berusia tujuhpuluh lima tahun, Abram mendengar Firman Tuhan yang memintanya untuk pergi ke Kanaan. Abram membawa Sara dan Lot pergi dan sesampainya di Kanaan, mereka menetap di dekat Sikhem. Ketika terjadi bencana kelaparan, Abraham pergi menuju Mesir. Setelah tinggal di Mesir, Abram menjadi kaya dan pergi ke Tanah Nageb, dimana kemudian ia berpisah dengan Lot. Mengetahui Lot menjadi tawanan, Abram pergi menyelamatkannya. Setelah lama tidak mendapatkan keturunan, Sara memberikan budaknya, Hagar kepada Abram, dan dari hubungan keduanya lahirlah Ismael. Abram kemudian mengadakan perjanjian dengan Allah. Allah mengganti namanya menjadi Abraham, dan menjanjikan keturunan dari Sara, dan untuk menandai perjanjiannya, Abraham melakukan sunat. Abraham kemudian mencoba menyelamatkan kota Sodom dan Gomora dari murka Allah, tetapi pada akhirnya Allah menghancurkan Sodom dan Gomora. Abraham kemudian menetap di Kadesh dan Syur dan Ia memperoleh putera dari Sara, Ishak. Tidak lama kemudian Abraham mengusir Hagar dan Ismael, karena diminta oleh Sara. Kepercayaan Abraham kepada Allah diuji dengan Allah meminta Abraham untuk mempersembahkan anaknya, Ishak. Allah menghentikan Abraham setelah Abraham membuktikan kepercayaannya, dan kemudian Abraham pergi dan menetap di Bersyeba. Setelah kematian Sara, Abraham membeli tanah pekuburan di Makhpela, Kanaan. Abraham menikah juga dengan Ketura dan memiliki anak Zimran, Yoksan, Medan, Midian, Isybak, dan Suah. Abraham memberikan seluruh hartanya kepada Ishak dan ia meninggal dunia. Abraham meninggal dunia sekitar tahun 1700 S.M., dan dimakamkan oleh Ishak dan Ismael di Makhpela.


dari sumber Alkitab Deuterokanonika, LAI-LBI

Minggu Biasa XXVIII

Tahun A

Pada suatu ketika Yesus berbicara kepada para imam kepala dan pemuka rakyat dengan memakai perumpamaan. Ia bersabda, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang mengadakan perjamuan nikah untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan nikah itu tetapi mereka tidak mau datang. Raja itu menyuruh pula hamba-hamba lain dengan pesan, 'Katakanlah kepada para undangan: Hidanganku sudah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih. Semuanya telah tersedia. Datanglah ke perjamuan nikah ini.' Tetapi para undangan itu tidak mengindahkannya. Ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap para hamba itu, menyiksa dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu. Ia lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. Kemudian ia berkata kepada para hamba, 'Perjamuan nikah telah tersedia, tetapi yang diundang tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kalian jumpai di sana ke perjamuan nikah ini. Maka pergilah para hamba dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan nikah itu dengan tamu. Ketika raja masuk hendak menemui para tamu, ia melihat seorang tamu yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya, 'Hai Saudara, bagaimana Saudara masuk tanpa berpakaian pesta?' Tetapi orang itu diam saja. Maka raja lalu berkata kepada para hamba, 'Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap; di sana akan ada ratap dan kertak gigi.' Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."


Simeon

8 Oktober

Simeon adalah seorang yang benar dan saleh. Ia sangat ingin sekali bertemu dengan Mesias sebelum ia meninggal. Oleh dorongan Roh Kudus, ia datang ke bait Allah. Ternyata di sana ia bertemu dengan Yusuf dan Maria yang datang ke dalam bait Allah untuk mempersembahkan Yesus Anaknya kepada Allah menurut Hukum Taurat Musa. Segera ia mengambil Yesus dari Maria dan menatangNya dalam tangannya sambil mengucap syukur kepada Allah karena telah diperkenankan melihat sendiri Dia yang datang dari Allah. Ia memuliakan Allah dengan berkata "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hambaMu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan FirmanMu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari padaMu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umatMu, Israel." Kidung pujian ini dikenal dengan Nunc Dimitis. Selain itu, Simeon juga meramalkan penderitaan yang akan dialami Maria "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan, dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." (Luk 2:34-35).


