Pages

Bto. Yakobus Retouret

26 Agustus
Jacques Retouret lahir pada 15 September 1746 di Limoges, Perancis. Ia adalah putera dari seorang pedagang.Yakobus adalah seorang yang mencintai buku-buku, dan dianugerahi banyak bakat. Ketika berusia limabelas tahun, ia bergabung dengan biara Karmel di kota asalnya. Setelah ditahbiskan sebagai Imam, Yakobus dikagumi karena kotbah-kotbahnya. Yakobus memiliki kesehatan yang buruk yang membuatnya sering menghalangi kegiatan-kegiatannya. Pada masa Revolusi Perancis, Yakobus tidak mengikuti kehendak negaranya, dan memilih setia kepada Takhta Suci. Hal ini membuatnya ditangkap dan dipenjarakan di sebuah kapal tua di Rocheport. Kondisi tahanan yang sangat buruk membuat kesehatannya dan para tahanan lain sangat menurun. Yakobus Retouret, O.Carm., meninggal dunia sebagai martir pada 26 Agustus 1794, di Rocheport, Perancis. Pada 1 Oktober 1995, ia dibeatifikasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II.


dari sumber http://ocarm.org/, http://www.ocarm.pcn.net/, http://www.carmelites.ie/, dan http://www.gcatholic.org/

Sto. Ludovikus IX

25 Agustus

Louis lahir pada 25 April 1214 di Poissy Perancis. Ia adalah putera dari Raja Louis VIII dan Blance dari Castille. Ludovikus menjadi naik takhta pada usia sebelas tahun, tetapi ia digantikan oleh ibunya sampai dengan Ludovikus genap berusia duapuluh satu tahun. Pada masa ini banyak perlawanan yang dilakukan untuk merebut takhta Ludovikus, tetapi berhasil digagalkan. Ludovikus menikah dengan Margaret dari Provence, ketika berusia sembilanbelas tahun. Dari pernikahannya, ia dikaruniai sebelas orang anak. Saat menjadi seorang Raja, Ludovikus harus membereskan sisa-sisa permasalahan yang dihadapi selama ibunya menggantikan dirinya. Hubungan antara Perancis dan Gereja juga berlangsung dengan baik, bahkan Ludovikus adalah pendukung Paus. Ludovikus juga merupakan anggota Ordo ketiga Trinitarian. Ludovikus membeli relikui Mahkota Suci yang dikenakan Yesus dari Raja Baldwin II dari Konstantinopel. Dikisahkan ketika Ludovikus sakit, Ia mengenakan Mahkota itu dan iapun langsung sembuh. Hal ini yang membuat Ludovikus melakukan perang Salib untuk membebaskan Tanah Suci. Pada tahun 1248, Ludovikus memenangi pertempuran pertamanya melawan Saracens, tetapi pada tahun 1250, ia mengalami kekalahan dan ditahan. Ludovikus ditebus dengan harga yang sangat mahal, dan berhasil kembali ke Perancis. Setelah beberapa tahun, Ludovikus kembali melakukan Perang Salib, tetapi kali ini ia terserang wabah disekitar Tunisia yang membuatnya tidak dapat melanjutkan perjuangannya. Ludovikus IX meninggal dunia pada 25 Agustus 1270 di Tunis. Pada tahun 1297, ia dikanonisasi oleh Paus Bonifasius VIII, dan menjadi satu-satunya Raja Perancis yang dikanonisasi.


Sta. Teresia dari Yesus

26 Agustus

Teresa Jornet y Ibars lahir pada 9 Januari 1843 di Aytona, Lleida, Spanyol. Ia adalah puteri dari Francisco Jornet, dan Antonieta Ibars, sebuah keluarga petani miskin. Karena kondisi keluarganya, Jornet dititipkan untuk tinggal bersama bibinya. Sejak kecil, Jornet sudah menunjukan sifat membantu orang  lain yang membutuhkan. Jornet kemudian pindah ke tempat bibinya yang lain di Lerida, dan di tempat ini ia menyelesaikan pendidikan sampai menjadi guru. Jornet memiliki keinginan untuk menjadi biarawati, tetapi ia ditolak saat hendak bergabung dengan Ordo St. Klara dan Ordo Karmel, karena adanya peraturan pemerintah yang anti-rohaniwan. Atas saran pembimbing rohaninya, Jornet berusaha mendirikan kongregasinya sendiri. Jornet mendirikan Hermanitas de los Ancianos Desamparados pada 3 Oktober 1872, di Barbastro, Spanyol. Jornet mengganti namanya menjadi Teresia dari Yesus, dan berkarya sebagai Superior Jendral pertamanya. Kongregasinya berkarya terutama kepada orang-orang lanjut usia. Jornet mengikrarkan kaul pertamanya dan pada 29 November 1874. Teresia mengikrarkan kaul kekalnya pada 8 Desember 1877. Pada tahun 1897, ketika wabah penyakit menyerang Spanyol, Teresia dan para biarawatinya membantu merawat para penderita. Kelelahan membuat Teresia harus beristirahat di Liria, Valencia. Teresia dari Yesus meninggal dunia pada 26 Agustus 1887 di Liria, Valencia, Spanyol. Pada 27 April 1958, ia dibeatifikasi oleh Paus V. Pius XII, dan pada 27 Januari 1974, ia dikanonisasi oleh Paus Bto. Paulus VI.


dari sumber http://www.imankatolik.or.id/, http://saints.sqpn.com/, http://365rosaries.blogspot.com/, http://www.catholic.org/, http://en.wikipedia.org/, http://es.wikipedia.org/, dan http://www.hermanitas.es/

