Pages

Sto. Fransiskus Solanus

14 Juli

Francisco Solano lahir pada 10 Maret 1549 di Montilla, Andalusia, Spanyol. Ia adalah putera dari Matius Sanchez Solanus dan Anna Ximenes, seorang bangsawan Andalusia. Fransiskus memperoleh pendidikan dari para Yesuit, tetapi kemudian ia bergabung dengan Ordo Fransiskan Obeservasi, dan pada tahun 1576, ia ditahbiskan menjadi seorang imam. Fransiskus berkarya di selatan Spanyol, dan sempat menjadi kepala novis di Arifazza. Fransiskus juga sempat berkarya bagi para korban wabah di Granada pada tahun 1583, bahkan ia sampai terserang wabah tersebut. Fransiskus kemudian diutus menuju Peru bersama dengan Pastor Balthazar Navarro. Setelah sampai di Panama dan menyebrangi Isthmus, kapal yang mereka tumpangi karam. Kapten kapal memutuskan untuk meninggalkan kapal, dengan meninggalkan para budak di dalam kapal. Fransiskus menolak untuk pergi dan menemani para budak, serta berkotbah kepada mereka, sampai mereka dibaptis. Kapal yang karam tersebut semakin rusak parah, tetapi doa mereka didengar oleh Tuhan, dan tiga hari setelah kapal karam, bantuan tiba untuk menyelamatkan mereka semua. Fransiskus kemudian mulai berkarya kepada orang-orang Indian di sekitar kota Lima. Ia mempertaruhkan nyawanya sampai ia mendapatkan kepercayaan dari warga setempat. Dikisahkan juga, Fransiskus memiliki talenta berbicara, sehingga kata-katanya selalu dapat dimengerti oleh suku-suku setempat, dan ia dapat dengan mudah mempelajari bahasa setempat. Dikatakan juga ada sekitar 9000 orang Indian yang bertobat dan dibaptis oleh Fransiskus. Fransiskus kemudian dipanggil kembali ke kota Lima, dimana ia menjadi guardian biara Fransiskan dan juga mempertobatkan seluruh penduduk kota. Fransiskus juga dikenal akan kemampuannya untuk menyembuhkan orang dan ramalannya terhadap kehancuran Truxillo akibat gempa bumi, dan juga ramalan kematian dirinya sendiri. Fransiskus Solanus, O.F.M., meninggal dunia pada 14 Juli 1610 di Lima, Peru. Pada 20 Juni 1675, ia dibeatifikasi oleh Paus Klement X, dan pada 27 Desember 1726, ia dikanonisasi oleh Paus Benediktus XIII.


Minggu Biasa XV

Tahun C

Sekali peristiwa seorang ahli Taurat berdiri hendak mencobai Yesus, katanya, “Guru, apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus kepadanya, “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?” Jawab orang itu, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu; dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Kata Yesus kepadanya, “Jawabmu itu benar! Perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup,” Tetapi untuk membenarkan dirinya, orang itu berkata lagi kepada Yesus, “Dan siapakah sesamaku manusia?” Jawab Yesus, “Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho. Ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi juga memukulnya, dan sesudah itu meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu. Ia melihat orang itu, tetapi melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu. Ketika melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datanglah ke tempat itu seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan. Ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri, lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya, ‘Rawatlah dia, dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya waktu aku kembali’. Menurut pendapatmu siapakah di antara ketiga orang ini adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?” Jawab ahli Taurat itu, “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya, “Pergilah, dan perbuatlah demikian!”


Sto. Kamillus dari Lellis

14 Juli

Camillo de Lellis lahir pada 25 Mei 1550 di Abruzzi, Naples, Italia. Ia adalah putera seorang perwira yang bekerja bagi Kerajaan Naples dan Perancis. Ibunya sudah meninggal ketika Kamillus masih kecil. Kamillus kemudian menjadi seorang tentara bagi Venice, kemudian bagi Naples. Kamillus memiliki kebiasaan buruk berjudi, dan ia memiliki keinginan untuk meninggalkan kebiasaan buruknya ini. Kamillus terkesan dengan kebaikan seorang Fransiskan, dan ia mencoba mendaftar untuk menjadi seorang Fransiskan, tetapi ia ditolak. Kamillus kemudian pergi ke Roma untuk menyembuhkan luka di kakinya. Setelah sembuh, ia kemudian bergabung dengan tentara Venice melawan Turki pada tahun 1569. Setelah perang usai, Kamillus bekerja pada para Kapusin di Manfredonia. Kebiasaan berjudinya mulai menghantui Kamillus kembali, sehingga ia memutuskan untuk mendaftar sebagai bruder Kapusin, tetapi karena tidak kuat ia diberhentikan. Kamillus kembali ke Roma dimana kemudian ia menjadi seorang perawat dan kemudian direktur rumah sakit dimana ia dulu dirawat. Kamillus bertemu dengan Sto. Filipus Neri yang kemudian menjadi Bapa Pengakuannya. Kamillus kemudian berkeinginan menjadi imam, dan mulai mempelajari bahasa Latin di kolose Yesuit di Roma. Tidak lama setelah ditahbiskan, ia mendirikan sebuah Ordo Religius, Pelayan Orang Sakit/ Ordo Clericorum Regularium Ministrantium Infirmis (M.I.) atau yang dikenal juga dengan nama Camillians, pada tahun 1584. Kaul setiap anggotanya adalah mengabidikan diri orang-orang yang terserang wabah. Paus Sixtus V mengakui kongregasi ini pada tahun 1586, dengan Kamillus sebagai superior jendral pertamanya. Pada tahun 1591, Paus Gregorius XIV menaikan status kongregasi ini menjadi Ordo Religius. Pada tahun 1607, Kamillus mengundurkan diri dari kepempimpinan Ordo, sehingga ia memiliki lebih banyak waktu mengunjungi orang sakit dan miskin. Banyak yang mengatakan Kamillus memiliki talenta penyembuhan dan meramal. Kamillus dari Lellis, M.I., meninggal dunia pada 14 Juli 1614 di Genoa, Italia. Pada 7 April 1642, ia dibeatifikasi oleh Paus Benediktus XIV dan pada 29 Juni 1746, ia dikanonisasi oleh Paus yang sama.


dari sumber:
http://www.imankatolik.or.id/
http://www.newadvent.org/
http://saints.sqpn.com/
http://www.catholic.org/