St. Sergius Martir

8 Oktober

Sergius dan Bacchus adalah perwira dalam pasukan Kaisar Maximianus. Legenda mengatakan bahwa Bacchus adalah bawahan dari Sergius dan keduanya adalah sahabat Kaisar. Ketika mereka berdua tidak ikut masuk ke kuil dewa kafir bersama kaisar, kaisarpun segera memerintahkan mereka untuk masuk. Selanjutnya mereka menolak untuk memberikan persembahan kepada dewa-dewi kafir dan mengaku sebagai seorang Kristen. Merekapun ditangkap dan dipermalukan di sepanjang jalan Arabissus, Cappadocia. Mereka dipukuli dan Bacchuspun meninggal saat dipukuli. Sergius dibawa ke kota Resapha, Syria dan disiksa sampai akhirnya dipenggal. Pada saat pemerintahan Kaisar Yustinian, kota Resapha direnovasi dan diberi nama kota Sergiopolis. Sementara itu sebuah gereja di Roma diberi nama Bacchus.


dari sumber http://saints.sqpn.com/ dan http://www.catholic.org/

St. Bacchus

8 Oktober

Sergius dan Bacchus adalah perwira dalam pasukan Kaisar Maximianus. Legenda mengatakan bahwa Bacchus adalah bawahan dari Sergius dan keduanya adalah sahabat Kaisar. Ketika mereka berdua tidak ikut masuk ke kuil dewa kafir bersama kaisar, kaisarpun segera memerintahkan mereka untuk masuk. Selanjutnya mereka menolak untuk memberikan persembahan kepada dewa-dewi kafir dan mengaku sebagai seorang Kristen. Merekapun ditangkap dan dipermalukan di sepanjang jalan Arabissus, Cappadocia. Mereka dipukuli dan Bacchuspun meninggal saat dipukuli. Sergius dibawa ke kota Resapha, Syria dan disiksa sampai akhirnya dipenggal. Pada saat pemerintahan Kaisar Yustinian, kota Resapha direnovasi dan diberi nama kota Sergiopolis. Sementara itu sebuah gereja di Roma diberi nama Bacchus.


dari sumber http://saints.sqpn.com/ dan http://www.catholic.org/

St. Apuleius dari Kapua


8 Oktober


St. Marcellus dan Apuleius adalah murid dari seorang penyihir Roma bernama Simon Magus. Simon Magus mencoba menghadapi St. Petrus untuk menghancurkan Kekristenan, tetapi gagal. Sebaliknya, St. Marcellus dan Apuleius melihat kehebatan St. Petrus, mereka meninggalkan Simon Magus dan bertobat menjadi seorang Kristen. Setelah St. Petrus menjadi martir, merekapun menyusul St. Petrus sebagai martir dan dimakamkan dekat kota. Mereka dihormati sebagai martir di Kapua


dari sumber http://www.catholic.org/ dan http://www.catholicculture.org/

St. Marcellus dari Kapua

8 Oktober

Marcellus dan St. Apuleius adalah murid dari seorang penyihir Roma bernama Simon Magus. Simon Magus mencoba menghadapi St. Petrus untuk menghancurkan Kekristenan, tetapi gagal. Sebaliknya, Marcellus dan St. Apuleius melihat kehebatan St. Petrus, mereka meninggalkan Simon Magus dan bertobat menjadi seorang Kristen. Setelah St. Petrus menjadi martir, merekapun menyusul St. Petrus sebagai martir dan dimakamkan dekat kota. Mereka dihormati sebagai martir di Kapua


