Pages

Sto. Yohanes Maria Vianney

4 Agustus

Jean-Baptiste Marie Vianney lahir pada 8 Mei 1786 di Dardilly, Lyons, Perancis. Ia adalah putera dari Matthieu Vianney, seorang petani, dan Marie Beluze. Pada tahun 1806, sebuah sekolah dibuka oleh seorang pastor paroki di Ecully, dan Yohanes Maria dikirim untuk belajar disana. Saat itu, Yohanes Maria sudah merasakan panggilan Tuhan untuk menjadi seorang imam. Yohanes Maria tergolong siswa yang tidak terlalu cerdas, khususnya dalam pelajaran-pelajaran yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan terutama dalam pelajaran bahasa Latin. Dengan dibantu oleh temannya, Matthias Loras, yang kemudian menjadi Uskup Dubuque, Yohanes Maria berusaha mempelajari bahasa Latin. Selain itu, Yohanes Maria senang mengajarkan Katekismus kepada anak-anak. Perang antara Perancis dan Spanyol membuat Yohanes Maria harus meninggalkan pendidikannya untuk ikut berperang. Bersama beberapa pasukan lainnya, Yohanes Maria melakukan desersi ke Noes, dimana ia diminta untuk menjadi guru. Perbuatan Yohanes Maria menjadi sebuah masalah, dan masalah ini selesai ketika adiknya menggantikan posisinya dalam pasukan. Yohanes Maria kemudian melanjutkan pendidikannya di Ecully. Pada tahun 1812, Yohanes Maria melanjutkan pendidikan di seminari di Verrieres. Kekurangannya dalam bahasa Latin sedikit menyulitkan Yohanes Maria, bahkan ia tidak diterima pada tes pertama, sebelum akhirnya diterima pada tes kedua. Pada 13 Agustus 1815, Yohanes Maria ditahbiskan sebagai Imam oleh Mgr. Simon, Uskup Grenoble. Yohanes Maria dikirim ke Ecully untuk menjadi asisten dari Pastor paroki Ecully, M. Balley. Pada tahun 1818, setelah kematian Pastor Balley, Yohanes Maria ditunjuk sebagai Pastor Paroki di Ars. Disinilah Yohanes Maria melakukan karya-karya yang membuatnya sangat dikenal, bahkan juga dengan sebutan pastor dari Ars (Curé d'Ars). Yohanes Maria banyak mempertobatkan orang baik melalui ajaran dan homili-homili yang ia berikan. Yohanes Maria sering mengunjungi mereka yang sakit dan miskin, serta mendirikan panti asuhan bagi para gadis miskin. Yohanes Maria juga dibekali dengan talenta-talenta yang diantaranya adalah bernubuat dan mukjizat. Banyak orang datang untuk mendengarkan homilinya. Diakhir hidupnya, Yohanes Maria meluangkan waktu lebih banyak untuk mendengarkan pengakuan dosa, serta memberikan nasehat-nasehat kepada mereka. Yohanes Maria Vianney meninggal dunia pada 4 Agustus 1849 di Ars, Perancis. Pada 8 Januari 1905, ia dibeatifikasi oleh Paus Sto. Pius X dan pada 31 Mei 1925, ia dikanonisasi oleh Paus Pius XI.


dari sumber:
http://saints.sqpn.com/
http://www.catholic.org/
http://www.newadvent.org/
http://www.imankatolik.or.id/
http://www.catholicculture.org/

Minggu Biasa XVIII

Tahun C

Ketika Yesus mengajar orang banyak, salah seorang dari orang banyak itu berkata kepada-Nya, “Guru, katakanlah kepada saudaraku, supaya ia berbagi warisan dengan aku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau penengah bagimu?” Kata Yesus kepada orang banyak itu, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! Sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari kekayaannya itu.” Kemudian Yesus mengatakan kepada mereka perumpamaan berikut, “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya, ‘Apakah yang harus kuperbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat untuk menyimpan segala hasil tanahku’.” Lalu katanya, “Inilah yang akan kuperbuat: Aku akan merombak lumbung-lumbungku, lalu mendirikan yang lebih besar, dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum serta barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!” Tetapi Allah bersabda kepadanya, “Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu! Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu? Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah.”