Pages

Sta. Teresa Yesus dari Andes

13 Juli

Juana Enriqueta Josefina dari Hati Kudus Fernandez Soler lahir pada 13 Juli 1900 di Santiago, Chile. Ia adalah puteri dari Miguel Fernandez dan Lucia Solar, yang oleh orang-orang dekatnya, ia dikenal dengan nama Juanita. Juanita belajar di kolose yang dikelola oleh biarawati-biarawati Hari Kudus dari Perancis. Ketika berusia empatbelas tahun, ia mendapat inspirasi dari Tuhan akan panggilan menjadi biarawati Karmelit Tak Berkasut. Pada 7 Mei 1919, Juanita masuk biara kecil Roh Kudus di Los Andes. Pada tanggal 14 Oktober tahun yang sama, ia menggunakan jubah dan memulai masa novisiatnya dengan nama baru, Teresa dari Yesus. Penyakit Tifus menyerangnya, dan pada 7 April 1920, Teresa menerima Sakramen Pengurapan, dan juga mengucapkan kaulnya dalam bahaya kematian. Teresa dari Yesus, O.C.D., meninggal dunia pada 12 April 1920 di Los Andes, Chile, setelah sebelumnya ia sudah diberitahu Tuhan, bahwa ia akan meninggal dalam usia muda. Hal ini juga sudah diberitahukan kepada Bapa Pengakuannya, dan sejak saat itu rekan-rekan biaranya mulai mengetahui hubungan yang kuat antara Teresa dengan Tuhan sejak ia masih kecil. Pada 3 April 1987, Teresa dari Yesus dari Los Andes dibeatifikasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II,dan pada 21 Maret 1993, ia dikanonisasi oleh Paus yang sama. Ia menjadi orang Chile pertama yang dikanonisasi.


Sto. Henrikus II

13 Juli

Heinrich lahir pada 6 Mei 972 di Bavaria, Jerman. Ia adalah putera dari Henry II, Pangeran Bavaria, dan Gisela dari Burgundy. Henrikus memperoleh pendidikan dari Sto. Wolfgang dari Regensburg. Ia memiliki ketertarikan untuk hidup religius, tetapi ia harus menggantikan ayahnya menjadi Pangeran Bavaria pada tahun 995. Dikisahkan pada suatu ketika Henrikus memperoleh pengelihatan akan Sto. Wolfgang, gurunya, yang memperlihatkan akan sebuah tulisan setelah enam. Dalam kebingungannya, Henrikus selalu waspada terhadap hal-hal buruk yang mungkin akan terjadi pada dirinya. Enam tahun kemudian, Henrikus menggantikan Kaisar Otto III, sepupunya, sebagai Raja Jerman pada tahun 1002 . Terhadap para bangsawan yang memberikan perlawanan kepada Henrikus, ia mengalahkan merakan, dan pada tahun 1004, Henrikus memperoleh gelar Raja Italia. Sebagai Raja Jerman, Henrikus memberlakukan pembaharuan kepada Gereja, dimana ia meminta para Uskup untuk mematuhi Kitab Hukum Kanonik. Henrikus membantu Paus Benediktus VIII dalam merebut kembali takhta Kepausan di Roma. Pada tahun 1014, Henrikus dimahkotai oleh Paus Benediktus VIII sebagai Kaisar Romawi. Henrikus menikahi Sta. Kunigunda dari Luxembourg, tetapi keduanya tidak dikaruniai anak. Dikisahkan juga keduanya memiliki kesepakantan untuk menjaga kemurnian mereka. Henrikus banyak memberikan hartanya untuk membangun gereja dan biara. Ia juga banyak membantu terbentuknya Keuskupan Bamberg pada tahun 1007. Dikisahkan, ketika Henrikus sakit, ia berkunjung ke Monte Cassino, dan disana ia mengalami mukjizat kesembuhan setelah ia disentuh oleh Sto. Benediktus. Setelah kematian Sta. Kunigunda, Henrikus sempat berniat untuk menjadi seorang biarawan, tetapi dikisahkan ia menjalani sebagai Oblat. Henrikus meninggal dunia pada 13 Juli 1024 di Gottingen, Jerman. Pada tahun 1146, ia dikanonisasi oleh Paus Bto. Eugenius III.


dari sumber:
http://www.imankatolik.or.id/
http://saints.sqpn.com/
http://www.newadvent.org/
http://www.catholic.org/
http://www.catholicnewsagency.com/
http://www.catholicculture.org/
http://magnificat.ca/
http://en.wikipedia.org/