Pages

Minggu Biasa XXVI

Tahun C

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, “Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dari kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok. Ia berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilati boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Sementara menderita sengsara di alam maut, ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, ‘Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini’. Tetapi Abraham berkata, ‘Anakku, ingatlah! Engkau telah menerima segala yang baik semasa hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat penghiburan dan engkau sangat menderita. Selain daripada itu, di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, sehingga mereka yang mau pergi dari sini kepadamu atau pun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang!’ Kata orang itu, ‘Kalau demikian, aku minta kepadamu, Bapa, supaya Engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingatkan mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka kelak jangan masuk ke dalam tempat penderitaan ini’. Tetapi kata Abraham, ‘Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu!’ Jawab orang itu, ‘Tidak, Bapa Abraham! Tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat’. Kata Abraham kepadanya, ‘Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.”
 
 

Sto. Mikael

29 September

Mikael adalah Malaikat Agung, memiliki arti, 'Siapa dapat menyamai Tuhan?'. Kisah Sto. Mikael dapat ditemukan dalam Kitab Daniel, Wahyu Kepada Yohanes, dan Surat Yudas. Gereja menghormati Sto. Mikael sebagai pelindung, pembela Gereja dalam penganiayaan, godaan dan perpecahan. Umat Kristen mendirikan banyak gereja di atas bukit dan gunung dengan nama Sto. Mikael. Banyak kerajaan, kota dan umat mempercayakan perlindungan kepada Sto. Mikael yang setia kepada Tuhan. Penghormatan kepada Sto. Mikael semakin besar setelah penampakannya di atas Gunung Gargano, Italia pada abad ke-5. Di atas gunung Gargano kemudian didirikan sebuah gereja megah untuk menghormati Sto. Mikael. Selain itu dikisahkan juga bahwa sewaktu Roma terserang wabah, Paus Sto. Gregorius melihat malaikat agung Sto. Mikael tengah menghunus pedangnya di atas makam Kaisar Hadrian, yang sekarang tempat itu disebut Castel Sant'Angelo. Dalam tradisi Gereja Katolik, Sto. Mikael dikenal memiliki empat tugas penting. Pertama, terus melanjutkan pertempurannya melawan setan dan para malaikat yang memberontak lainnya; kedua, menyelamatkan jiwa-jiwa kaum beriman dari kuasa setan, teristimewa pada saat ajal; ketiga, melindungi umat Allah, baik bangsa Yahudi dari Perjanjian Lama maupun umat Kristiani dari Perjanjian Baru; dan, keempat, mengantar jiwa-jiwa orang yang meninggalkan dunia ini dan membawa mereka ke hadapan Tuhan. Sto. Mikael membawa kita ke pengadilan khusus dan pada akhir zaman ke pengadilan terakhir. Doa Sto. Mikael sering digunakan untuk mendoakan orang yang terindikasi kerasukan setan.


Sto. Gabriel

29 September


Gabriel adalah Malaikat Agung, memiliki arti Kekuatan Allah. Sto. Gabriel dikenal sebagai pembawa pesan atau kabar gembira dari Tuhan untuk manusia. Kisah Sto. Gabriel dapat ditemukan dalam Kitab Daniel dan Injil Lukas. Tradisi Kristen meyakini bahwa Sto. Gabriel adalah malaikat yang menampakan diri kepada Sto. Yosef. Sto. Gabriel juga dipercaya sebagai malaikat yang muncul dihadapan para gembala pada saat hari kelahiran Tuhan. Sto. Gabriel juga diyakini yang menguatkan Tuhan Yesus ketika berada di taman. Peran Sto. Gabriel, sebagai utusan Allah untuk menyampaikan kepada manusia berita keselamatan dari Allah, dan memberi penerangan ilahi kepada manusia sehingga terbukalah budi dan hati manusia untuk memahami dan meyakini kehendak Allah.


dari sumber:
http://www.imankatolik.or.id/
http://www.newadvent.com/
http://www.catholicculture.org/

Sto. Rafael

29 September

Rafael adalah Malaikat Agung, memiliki arti 'Tabib Allah' atau 'Tuhan Menyembuhkan'. Kisah Sto. Rafael sendiri dapat ditemukan pada Kitab Tobit. Dikisahkan, Sto. Rafael menjelma menjadi manusia untuk menemani dan membimbing perjalanan Tobia. Dalam perjalanannya, Sto. Rafael memberikan banyak petunjuk kepada Tobia untuk menangkal setan dan menyembuhkan penyakit. Umat Kristen menghormati Sto. Rafael sebagai tabib Allah yang diutus untuk menyembuhkan manusia dari penyakit, menguatkan kelemahan jiwanya, dan membebaskan manusia dari perhambaan setan, seperti tergambarkan dalam Kitab Tobit.



dari sumber:
www.imankatolik.or.id
www.newadvent.com
www.catholicculture.org

St. Mikael, Gabriel, dan Rafael

Tahun A

Pada waktu itu Natanael datang kepada Yesus atas ajakan Filipus. Tatkala melihat Natanael datang, Yesus berkata tentang dia, "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Kata Natanael kepada Yesus, "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya, "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya, "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, kata-Nya "Karena Aku berkata kepadamu: "Aku melihat engkau di bawah pohon ara", maka engkau percaya? Hal-hal yang lebih besar daripada itu akan kaulihat." Lalu kata Yesus kepadanya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."


dari sumber http://renunganpagi.blogspot.com/