Pages

Sto. Gerardus Mayella

16 Oktober

Gerard Majella lahir pada 6 April 1726 di Muro Lucano, Italia. Ia adalah putera dari Dominic Majella dan Benedetta. Ayahnya meninggal ketika Gerardus masih berusia duabelas tahun, sehingga ia harus bekerja untuk memperoleh penghasilan bagi ibu dan saudaranya. Ia belajar menjadi penjahit, tetapi ia mendapatkan perlakuan kasar dari para pekerja. Setelah empat tahun belajar menjahit, Gerardus bekerja di rumah tangga Uskup Lacedonia, sampai dengan Uskup meninggal dunia. Pada tahun 1745, Gerardus kembali ke Muro dan membuka usaha jahit, yang penghasilannya ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dan membantu orang-orang miskin. Pada tahun 1947, Gerardus memutuskan untuk hidup seperti Kristus. Ia mencoba untuk bergabung dengan Ordo Fransiskan Kapusin, tetapi ditolak karena kesehatannya yang buruk, dan ia mencoba menjadi pertapa. Pada tahun 1749, para misionaris Kongregasi Redemptoris mulai berkarya di Muro, dan Gerardus sangat tertarik untuk bergabung. Ia mencoba mendaftar, tetapi ia kembali ditolak karena alasan kesehatan. Gerardus tidak menyerah dan ia memohon untuk dapat diterima. Gerardus akhirnya diterima dan menjalani masa novisiat di Deliceto. Pada 16 Juli 1752, Gerardus mengikrarkan kaul pertamanya. Gerardus melakukan semua pekerjaan yang diberikan pemimpinnya dengan baik. Penilaian awal yang diberikan kepadanya sebagai bruder yang tidak berguna segera terpatahkan melalui semua pekerjaan yang dilakukannya. Cobaan berat harus ia hadapi ketika pada tahun 1754, Gerardus dituduh melakukan dosa melanggar kemurnian dengan seorang gadis dimana Gerardus sering singgah dalam rumah keluarganya, ketika sedang melakukan misi. Terhadap hal ini, Gerardus hanya diam sampai Sto. Alfonsus Maria de Liguori memberikan hukuman berat dan mengurungnya. Tidak lama kemudian, muncul pengakuan yang menyatakan bahwa berita itu adalah rekayasa dan Gerardus tidak bersalah. Gerardus juga diketahui melakukan beberapa mukjizat dalam hidupnya. Ia juga dilaporkan melakukan bilokasi. Gerardus Mayella, C.Ss.R., meninggal dunia pada 16 Oktober 1755 di Coposele, Italia, karena sakit. Pada 29 Januari 1893, ia dibeatifikasi oleh Paus Leo XIII, dan pada 11 Desember 1904, ia dikanonisasi oleh Paus Sto. Pius X.


Sta. Margarita Maria Alacoque

16 Oktober

Margarita Maria Alacoque lahir pada 22 Juli 1647 di L'Hautecour, Burgundy, Perancis. Ia adalah puteri dari Claude Alacoque dan Philiberte Lamyn. Sejak kecil ia sudah memiliki kecintaan kepada Sakramen Mahakudus dan ketika berusia tujuh tahun, ia sering melihat Yesus mengunjunginya dalam rupa, ketika Ia disiksa atau disalibkan. Margarita memperoleh pendidikan dari para biarawati Klaris di Charollesat. Margarita terserang penyakit rematik yang membuatnya harus terus beristirahat selama lima tahun. Dengan memohon melalui Bunda Maria, Margarita mempersembahkan dirinya untuk hidup religius. Devosinya kepada Sakramen Mahakudus menjadi semakin kuat, terutama setelah kematian ayahnya. Margarita kemudian bergabung dengan biara Visitasi di Paray le Monial, Perancis pada 26 Mei 1671 dan mengikrarkan kaul kekalnya pada 6 November 1672. Yesus kembali menampakan dirinya dan memilihnya untuk menyebarkan devosi kepada Hati Kudus Yesus. Tidak mudah baginya untuk menjalankan misi yang diberikan oleh Tuhan. Setelah meyakinkan superiornya, Margarita juga dibantu oleh Bapa Pengakuannya, Sto. Claude de la Colombiere dalam menyebarkan Devosi kepada Hati Kudus Yesus. Meskipun mendapatkan banyak pertentangan, pada akhirnya Devosi ini menjadi sangat dikenal dan diakui oleh Gereja. Pada tahun 1683, Margarita menjadi asisten dari superiornya. Ia juga mulai mengajarkan devosi ini kepada para novis dan mulai merayakan pesta Hati Kudus Yesus secara privat. Margarita Maria Alacoque meninggal dunia pada 17 Oktober 1690 di Paray le Monial, Perancis. Pada 18 September 1864, ia dibeatifikasi oleh Paus Bto. Pius IX, dan pada 13 Mei 1920, ia dikanonisasi oleh Paus Benediktus XV.

Sta. Hedwig

16 Oktober

Hedwig lahir pada tahun 1174 di Andechs, Bavaria, Jerman. Ia adalah puteri dari Berthold IV, dan juga merupakan bibi dari Sta. Elisabeth dari Hungaria. Ketika berusia duabelas tahun, Hedwig dinikahkan dengan Henry dari Silesia. Dari pernikahannya, mereka dikaruniai 7 orang anak, dimana tiga diantaranya meninggal saat masih kecil. Hedwig membantu Henry dalam memerintah dan memiliki pengaruh yang besar. Hedwig mendukung pembangunan biara-biara, bahkan Henry juga mendirikan sebuah biara Sistersian di Trebnitz, dimana Gertrude, salah seorang puteri mereka bergabung dan kemudian menjadi abdis. Hedwig juga menjadi penyelamat Henry ketika ia tertangkap. Setelah kematian Henry pada tahun 1238, Hedwig bergabung dengan para biarawati di biara Sistersian di Trebnitz. Hedwing menerima jubah Sistersian dan tetap mengelola harta yang ia miliki untuk kemudian disumbangakan kepada mereka yang membutuhkan. Hedwig meninggal pada 15 Oktober 1243 di Trebnitz, Silesia, Polandia. Pada 26 Maret 1267, ia dikanonisasi oleh Paus Klement IV.