Bto. Zefyrinus Namuncura

26 Agustus

Ceferino Namuncura lahir pada 26 Agustus 1886 di Chimpay, Argentina. Ia adalah putera dari Manuel Numuncura, seorang kepala suku Indian Mapuche dan Rosario Burgos. Zefyrinus diharapkan oleh ayahnya menjadi seorang pemimpin, sehingga ia diserahkan untuk dibesarkan kepada seorang misionaris Salesian, RP Dominic Milanesio, yang juga membaptisnya. Zefyrinus mendapat perlakuan-perlakuan yang tidak menyenangkan dari teman-teman sebayanya, terutama karena ia adalah seorang Indian, sehingga RP Dominic membawanya ke sekolah misi Salesian di Buenos Aires. Zefyrinus menghadapi setiap perlakuan teman-temannya dengan penuh kesabaran. Pada 8 September 1898 Zefyrinus menerima Komuni pertamanya, dan pada tahun 1899, ia menerima Sakramen Krisma. Rosario merupakan doa dan devosi yang ia senangi, dan sering mendoakannya di hadapan Sakramen Mahakudus. Banyak teman-temannya yang membandingkan Zefyrinus dengan Sto. Dominikus Savio. Zefyrinus kemudian memutuskan untuk menjadi seorang imam. Oleh superior Salesian, Uskup Antonio Cagliero, Zefyrinus dibantu untuk masuk seminari menengah di Viedma. Ketika akan melakukan upacara penghormatan kepada Bunda Kerahiman, pada 24 September 1903, Zefyrinus mengeluarkan batuk darah, yang menjadi tanda penyakit Tuberculosis. Pada April 1904, Zefyrinus dibawa oleh Uskup Agung Cagliero ke Roma dengan harapan udara yang berbeda akan membantu penyembuhannya. Zefyrinus tiba di Turin, Italia pada 19 Juli 1904. Zefyrinus kemudian dipindahkan ke Institut Salesian, Villa Sora, di Frascati, kembali dengan harapan udara yang hangat akan membantu proses penyembuhannya. Pada 27 September 1904, Zefyrinus berkesempatan berjumpa dengan Paus Sto. Pius X. Pada Maret 1905, kesehatan Zefyrinus kembali memburuk bahkan sampai harus dilarikan ke rumah sakit. Zefyrinus Namuncura meninggal dunia pada 11 Mei 1905 di Roma, Italia. Pada 18 November 2007, ia dibeatifikasi oleh Paus Benediktus XVI, yang diwakili oleh Kardinal Tarcisio Bertone, S.D.B.


dari sumber http://www.vatican.va/, http://www.catholic.org/, http://saintsresource.com/, http://en.wikipedia.org/, dan http://www.gcatholic.org/

Bto. Dominikus dari Bunda Allah

26 Agustus

Domenico Barberi lahir pada 22 Juni 1792 di Viterbo, Italia. Ia adalah putera dari keluarga petani miskin. Dominikus kelhilangan kedua orangtuanya ketika berusia delapan tahun. Ia kemudian diasuh oleh pamannya, Bartolomeo Pacelli, di Merlano, Italia. Walaupun tidak mendapatkan pendidikan yang baik, Dominikus mampu membaca dan menulis. Dominikus sehari-hari bekerja sebagai penggembala. Ketika terjadi Revolusi Perancis, banyak biarawan Passionist yang mengungsi, dan Dominikus berhubungan baik dengan mereka. Dikisahkan dalam doa, Dminikus diberikan pesan dari Tuhan bahwa ia akan menyebarkan Injil dan bertugas di Inggris. Dikisahkan pada tahun 1814, ketika akan dijodohkan, Dominikus melarikan diri dan bergabung dengan Kongregasi Passionist. Dominikus diberikan nama Dominikus dari Bunda Allah. Dominikus sangat baik dalam menyerap pelajaran-pelajaran dilsafat dan teologi. Dominikus ditahbiskan di Roma pada 1 Maret 1821. Dominikus bertugas sebagai guru, pembimbing rohani, dan penulis. Ia sempat menduduki posisi cikaris dari Bto. Laurensius Maria Salvi, kemudian menjadi rektor, Penasehat Provinsial, dan Provinsial. Dominikus tetap memiliki keinginan untuk bermisi ke Inggris, dan untuk mempersiapkannya, Dominikus ditugaskan bersama bersama biarawan Passionist lainnya untuk membuka biara di Ere, Belgia pada tahun 1840. Dominikus akhirnya diizinkan untuk bermisi ke Inggris dan membuka biara pada tahun 1842. Dominikus dikenal sebagai seorang pengkotbah yang tidak mengenal lelah, terutama dalam menghadapi gelombang anti-Katolik yang cukup kuat. Hasil dari kerja kerasnya adalah dengan banyak dari umat Anglikan yang memutuskan untuk kembali ke dalam Gereja Katolik, salah satu yang ia terima adalah Bto. John Henry Newman. Pada 27 Agustus 1849, ketika kembali dari London, Dominikus memperoleh serangan jantung. Dominikus dari Bunda Allah, C.P., meninggal dunia pada 27 Agustus 1849 di Reading, Berkshire, Inggris. Pada 27 Oktober 1963, ia dibeatifikasi oleh Paus Bto. Paulus VI.


dari sumber http://www.passionist.org/, http://saints.sqpn.com/, http://www.newadvent.org/, dan http://en.wikipedia.org/