dari sumber http://www.catholic.org/ dan http://www.catholicculture.org/

St. Yustina dari Padua

7 Oktober

Yustina adalah seorang wanita muda yang berjanji setia kepada Tuhan terhadap kemurnian dan devosi. Ia menjadi martir selama penganiayaan Kaisar Diocletian. Beberapa dokumen pada abad pertengahan mengatakan bahwa ia dibaptis oleh St. Prosdocimus, murid St. Petrus dan juga Uskup Padua. Ada juga yang mengatakan bahwa Yustina adalah murid St. Petrus. Tetapi kedua kisah itu sangatlah mustahil, karena baik St. Petrus dan St. Prosdocimus hidup pada abad pertama, sementara Yustina hidup pada abad ke3-4. Beberapa seniman menggambarkan Yustina sebagai seorang biarawati, walaupun Yustina tidak pernah menjadi biarawati.  Dan beberapa seniman serinng menyamakan Yustina dengan St. Skolastika. Yustina dipercaya meninggal sebagai martir pada tahun 304.


dari sumber http://saints.sqpn.com/ dan http://www.catholic.org/

St. Markus

7 Oktober

Paus Markus adalah Paus ke-34 Gereja Katolik yang menjadi Paus pada tahun 336.  Ia adalah putera dari Priscus, seorang Imam di Roma. Sebelum menjadi Paus, Markus adalah seorang imam atau diakon. Ia terpilih menjadi Paus menggantikan Paus St. Silvester I pada tanggal 18 Januari 336. Ia diyakini mendirikan dua Basilika, yakni Basilika Juxta Pallacinis atau sekarang dikenal dengan gereja San Marco di Roma, dan satu lagi adalah gereja yang dibuat diatas katakombe di Bilbina. Kedua Basilika ini bediri di atas tanah yang diberikan Kaisar Konstanin I. Paus Markus juga membuat hukum yang memberikan kuasa kepada Uskup Ostia, dengan memberikan palium, untuk memberkati Paus terpilih. Pada tanggal 7 Oktober 366, Paus Markus meninggal dunia setelah menjadi Paus selama sembilan bulan. Ia dimakamkan di pemakaman di Balbina.


B. Maria Rosa Durocher

6 Oktober

Eulalie Durocher dilahirkan pada tahun 1811 di Quebec, Kanada. Ia adalah anak kesepuluh dari sebelas bersaudara. Ibunya meninggal dunia ketika ia berusia delapanbelas tahun. Saudaranya, Theophile, seorang imam di sebuah paroki di Beloeil, membawa adiknya ini ke parokinya. Di sana, Eulalie melaksanakan karya kerasulan awam. Ia dipercaya mengurus keperluan rumah tangga bagi saudaranya, sang imam. Ia juga memulai persekutuan doa paroki yang pertama di Kanada. Tigabelas tahun lamanya terlibat dalam kehidupan Gereja dan paroki mempersiapkan jalan baginya untuk suatu karya istimewa bagi Tuhan.

St. Faith

6 Oktober

Faith atau Fides lahir di Agen, Perancis. Dikisahkan bahwa dia adalah seorang wanita cantik. Karena iman Kekristenan-nya, ia ditangkap dan disiksa oleh Dacian, selama penganiayaan Kaisar Diocletian. Ia disiksa sampai mati di atas kompor yang panas bersama denga St. Alberta. Beberapa orang penyiksa dan penonton bersimpati kepadanya, tetapi Dacian kemudian memenggal kepala mereka yang bersimpati pada Faith.


