Pages

Sto. Aloysius Gonzaga

21 Juni

Aloysius Gonzaga lahir pada 9 Maret 1568 di Catiglione delle Stivieri, Lombardia, Italia. Ia adalah putera dari Ferdinand Gonzaga yang masih merupakan seorang bangsawan dan pangeran di Kekaisaran Romawi. Aloysius masih merupakan saudara sepupu dari Bto. Rudolph Aquaviva. Aloysius sempat ditempatkan di rumah Francesco de Medici di Florence, ketika berusia delapan tahun. Saat itulah ia tertarik akan kehidupan religius, dan mengikrarkan kaul kemurnian secara pribadi. Ia menerima Komuni pertamanya dari Sto. Karolus Borromeus. Ayahnya ingin sekali agar Aloysius mengikuti jejaknya dalam dunia militer, tetapi Aloysius mengidap penyakit ginjal yang membuatnya tidak dapat beraktifitas seperti biasa. Hal ini sangat ia syukuri, karena ia dapat lebih banyak berdoa. Aloysius juga suka mengajarkan Katekismus kepada anak-anak miskin. Aloysius kemudian memutuskan untuk menjadi seorang Yesuit, setelah sebelumnya juga memiliki keinginan menjadi seorang Karmel tak Berkasut. Keinginan ini sangat ditentang oleh ayahnya, tetapi Aloysius membuat keputusan yang mengejutkan dengan menyerahkan seluruh harta yang merupakan haknya kepada adiknya. Aloysius masuk biara Yesuit di Roma, dan diterima oleh Pastor Claudius Aquacica. Aloysius mengikrarkan kaulnya pada 25 November 1587. Sto. Robertus Bellarminus merupakan bapa pengakuannya selama di seminari. Aloysius mempelajari filsafat dan teologi sampai ketika wabah kelaparan dan pes menyerang Italia. Ia membantu para penderita wabah bersama para seminaris lainnya, tetapi pada 3 Maret 1591, ia terserang penyakit. Sebelum meninggal, ia masih sempat menerima Sakramen Pengurapan dari Sto. Robertus Bellarminus. Aloysius Gonzaga, S.J., meninggal dunia pada 21 Juni 1591 di Roma, Italia. Setelah itu, St. Robertus Bellarminus menuliskan kisah hidupnya dan memperjuangkan kanonisasi terhadap Aloysius Gonzaga, hingga pada akhirnya pada tahun 1621, ia dibeatifikasi oleh Paus Gregorius XV, dan pada 31 Desember 1726, ia dikanonisasi oleh Paus Benediktus XIII.


dari sumber:
http://www.imankatolik.or.id/
http://www.newadvent.org/
http://www.catholic.org/
http://saints.sqpn.com/
http://www.catholicculture.org/

Sto. Eugenius dari Mazenod

21 Mei

Charles Joseph Eugène de Mazenod lahir pada 1 Agustus 1782 di Aix en Provence, Perancis. Ia adalah putera dari Charles Antoine de Mazenod, seorang bangsawan, dan Marie Rose Eugénie Joannis. Revolusi Perancis memaksa keluarga Eugenius mengungsi ke Italia. Di Italia, kehidupan keluarga Eugenius mengalami kesulitan. Mereka harus berpindah dari Turin, Venice, Naples, sampai Palermo. Eugenius hanya memperoleh pendidikan dari seorang Imam, Bartolo Zinelli, di Venice. Pada tahun 1802, Eugenius dapat kembali ke Perancis, tetapi orangtuanya memutuskan untuk berpisah. Eugenius kemudian merasakan panggilan Tuhan, dan memutuskan untuk bergabung dengan Seminari St. Sulpicius, di Paris. Pada 21 Desember 1811, ia ditahbiskan sebagai Imam di Amiens. Eugenius kembali ke Aix en Provence, dan berkarya bagi orang-orang yang membutuhkan kebutuhan spiritual. Melihat kondisi umat yang kurang beriman, Eugenius kemudian membentuk sebuah komunitas yang beraktifitas berdoa dan belajar. Kelompok ini didirikan pada 25 Januari 1816, dan menamakan diri Misionaris dari Provence, yang kemudian dikenal dengan Oblat Maria Imakulata/ Congregatio Missionariorum Oblatorum B.M.V. Immaculatæ (O.M.I.). Untuk menjaga komunitas barunya ini, Eugenius menghadap Paus untuk meminta pengakuan terhadap tarekatnya. Pada 17 Februari 1826, Paus Leo XII, memberikan pengakuan kepada Oblat Maria Imakulata. Eugenius kemudian dipilih sebagai Suerior Jendral Oblat. Ketika Paman Eugenius, Fortune, Charles de Mazenod ditunjuk sebagai Uskup Marseille, Eugenius ditunjuk sebagai Vikaris Jendralnya. Eugenius kemudian ditunjuk sebagai Uskup Auksiler Marseille, dan menerima tahbisan Uskup pada 14 Oktober 1832. Pada tahun 1837, Eugenius menggantikan pamannya sebagai Uskup Marseille. Eugenius meneruskan tugas pamannya, membangun Keuskupan Marseille, yang mengalami kemunduran akibat Revolusi Perancis. Eugenius membangun kembali Katedral Marseille, paroki-paroki, dan juga mengundang berbagai tarekat untuk berkarya di keuskupannya. Pada 2 Desember 1841, Eugenius mulai mengirimkan misionaris-misionaris Oblat Maria Imakulata ke Kanada. Dikisahkan Eugenius sempat diberi gelar kardinal, tetapi Eugenius terlebih dahulu meninggal dunia sebelum menerima gelar tersebut. Eugenius dari Mazenod, O.M.I., meninggal dunia pada 21 Mei 1861 di Marseille, Perancis. Pada 19 Oktober 1975, ia dibeatifikasi oleh Paus Bto. Paulus VI, dan pada 3 Desember 1995, ia dikanonisasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II.


dari sumber http://www.vatican.va/, http://saints.sqpn.com/, https://www.catholic.org/, http://www.gcatholic.org/, http://www.newadvent.org/, http://www.imankatolik.or.id/, http://yesaya.indocell.net/, dan http://fr.wikipedia.org/