Pages

Sto. Yustinus de Yakobis

30 Juli

Giustino Sebastiano Pasquale de Jacobis lahir pada 9 Oktober 1800 di San Fele, Luciana, Italia. Keluarganya pindah ke Napoli, dan ketika Yustinus berusia delapanbelas tahun, ia bergabung dengan Kongregasi Misi atau Vinsensian. Yustinus ditahbiskan sebagai seorang imam pada tahun 1824. Yustinus dikenal karena kemampuan kotbahnya, dan ia juga membantu mendirikan rumah Vinsensian di Monopoli. Yustinus kemudian ditunjuk sebagai superior di Lecce, dan pada tahun 1836, ia juga membantu merawat para penderita wabah kolera di Naples. Pada tahun 1839, Yustinus dikirim sebagai Prefek Apostolik ke Abyssinia, Ethiopia. Yustinus mempelajari bahasa daerah sekitar, sehingga mudah diterima oleh masyarakat. Karyanya mendapat perlawanan, terutama dari pihak Koptik Orthodox. Yustinus sempat ikut dalam delegasi yang menemui Patriark Koptik Alexandria, dan setelah Patriark memilih Salama sebagai Abuna atau Patriark untuk Ethiopia, Yustinus kembali ke Roma untuk melaporkannya kepada Paus. Sekembalinya dari Roma, Yustinus mendirikan kolose dan seminari di Gualla. Pada tahun 1846, Vikariat Apostolik di Galla berdiri, dan tidak lama kemudian, masa penganiayaan umat Katolik terjadi. Uskup William Massaia diusir. Pada 7 Januari 1849, Yustinus secara diam-diam ditahbiskan sebagai Uskup. Yustinus diberi kuasa untuk memberikan pelayanan Sakramen menggunakan Ritus Ethiopia, dan secara sembunyi-sembunyi ia menahbiskan duapuluh imam, mempertobatkan 5000 orang, dan membuka kembali Kolose di Guala. Ketika Kedaref Kassa naik takhta menjadi Raja Theodore II, ia kembali melakukan penganiayaan umat Katolik dengan mendukung Abuna Salama. Yustinus ditangkap dan dipenjara selama beberapa bulan, sebelum akhirnya dibebaskan. Ia kemudian melanjutkan misinya di sekitar Laut Merah. Yustinus de Yakobis, C.M., meninggal dunia pada 31 Juli 1860, di Halai, karena sakit demam dan kekurangan makan. Pada tahun 1939, ia dibeatifikasi oleh Paus Pius XII dan pada 26 Oktober 1975, ia dikanonisasi oleh Paus Bto. Paulus VI.


dari sumber http://saints.sqpn.com/http://www.catholic.org/http://catholic-hierarchy.org/, dan http://www.imankatolik.or.id/

Sto. Petrus Krisologus

30 Juli

Petrus lahir pada tahun 406 di Imola, Italia. Ia dibaptis, dididik, dan ditahbiskan sebagai Diakon oleh Cornelius, Uskup Imola. Ketika Uskup Ravenna meninggal, Petrus dan Cornelius pergi ke Roma bersama dengan calon pengganti Uskup Ravenna yang telah dipilih umat dan rohaniwan di Ravenna. Di Roma, Paus Sto. Sixtus III menunjuk Petrus sebagai Uskup Ravenna dan menahbiskannya sebagai Uskup. Umat dan rohaniwan di Ravenna menerima keputusan Paus. Petrus sangat dikagumi oleh Kaisar Valentinian III dan juga Paus Sto. Leo I. Terhadap Paganisme yang masih ada di Keuskupannya, Petrus berusaha mempertobatkan mereka, dan juga memperbaiki kebiasaan umat yang melakukan pelanggaran-pelanggaran, akibat pengaruh Paganisme. Homili-homilinya yang hebat membuatnya memperoleh nama Krisologus yang berarti kata-kata emas, dan homili-homilinya masih tersimpan sampai sekarang. Petrus melawan Eutyches dan ajaran sesat monofisitismenya yang juga meminta dukungan kepada Petrus. Petrus bahkan menyerukan kepada Eutyches untuk bertobat dan tidak melawan Paus. Petrus menerima Sto. Germanus dari Auxerre yang berkunjung ke Keuskupannya. Petrus mendirikan beberapa gereja dan menghiasi altar dalam Keuskupannya. Menjelang kematiannya, Petrus kembali ke Imola. Petrus Krisologus meninggal dunia pada tahun 450, di Imola, Italia. Pada tahun 1729, ia dinyatakan sebagai Pujangga Gereja oleh Paus Benediktus XIII.