St. Erotis

Erotis adalah martir dari Yunani pada abad ke-empat. Ia meninggal setelah dihukum mati denagn ditusuk ke sebuah tiang. Terkadang ia disamakan dengan St. Erotheis.


dari sumber http://www.catholic.org/

St. Galla

5 Oktober

Galla adalah seorang janda, yang mendapat pujian dari Paus St. Gregorius I yang Agung. Ia adalah puteri dari Quintus Aurelius Symmachus. Ia menikah dan menjadi janda dalam waktu satu tahun. Galla bergabung dengan komunitas wanita saleh di Bukit Vatikan. Ia tinggal disana, merawat orang sakit dan miskin sampai penyakit kangker merengut nyawanya. Paus St. Gregorius I menulikan kisahnyan, dan St. Fulgentius dari Ruspe membuat buku untuk mengenangnya. Diceritakan bahwa ia menyembuhkan seorang gadis bisu dan tuli dengan memberkati air dan meminta gadis itu untuk meminumnya.


St. Flora

5 Oktober

Flora lahir di Perancis pada sekitar tahun 1309. Ia adalah seorang anak yang saleh dan berasal dari keluarga yang harmonis. Ia menolak keinginan orangtuanya untuk menikahkannya, dan pada tahun 1324 ia memasuki biara suster-suster Hospitaller St. Yohanes dari Yerusalem di Beaulieu. Disini ia mengalami berbagai cobaan dan pergulatan hidup. Tetapi ia tidak pernah menyerah untuk mencari kasih Tuhan, dan iapun diberikan banyak mujizat-mukjizat tidak biasa. Pada akhirnya, Tuhan menganugerahinya dengan penglihatan-penglihatan yang menakjubkan dan karunia mengetahui kejadian di masa mendatang. Segera saja, orang banyak menyadari bahwa Sr. Flora adalah seorang yang sungguh kudus. Mereka datang untuk meminta doa dan nasehatnya. Ia juga menerima anugerah istimewa sengsara luka-luka Kristus di salib atau yang lebih dikenal dengan stigmata. Tampaknya ia merasakan sesuatu menembusinya, meninggalkan suatu luka di lambungnya. Dan pada suatu waktu, ketika ia sedang bermeditasi, ia terangkat dan melayang di udara. Dari semua mukjizat itu, Sr. Flora selalu merendahkan dirinya dan tetap berada dalam kesatuan dengan pemimpinnya. Pada tahun 1347, ia meninggal dunia untuk menerima hadiah abadi dari Tuhan dan banyak mukjizat terjadi pada makamnya.


dari sumber http://www.catholic.org/ dan http://www.indocell.net/yesaya/

St. Kuintinus

Tak ada banyak cerita tentang kehidupan masa muda St. Kuintinus. Yang diketahui hanyalah bahwa St. Kuintinus, yang disebut juga Kuentin, adalah seorang martir abad ketiga yang dibunuh karena giat mewartakan Injil kepada orang-orang kafir.

Menurut legenda, ia bersama St. Lusianus dari Beauvais berangkat dari Roma ke Prancis untuk mewartakan Injil di sana. Sesampai di Prancis mereka berpisah di kota Amiens. St. Kuintinus tetap tinggal di Amiens dan giat mewartakan Injil-kepada penduduk kota itu. Kotbah dan caranya mengajar sangat menarik sehingga ia berhasil mentobatkan banyak orang, dan mempermandikan mereka. Tetapi keberhasilannya itu menyebabkan ketidakpuasan penguasa setempat. Ia ditangkap lalu dipenjarakan. Konon ia dibebaskan secara ajaib oleh seorang malaikat Tuhan dan kembali giat mengajar para pengikutnya. Beberapa hari kemudian ia ditangkap lagi dan dibawa ke kota. yang sekarang dinamakan kota Sint Kuentin, Prancis. Di sana ia dipenggal kepalanya pada tahun 570.


