Pages

Bta. Maria Magdalena Martinengo

27 Juli

Margarita Martinengo da Barco lahir pada 5 Oktober 1687 di Brescia, Italia. Ia adalah puteri Fidelis, seorang bangsawan yang terpandang. Ibunya meninggal dunia ketika Margarita berusia lima bulan yang juga berdampak pada perkembangan Margarita. Margarita kemudian memutuskan untuk bergabung dengan Ordo St. Klara Kapusin pada usia 17/18 tahun di Santa Maria della Neve. Maria Magdalena sangat menyukai kegiatan-kegiata yang dilakukan biaranya, terutama melalui doa, meditasi, dan kunjungan pada tabernakel. Maria Magdalena membimbing para novis saat menjadi magistra, dan para biarawati saat menjadi abdis, melalui sikap hidupnya. Namanya menjadi dikenal dan banyak orang mencarinya untuk meminta nasehat. Maria Magdalena Martinengo, O.S.C.Cap., meninggal dunia pada 27 Juli 1737. Pada 3 Juni 1900, ia dibeatifikasi oleh Paus Leo XIII.


dari sumber http://saints.sqpn.com/, http://www.roman-catholic-saints.com/, http://www.catholicnewsagency.com/, dan http://ofm.or.id/

Bto. Titus Brandsma

27 Juli

Anno Sjoera Brandsma lahir pada 23 Februari 1881 di Oegeklooster, Friesland, Belanda. Ia adalah putera dari Titus Brandsma dan Tjitsje Postma. Tiga saudaranya menjadi biarawati dan seorang lainnya menjadi biarawan Fransiskan. Anno menempuh pendidikan di seminari menengah Fransiskan dan memperoleh panggilan "pendek". Karena kesehatannya yang kurang baik, Anno dikeluarkan, dan ia dengan berat hati menerima keputusan itu. Anno kemudian bergabung dengan Ordo Karmel di Boxmeer, Belanda. Anno memilih nama ayahnya, Titus, dan mengucapkan kaul sementara-nya pada 1899. Titus menunjukan talentanya dalam jurnalisme dan juga menulis. Titus mampu berbahasa Italia, Frisian, Belanda, Inggris, dan juga mampu membaca bahasa Spanyol. Ia menerjemahkan karya Sta. Teresa dari Avila ke bahasa Belanda dan dipublikasikan pada tahun 1901. Titus ditahbiskan menjadi imam pada 17 Juni 1905, dan pada 25 Oktober 1909, ia menyelesaikan studi filsafatnya di Universitas Kepausan Gregoriana. Titus kemudian mengajar di seminari Karmelit di Oss, dan kemudian ia juga menjadi editor surat kabar lokal pada tahun 1919. Titus turut menjadi pengajar di Universitas Katolik di Nijmegen, dan ia mengajar filsafat serta hidup mistik pada tahun 1923. Ia menjadi superior bagi rumah mahasiswa Karmelit. Titus menjadi pembimbing spiritual yang terkenal. Pada tahun 1932, ia ditunjuk sebagai presiden universitas, dan pada tahun 1935 menjadi penasehat bagi para jurnalis Katolik. Titus sempat berpergian ke Perancis, Jerman, Italia, Spanyol, dan Amerika Serikat dalam melakukan karyanya. Titus menentang dalam tulisannya terhadap hukup perkawinan yang anti-Yahudi. Hal ini menjadi awal perlawanannya terhadap Nazi. Ia mengecap para penulis Katolik yang mempromosikan Nazi. Ketika Nazi menguasai Belanda, Titus ditangkap pada 19 Januari 1942. Ia dimasukan kedalam kamp konsentrasi Dachau, dimana ia disiksa setiap harinya, tetapi ia menunujukan kasih yang sangat besar, bahkan ia mengajak seluruh penghuni kamp untuk mendoakan para penjaga yang menyiksa mereka. Titus kemudian dijadikan kelinci percobaan untuk eksperimen. Titus Brandsma, O.Carm disuntik mati sebagai martir pada 26 Juli 1942, di Dachau, Bavaria, Jerman. Ia diberikan suntikan oleh seorang perawat yang berapostasi meninggalkan Gereja. Titus kemudian dikremasi, sehingga tidak ada relikui yang tersisa. Pada 9 November 1984, ia dibeatifikasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II.