Pages

Bto. Honoratus Kosminski

13 Oktober

Waclaw Kozminski lahir pada 16 Oktober 1829 di Biala Podlaska, Polandia. Ia adalah purta dari Stefan Kozminski dan Aleksandra Kahlowa. Pendidikan dasarnya ia selesaikan di Plock dan ia melanjutkan pendidikannya pada bidang arsitektur di sekolah seni di Warsaw. Pengaruh atheisme di sekolah membuatnya kehilangan iman, dan pada April 1846, ia dipenjara karena masalah politik. Pada 15 Agustus 1846, Waclaw kembali mendapatkan kepercayaannya kepada Tuhan, dan pada 27 Maret 1847, ia dibebaskan dari penjara. Keputusan penting harus ia ambil, dan pada 21 Desember 1848, Waclaw memutuskan untuk bergabung dengan novisiat Kapusin di Lubartow. Setelah memperoleh jubah Kapusin, ia juga memperoleh nama Honoratus. Pada 27 Desember 1852, Honoratus ditahbiskan menjadi imam setelah menyelesaikan pendidikan filsafat dan teologinya. Honoratus dikenal sebagai seorang pemberi homili dan pembimbing spiritual yang baik. Ia selalu mempromosikan Ordo ketiga Fransiskan yang beranggotakan umat awam. Honoratus juga membantu Bta. Angela Truzkowska dalam mendirikan Kongregasi Felician. Selama pendudukan Rusia, Honoratus menolak untuk meninggalkan negaranya. Honoratus pindah ke kota Zakroczyn pada Januari 1863, dimana ia melanjutkan karyanya. Disini secara sembunyi-sembunyi, Honoratus mendirikan sekitar duapuluh lima Kongregasi biarawan maupun biarawati, yang seluruhnya disetujui Takhta Suci pada 21 Juni 1889. Honoratus juga menyerahkan dirinya sebagai pelayan Bunda Maria pada tahun 1867. Pada tahun 1892 Honoratus pindah ke Nowe-Miasto. Beberapa masalah terjadi pada beberapa Kongregasi yang ia dirikan, tetapi Honoratus tetap menyerukan ketaatan kepada Gereja Katolik. Honoratus Kozminski, O.F.M.Cap., meninggal dunia pada 16 Desember 1916 di Nowe-Miasto, Polandia. Pada 16 Oktober 1988, ia dibeatifikasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II.


dari sumber http://www.capuchin.org/http://seraphicsisters.org/http://www.catholic.org/, danhttp://www.capdox.com/

Minggu Biasa XXVIII

Tahun C

Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak, “Yesus, Guru, kasihanilah kami!” Yesus lalu memandang mereka dan berkata, “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.” Dan sementara dalam perjalanan, mereka menjadi tahir. Seorang di antara mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu seorang Samaria. Lalu Yesus berkata, “Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing ini?” lalu Yesus berkata kepada orang itu, “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.”
 
 

Bta. Aleksandrina Maria da Costa

13 Oktober

Aleksandrina Maria da Costa lahir pada 30 Maret 1904 di Balasar, Oporto, Portugal. Ketika berusia duabelas tahun, Aleksandrina hampir meninggal dunia karena penyakit infeksi. Ketika berusia empatbelas tahun, pada Sabtu Suci tahun 1918, ketika sedang menjahit bersama dengan saudaranya, Deolinda, tiga orang menerobos masuk rumahnya dan mencoba untuk merampas kemurnian Aleksandrina. Aleksandrina kemudian melompat dari jendela yang mengakibatkannya cedera dan setelah beberapa tahun menjadi lumpuh. Aleksandrina beberapa kali memohon mukjizat kesembuhan sampai ia menyadari bahwa Tuhan memanggilnya untuk berkarya dalam kelupuhannya. Sejak 3 Oktober 1938, Aleksandrina mengalami sengsara Kristus setiap Jumat selama tiga jam. Hal ini ia alami sampai dengan 24 Maret 1942. Sejak 27 Maret 1942, Aleksandrina hanya menerima Hosti saja, dan tidak mengkonsumsi makanan lain setiap harinya, selama tigabelas tahun. Banyak dokter yang kemudian melakukan berbagai tes untuk menyelidiki fenomena ini. Seorang imam Salesian, Umberto Pasquale, yang juga merupakan pembimbing spiritualnya kemudian meminta saudara Aleksandrina untuk menulis buku harian berisi kata-kata Aleksandrina setiap harinya. Pada tahun 1944 Aleksandrina bergabung dengan Pekerja Salesian, dan juga mempersembahkan semua penderitaannya untuk keselamatan jiwa-jiwa dan kekudusan orang muda. Aleksandrina Maria da Costa meninggal dunia pada 13 Oktober 1955 di Balasar, Oporto, Portugal. Pada 25 April 2004, ia dibeatifikasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II.


dari sumber http://saints.sqpn.com/http://www.vatican.va/http://www.catholic.org/, dan Mukjizat Ekaristi.