Dari sumber http://www.imankatolik.or.id/

St. Gerardus dari Brogne

3 Oktober

Gerardus dilahirkan di akhir abad kesembilan di Perancis. Keluarganya kaya raya, tetapi Geradus bukanlah seorang yang sombong. Sesungguhnya, ia dikenal sebagai seorang yang baik hati dan bersahabat. Sepulang dari pergi berburu, ia dan kawan-kawannya kembali ke rumah dalam keadaan capai dan lapar. Setelah mengundang teman-temannya masuk untuk makan minum dan beristirahat, ia sendiri pergi. Gerardus pergi menyelinap menuju sebuah kapel kecil yang berada dalam wilayah tanah miliknya. Ia berdoa untuk jangka waktu yang lama di sana. Tubuhnya yang lelah pun beristirahat dan ia lupa sama sekali mengenai rasa laparnya.

St. Fransiskus Borgia

3 Oktober

Fransiskus lahir di Spanyol pada tanggal 28 Oktober 1510, Putera bangsawan tinggi Italia ini masih mempunyai hubungan darah dengan keluarga Kerajaan Spanyol. Ayah neneknya adalah Paus Alexander VI, yang sebelum dipilih menjadi Paus sudah mempunyai beberapa anak. Ia adalah putera sulung dari pasangan Juan Borgia, pangeran dari Gandia dan Yohanna dari Aragon. Ia menikah dengan Eleanor de Catro pada  1529 dan memiliki delapan orang anak. Setelah dididik di dalam istana Kaisar Karel V, ia dinobatkan menjadi Raja Muda Katalonia. Sebagai penguasa yang beragama Kristen, ia tampil bijaksana dan saleh. Ia menunjukkan teladan hidup yang baik kepada rakyatnya sesuai keutamaan Kristiani. Ia bersikap tegas terhadap semua bangsawan yang korup. Oleh karena itu banyak orang tidak menyukai dia.

St. Ewaldus Bersaudara

3 Oktober

Kedua bersaudara ini dikenal sebagai bangsawan Inggris. Mereka mempunyai ciri khas masing-masing. Ewaldus pertama berambut hitam, emosional tetapi ahli Kitab Suci; sedangkan Ewaldus kedua berambut pirang, berperangai tenang dan pragmatis.

St. Leger

2 Oktober

Leger dibesarkan oleh keluarga Raja Clotaire II dan oleh pamannya, Uskup Didon dari Poitiers. Leger diangkat sebagai diakon agung oleh Didon, ia ditahbiskan, dan sekitar tahun 651 ia menjadi abbot di Biara Maxentius, dimana ia diperkenalkan pada Disiplin St. Benediktus. Ia melayani Ratu St. Bathildis dan membantunya memerintah ketika Raja Clovis II meninggal pada tahun 656, dan iapun diangkat sebagai Uskup Autun pada tahun 663. Sebagai Uskup ia giat membaharui cara hidup umatnya mengikuti nasehat-nasehat Kristus. Keberhasilan karyanya dan pengaruhnya yang besar di kalangan umat sangat mengkuatirkan penguasa kerajaan. Oleh karena itu ia ditangkap dan disiksa secara keji. Akhirnya matanya dibutakan, lidahnya dipotong. Beberapa tahun kemudian kepalanya dipenggal oleh wakil raja. Leger dihormati sebagai santo pelindung orang sakit mata. Peristiwa keji atas dirinya terjadi pada tahun 680.


dari sumber http://www.catholic.org/ dan http://www.imankatolik.or.id/

Minggu Biasa XXVII

Tahun A

Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi, "Dengarkanlah perumpamaan ini. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: yang seorang mereka pukuli, yang lain mereka bunuh, dan yang lain lagi mereka lempari dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada yang pertama. Tetapi mereka pun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. Akhirnya tuan itu menyuruh anaknya kepada mereka, pikirnya, 'Anakku akan mereka segani.' Tetapi, ketika para penggarap itu melihat anak itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: 'Ia adalah ahli waris! Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita.' Maka mereka menangkap dia, dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?" Kata imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi kepada Yesus, "Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan ia sewakan kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasil kepadanya pada waktunya." Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru? Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu Aku berkata kepadamu, 'Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.'