Pages

Sto. Bruno

6 Oktober

Bruno lahir pada tahun 1030 di Koln, Jerman. Ia adalah putera sebuah keluarga yang terpandang. Bruno memperoleh pendidikannya di Paris dan Rheims. Bruno ditahbiskan sebagai imam pada sekitar tahun 1055, dan ditugaskan untuk mengajar di Rheims. Salah satu muridnya adalah Paus Bto. Urbanus II. Ketika berusia 45 tahun, Bruno kemudian ditunjuk sebagai penasehat Uskup. Bruno mendukung reformasi terhadap para rohaniwan yang dilakukan Paus Sto. Gregorius VII, dan Bruno dengan berani melawan Uskupnya, Manasses, yang memiliki kelakuan buruk. Bruno dicopot dari jabatannya, dan bersama dengan beberapa sahabatnya memutuskan untuk menjadi pertapa. Ketika Uskup Manasses diturunkan, Bruno menjadi kandidat kuat sebagai penggantinya, tetapi Bruno memilih untuk menjadi pertapa. Bruno pergi ke Grenoble, dan oleh Uskup Grenoble, Sto. Hugo dari Grenoble, Bruno ditempatkan di La Grande Chartreuse. Bruno mendirikan pertapaan yang kemudian hari dikenal sebagai Ordo Kartusian/ Ordo Cartusiensis (O.Cart). Bruno mendirikan oratori dan menempatinya pada tahun 1084. Pertapaan Bruno mempraktekan aturan hidup Sto. Benediktus. Dalam kesehariannya, para pertapa ini bekerja menerjemahkan dan menuliskan kembali dokumen-dokumen Gereja. Ketika Paus Bto. Urbanus II menjalani masa Kepausannya, Brono ditunjuk sebagai penasihat Paus pada tahun 1090. Sebagai wujud ketaatannya, Bruno memenuhi permintaan Paus dan pergi ke Roma. Kehidupan kota Roma cukup mengganggu hidup rohani Brono, sehingga ia mengajukan pengunduran diri. Bruno kemudian diminta untuk menjadi Uskup Reggio, tetapi ia menolaknya. Bruno kemudian mendirikan biara di La Torre, Calabria. Bruno, O.Cart., meninggal dunia pada tahun 1101 di La Torre, Calabria, Italia. Secara resmi, Bruno tidak pernah dikanonisasi. Pada tahun 1514, Ordo Kartusian diizinkan oleh Paus Leo X untuk memperingatinya, dan pada tahun 1623, Paus Gregorius XV memasukan nama Bruno dalam Kalender Liturgi untuk diperingati di seluruh Gereja Katolik Roma.


Bto. Isidorus de Loor

6 Oktober

Isidorus de Loor lahir pada 18 April 1881 di Vrasene, Flanders, Belgia. Ia adalah putera dari Aloysius dan Camilla, yang merupakan keluarga peternak. Ketika kecil Isidorus senang membantu ayahnya, tetapi panggilannya untuk menjadi seorang imam membawanya bergabung dengan Kongregasi Passionist di Ere.  Pada Pesta Kelahiran St. Perawan Maria, Isidorus menerima jubah dan nama, Isidorus dari St. Yosef. Isidorus mengikrarkan kaul kekal pada 13 September 1908. Isidorus kemudian dipindahkan ke Kortrijk, dan dikenal akan kehidupan doanya, pribadinya yang sederhana, dan senang beramal. Ia kehilangan mata kanannya karena kanker pada tahun 1911. Isidorus de Loor, C.M., meninggal dunia pada 6 Oktober 1916 di Kortrijk, Flanders, Belgia. Pada 30 September 1984, ia dibeatifikasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II.


Minggu Biasa XXVII

Tahun C

Sekali peristiwa, setelah Yesus menyampaikan beberapa nasihat, para rasul berkata kepada-Nya, “Tuhan, tambahkanlah iman kami!” Tetapi Tuhan menjawab, “Sekiranya kamu memiliki iman sebesar biji sesawi, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini, ‘Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut’ dan pohon itu akan menuruti perintahmu.” Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu waktu ia pulang dari ladang ‘Mari segera makan’? Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu ‘Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai aku selesai makan dan minum; dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum’? Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata, ‘Kami ini hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan.”


dari sumber http://renunganpagi.blogspot.com/